6: jangan rebut dia

1.3K 49 1
                                    

18+

warning.! this chapter not for under 18. there's a hot scene.!

.

wanita berambut blonde itu sedang berjalan membawa beberapa tumpukan dokumen ditangannya menuju ruang paling mewah di gedung pencakar langit tersebut. ia berjalan dengan anggunnya melewati beberapa pekerja lainnya.

tok...tok...tok... ceklek. wanita tersebut dengan perlahan membuka pintu mewah yang sebelumnya ia ketuk tadi lalu masuk dan menutupnya kembali. temari dengan senyum tegasnya berjalan mendekati shikamaru yang tengah duduk di kursi kebanggaannya.

shikamaru yang sadar akan kedatangan sekretaris cantiknya lantas mengalihkan pandangannya dari laptopnya. tanpa ragu dan tanpa aba-aba, shikamaru langsung menarik tubuh temari agar duduk dipanguannya dan mencium sekretarisnya. temari menyambut ciuman dari atasan sekaligus kekasihnya itu menyalurkan perasaan rindunya.

" kau merindukanku.? "

" tidak. " jawab singkat shikamaru berpura-pura kesal

" kalau begitu aku akan pergi. "

" eitss.. aku akan mati jika kau pergi. " ucap shikamaru sambil menahan tubuh temari agar tidak bangkit dari pangkuannya. " kenapa kau lama sekali.? aku sudah merindukanmu. "

" banyak yang harus aku kerjakan dulu shika. " temari menggembungkan pipinya sambil membenarkan dasi sang atasan. shikamaru hanya terkekeh melihat ekspresi menggemaskan temari.

" kau sangat cantik dengan rambutmu itu. "

" jangan menyentuhnya shika. " temari menapis tangan shikamaru yang memainkan rambut temari yang selalu dikucir 2 sejak menjadi sekretarisnya.

" hahaha iya..iya.. ayo kita pulang, aku ingin memelukmu sambil tidur. "

" benarkah,? "

shikamaru tak memberi jawaban hanya mengecup ringan dibibir temari sambil tersenyum genit. ia segera membereskan mejanya dan beranjak dari kursinya.

mereka segera menuju ke apartemen temari. sejak bekerja temari tinggal di apartemen pemberian dari shikamaru, dengan alasan agar lebih dekat dengan kantor sedangkan adik-adiknya tetap tinggal dirumah lama mereka. namun sesekali temari datang menjenguk kedua adiknya.

" mandilah dulu, aku akan memasak makan malam. " ucap temari setelah sampai di apartemennya. shikamaru hanya menurut karena merasa risih dengan keringat yang menempel ditubuhnya. layaknya seorang istri temari menuju dapur setelah menaruh jas dan tas kerja shikamaru. ia selalu melayani shikamaru yang hampir setiap hari bermalam di apartemennya.

meski menyetujui perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya, namun shikamaru tak pernah menerima ino sebagai istrinya. ia bahkan belum menyentuh ino yang telah ia nikahi lebih dari setahun.

sesaat setelah shikamaru menikah dengan ino perusahaannya mengalami beberapa masalah hingga menyebabkan kerugian yang cukup besar. namun karena adanya temari dan dengan kecerdasannya, kerugian itu bisa ditutup kembali. dan sejak saat itu shikamaru mulai curiga dengan ino beserta keluarga yamanaka. ia merasa ada yang tidak beres dengan perjodohan itu.

" aaaahhhhh..... sssshhhhhh.... shiiikaaa..... "

" nnngggghhhhh..... "

suara desahan mulai memenuhi satu-satunya kamar yang ada di apartemen tersebut. setelah makan malam mereka selalu bercinta dan melepas rindu satu sama lain. shikamaru terus melancarkan rangsangan-rangsangan kepada temari.

temari semakin menggelinjang saat lidah shikamaru berpindah dari dadanya turun menuju liang kewanitaannya. sedangkan tangan shikamaru bergantian memainkan bukit kembar milik temari meramasnya dan memelintrir putingnya.

Grow Old With You (ShikaTema) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang