2: sebuah undangan

1.4K 72 0
                                    

shikamaru segera membuka matanya setelah terjaga dari tidurnya. ia duduk di tepi ranjang dan melamun, sesekali dengan menguap. tak lama kemudian suara jam alarm yang ada dimeja samping ranjangnya berdering dengan keras, menyadarkannya dari lamunan.

" kenapa aku harus memasang alarm jika aku selalu terbangun sebelum dia berbunyi. " gerutunya sambil meraih tombol jamnya untuk menghentikan suara yang mengganggu telinganya itu.

shikamaru segera bangkit dan menuju kamar mandi bersiap menjalani rutinitasnya sebagai mahasiswa. setelah selesai dengan sarapannya ia langsung memacu mobilnya menuju ke kampus.

sesampainya ia dikampus belum ada 5 langkah ia pergi menjauhi mobilnya di parkiran shikamaru dihadang oleh 2 orang dengan pakaian gelap.

" bagaimana.? "

" kami mendapatkannya tuan namanya temari, dia juga kuliah dikampus yang sama dengan anda namun baru menyelesaikan semester 3. dia adalah salah satu mahasiswi yang mendapat beasiswa karena kepintarannya. dia sudah tidak memiliki orang tua, hanya 2 adiknya yang bernama gaara dan kankuro. " jelas salah satu pria yang mengenakan kacamata

" lalu, ada lagi. "

" dia juga bekerja disalah satu cafe yang berada tak jauh dari rumahnya. "

" baik, kirimkan alamatnya padaku. terima kasih atas kerja kerasmu. akan segera kukirimkan bayarannya. "

" baik tuan, kami permisi. "

shikamaru langsung menghampiri choji yang tampak baru saja sampai di parkiran dan mengajaknya mencari ruang kelas yang akan mereka tempati untuk kuliah pagi ini. seperti biasanya saat melewati koridor kampus ia selalu di teriaki oleh para fansnya entah pria atau wanita.

selama kuliahnya didalam ruang kelas shikamaru hanya diam tanpa banyak bicara. ia ingin cepat selesai dengan urusannya di kampus dan hari segera sore untuk menjalankan rencananya.

#skip

" shikamaru ayo kita ke kantin dulu aku sangat lapar. "

" hari ini aku tidak bisa choji ada urusan yang harus aku lakukan. "

shikamaru yang telah berhasil menolak ajakan dari choji itu segera menuju parkiran mengambil mobilnya dan memacu dengan cepat agar segera sampai pada tujuannya.

benar saja setelah mendatangi alamat yang diberikan oleh orang suruhannya shikamaru menemukan temari sedang melayani para tamu yang datang di cafe tersebut. senyumnya yang manis dan sifatnya yang ramah kepada pelanggan membuatnya tak sabar berbicara dengannya.

" permisi. "

" iya mau pesan apa. "

" cappuccino saja ."

" baik tuan akan segera kami antar. "

" bolehkan aku memesan 1 hal lagi. "

" iya katakan saja. "

" aku ingin yang mengantar pesananku gadis yang bernama temari. ada kan" ucap shikamaru dengan sedikit berbisik agar tak didengar banyak orang.

" baik tuan, akan kami urus. " jawab waitress itu dengan senyuman. setelah menyelesaikan pembayaran shikamaru segera pergi ke meja yang telah ia pesan

hanya butuh menunggu beberapa saat akhirnya menu yang dipesan shikamaru datang bersama dengan gadis bernama temari yang telah ia sukai sejak pertemuan pertama mereka dikantin.

" ini tuan pesanan anda. " temari menurunkan cangkir berisi cappuccino di depan shikamaru dengan senyuman yang ramah.

" tunggu. " tangan shikamaru langsung menarik tangan temari yang hendak pergi meninggalkan mejanya.

" apa ada yang kurang dengan pesanannya. "

" duduklah didepanku. "

" tidak bisa tuan, itu bukan hak saya, saya hanya pelayan disini. "

" tapi aku anak dari pemilik cafe ini. " shikamaru langsung berdiri dan membuat temari duduk di kursi depannya. meski temari ingin menolak namun ia hanya bisa diam setelah mendengar pernyataan shikamaru bahwa pemilik cafe tempatnya ia bekerja adalah ayah dari pria yang sedang mengajaknya bicara.

" ada sesuatu yang ingin kukembalikan kepadamu. " shikamaru merogoh buku di dalam tas kecilnya lalu memberikannya ke temari.

" ini bukumu yang terjatuh kemarin saat kau menabrakku. namamu temari kan aku shikamaru. dengar, aku ingin mengenalmu lebih jauh lagi. besok temui aku di taman belakang kampus. " ucap shikamaru dengan senyum tipis dibibirnya. lalu pergi meninggalkannya tanpa meminum setetespun cappuccino yang sebelumnya telah ia pesan.

" baiklah.... " temari segera bangkit dari duduknya dan membereskan cangkir yang ada didepannya sebelum ada yang melihatnya atau dia akan dipecat dari pekerjaanya itu.

.

.

setelah menyelesaikan semua pekerjaannya bersamaan dengan berakhirnya jam kerjanya temari segera pulang ke rumahnya yang tak jauh dari cafe tempat ia bekerja. rumahn peninggalan orang tuanya itu tak begitu besar namun nyaman untuk ditinggali. saking lelahnya ia langsung masuk kamarnya dan membaringkan tubuhnya di kasur.

temari masih saja memikirkan perkataan shikamaru dan masih menimbang-nimbang apakah ia harus datang ke taman kampus untuk memenuhi undangan shikamaru. entahlah temari tidak terlalu tertarik berurusan dengan mahasiswa dikampusnya. ia hanya peduli dengan pendidikan dan adik-adiknya.

.

.

next.

maaf jika alur cerita kurang menarik.


Grow Old With You (ShikaTema) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang