Chapter 7

3 2 0
                                    

___________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________

Tidak terasa waktu cepat sekali berlalu, rasanya masih tidak percaya bahwa besok adalah hari dimana ia bisa mengexplore dunia luar.

Rasanya sudah sangat lama ia tidak berjumpa dengan dunia luar yang sejuk dan tentram itu. Dulu sebelum tragedi Nara terjadi, ia selalu bermain di luar seperti anak kebanyakan. Bahkan tak jarang ia pulang kesorean karena terlalu asyik bermain dengan teman temannya.

Tapi itu dulu. Jika saja kejadian itu tidak menimpa Nara, mungkin saja dia bisa bebas dari kekangan sang ayah. Jujur, terkadang ia merasa sangat tertekan dengan sikap overprotectif ayahnya.

Tapi ia tau iti semua demi kebaikannya, ia juga tau ayahnya itu masih trauma maka ia memaklumi saja apa yang ayahnya lakukan.

Mending sekarang tidur biar besok bisa fit lagi pas kegiatan

Nayya pun merebahkan dirinya pada kasur kesayangannya, perlahan tapi pasti mata lentik itu tertutup. Bukan tertutup untuk selamanya ya..

_____

04.30 AM

Sepertinya Nayya terlalu bersemangat hari ini sehingga dia bangun terlalu pagi. Daripada melanjutkan tidurnya, Nayya lebih memilih untuk berselancar di dunia maya.

Menyusuri satu persatu postingan pada beranda Instagramnya. Karena merasa bosan, ia pun memutuskan untuk kembali tidur. Nah kan!

Tidur lagi.

Memang ya manusia satu ini tidak bisa tahan yang namanya pesona kasur, rasanya seperti ada magnet antara tubuh dan kasur kesayangannya itu.

Ada yang sama? Wkwkwkwk

Tepat pada pukul 6 pagi, terdengar suara ketukan yang berasal dari pintu kamarnya. Nayya perlahan membuka matanya, ia mempererat selimutnya.

Nayya itu terkadang memang suka parno

"Nayya, sayang bangun nak"

Hufft akhirnya Nayya bisa bernafas lega, ternyata bukan makhluk halus seperti bayangannya. Ada ada saja!

Nayya bangkit dari tempat tidur lalu melakukan ritual mandinya. Moodnya kembali setelah mengingat bahwa hari ini adalah hari dimana ia akan berjumpa dengan alam sekitar.

Ia mempercepat mandinya, bersiap siap lalu segera turun ke bawah. Untuk sarapan.

"Ehh Nayya ini masih jam 6.20 lohh, kamu yakin mau berangkat jam segini?"

"Yakin bun! Eheheheh"

Ucapnya dengan cengiran lebarnya.

"Kan nanti kumpul disekolahnya jam setengah delapan sayang.. Nanti kamu sendiri lohh disekolah. Ihh serem"

Bunda berusaha menakuti anaknya agar tidak terlalu pagi datang ke sekolah. Tapi benar apa yang dikatakan bunda, sekolah pasti sangat sepi disaat jam seperti itu.

Hmmm sepertinya kita mulai tau alasan dibalik sikap parno Nayya> <

__________

7.30 AM

Nayya saat ini tengah berkumpul di lapangan bersama siswa lainnya, matanya tak henti memancarkan binar kebahagiaan.

"Selamat pagi semuanya. Kalian sudah bisa memasuki bus sesuai dengan pembagian yang tadi sudah bapak arahkan"

IX A (BUS I/mini)
IX B dan IX C (BUS II)
IX D dan IX E (BUS III)
IX F dan IX G (BUS IV)
IX H dan IX I (BUS V)

Note: kelas IX A adalah kelas unggulan, dan mereka request untuk tidak dijadikan satu bus dengan kelas lainnya.

Nayya pun memasuki Bus III sesuai dengan pembagian yang tadi. Dia duduk di berdekatan dengan jendela sendirian, sampai seseorang duduk di kursi kosong disebelah kursinya.

"Boleh duduk disini?"

Suara itu berhasil mengalihkan pandangan Nayya ke arah laki laki disebelahnya ini.

"Lo?! Kok bisa di bis ini?"

Itu Elvin, ya Elvin.

"Lo buta apa gimana sih? Kelas gue kan emang dapet bagian disini"

"Yayayaya, terserah. Trus ngapain lo duduk disini?"

"Wahhh kayaknya mata lo emang bener bener harus diperiksa deh. Nohh liat, semua kursinya penuh"

Nayya kemudian berdiri dari duduknya untuk melihat situasi. Dan benar saja, semua kursinya memang sudah penuh.

Andai saja Evelyn tidak mendadak sakit, pasti dia tidak harus duduk dengan manusia sejenis Elvin ini.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan Elvin. Yang bermasalah itu jantungnya, selalu berdetak tak karuan saat Elvin disisinya, rasanya juga seperti ada yang menggelitik perutnya.

Karena itulah ia tak ingin berada di dekat Elvin, nanti penyakitnya makin parah. Kan biaya rumah sakit mahal:(

"Nay.."

••••••
T B C 💛
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk menyempurnakan cerita ini🤗
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Manisnya gula membuat semut jatuh cinta
Kamu gulanya, aku semutnya
Hehehe<3


















Unstable (Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang