Lima

1.2K 117 28
                                    

DORR!! ya ngga kaget sih pasti wkwk. Tapi kalian pasti nungguin next ya apalagi kalau tanggal spesial gini author suka baik kan😂

Btw. Woi gila sih saia kaget sekaligus senang waktu liat potongan live yang Anneth ngucapin Happy Denneth, Happy 29!! Sayang ku tidak gabung live tadi:(

Heiiii pasukan semua HAPPY DENNETH yang kesekian kalinya pokoknya❣️ always support mereka karena kuncinya sabar aja okey. Selamat tanggal 29 semuanya❣️❣️❣️❣️

*******************************************

"Tadi Deven biasa aja, Kak ngobrol sama temen-temen, makan sih yang ngga aku liat dia. Dan waktu pulang dia ngajak aku bareng yaudah aku iyain dan di mobil aku kira dia mau cerita kenapa sama dia, tapi malah tidur terus tiba-tiba menggigil," Kak Amel tadi bertanya pada Anneth kenapa Deven bisa sampai seperti itu, karena biasanya tidak pernah begitu.

Mereka berdua menunggu di luar kamar Deven penuh dengan rasa khawatir. Apalagi Anneth yang ada di sebelah Deven tadi saat kejadian.

Pintu kamar Deven terbuka dan terlihat dari tempat duduk mereka mamanya sedang memeriksa Deven. Sampai akhirnya Kak Amel, Anneth, Alvaro disuruh masuk.

Deven sudah tidur dan tidak menggigil sehebat sebelumnya.

"Adek gimana, Ma?" Tanya Kak Amel lebih dulu.

"Gapapa, dia panasnya tinggi banget jadi sampai kaya tadi. Besok mama bawa dia ke temen mama buat di periksa lagi," ucap mama Deven.

Anneth sedikit lega, tapi tatapannya tidak lepas pada Deven yang tertidur.

"Sayang..." Mama Deven mendekat pada Anneth sambil mengelus tangan gadis itu. Anneth menengok ke sebelahnya.

"Deven gapapa kok, kamu jangan terlalu khawatir ya? Besok Mama bawa ke dokter buat di periksa lagi, kamu boleh ikut kok. Tapi hari ini jangan lupa istirahat ya?"

Anneth menatap mama Deven dia sudah amat sayang seperti mamanya sendiri. Ia mengangguk mengiyakan ucapan mama Deven barusan.

"Yaudah, Ma kalau gitu Anneth pulang dulu. Nanti kalau ada apa-apa kasih tau Anneth ya?" Mama Deven tersenyum tulus.

Anneth pun pulang bersama Alvaro, pikirannya masih belum tenang sebelum tahu sebenarnya kondisi Deven tapi dia selalu berdo'a yang terbaik untuk kekasihnya.

****

Mama Deven sekarang tengah bersama dokter yang memeriksa Deven tadi. Mereka tengah mengobrol dan membicarakan kondisi Deven setelah di periksa.

"Dia gapapa kok, kecapean yang buat dia jadi overthinking, terus stress, itu bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental. Tapi sejauh ini dia masih baik-baik aja, jangan banyak pikiran aja, Bu dan jangan lupa obatnya rutin di minum sampai habis,"

Mama Deven mengangguk dan obrolan mereka masih berlanjut. Di sisi lain Anneth menemani Deven di ruang periksa. Ia masih lemas dan pucat.

"Suuuuttttt udah jangan bawel lagi sakit diem," Anneth menaruh telunjuknya di atas bibir Deven yang sejak tadi bawel menanyakan kenapa Anneth tidak kerja? Kenapa Anneth yang menyetir mobil? Kenapa, kenapa, dan kenapa lainnya.

"Hehe kamu kalau khawatir gemesin," ucap Deven yang mencubit pipi Anneth, ya tidak ada rasanya karena dia lemas dan tidak ada tenaga banyak.

"Aku ngga khawatir ya! Aku marah sama kamu!" Anneth memelototi Deven lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

K.I.T.A !!Last Season!! (Serial Sebuah Kisah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang