Di dalam perjalanan menuju ke apartemen Logan, Aurora duduk dengan canggung di tempatnya. Gadis itu menatap keluar jendela dan tidak tahu harus bersikap bagaimana.
Aurora merasa senang, tentu saja, tapi ia pikir Logan tidak merasakan hal yang sama. Air muka pria itu tegang di sepanjang perjalanan pulang. Logan yang pendiam menjadi semakin pendiam setelah mereka berciuman.Jari jemari Aurora saling bertaut di atas pangkuannya. Gadis itu menggigit bibir bawahnya lalu mendesah pelan merasakan 'rasa' Logan yang masih melekat kuat di bibirnya. Oh Tuhan, Aurora bahkan masih ingat bagaimana ciuman itu membawanya terbang.
"Apa kamu lapar?" tanya Logan. Aurora menggeleng, "Aku kelaparan, tidak masalah jika kita mampir di Mcdonals sebentar?"
Aurora mengangguk sembari menjilat bibir bawahnya dan berkata, "Tentu" sejenak mata Logan mampir di bibirnya dalam satu detik kemudian pria itu kembali menatap lurus ke arah jalan.
Mobil yang Logan kendarai berbelok ke area drive thru sebuah restoran makanan cepat saji. Logan memesan 2 buritto, 1 kentang goreng ukuran jumbo dan juga 2 soda ukuran sedang. Sembari menunggu antrian mengambil pesanan Logan bersenandung kecil dan terus mengabaikan Aurora, sama seperti Aurora Logan juga tidak tahu harus bersikap bagaimana.
Logan menyukai ciuman itu tapi ia juga menyesalinya karena tidak seharusnya Logan mencium gadis asing dan polos seperti Aurora, ia merasa dirinya seperti bajingan ulung yang telah memanfaatkan kepolosan Aurora.
Tepat ketika Logan mendapatkan pesanannya tiba-tiba saja Aurora turun dari mobil. Logan tidak tahu apa yang terjadi tapi gadis itu berlari cepat menghampiri anak kecil yang sedang duduk di samping patung badut. Segera Logan membayar pesanannya dan mengabaikan kembalian lalu ia menyusul Aurora.
"Aurora! Hei, kamu mau ke mana?!"
Logan berteriak namun telinga Aurora seolah-olah tuli dan ia terus berlari. Langkah Logan terhenti ketika ia menyaksikan Aurora menggendong bocah yang duduk di samping patung badut lalu membawa bocah itu menjauh dari patung badut tersebut.
Sedetik kemudian, tanpa bisa Logan tebak, sebuah reruntuhan dari atap bangunan jatuh menghancurkan badut dan juga kursi yang tadi di duduki oleh bocah yang Aurora hampiri. Semua orang memekik terkejut, kecuali Logan yang terdiam dan mencoba mencerna keadaan. Reruntuhan yang lain menyusul, membuat Logan tersentak dan langsung menghampiri Aurora yang masih menggendong bocah yang nyaris tewas tertimpa reruntuhan.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Logan kepada Aurora.
"Yeah" sahut Aurora. Mata itu menyampaikan banyak permohonan maaf kepada Logan dan Logan semakin tidak mengerti.
Ibu dari anak yang Aurora selamatkan muncul dan langsung memeluk puteranya sambil menangis. Di saat yang sama Logan menggenggam jemari Aurora dan membawa gadis itu berdiri di belakangnya, ia takut ibu dari bocah yang Aurora tolong malah akan menyembur Aurora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Has Fallen (Completed)
FantasyLogan Spencer adalah seorang perwira muda angkatan darat yang selalu lolos dari kematian. Kemampuannya ini membuat Logan mendapatkan julukan aneh dari teman-teman seangkatannya. Mulanya Logan abai bahkan tidak peduli dengan julukan 'Logan si kebal m...