warning 18++
brakk.!!
" APA.!! "
" maaf matsuri, tapi setelah menikah aku akan ikut shikamaru kembali ke jepang. sedangkan kankuro dan gaara akan diminta shikamaru mengurus perusahaan nara yang ada disini."
" tentu saja tidak apa-apa temari, kau itu sahabatku yang paling baik. aku akan sangat bahagia jika kau bahagia bersama suamimu. dan kenapa kau baru bilang bahwa shikadai adalah anak shikamaru. pantas saja mereka sangat mirip. " ucap matsuri dengan ekspresi wajah yang terheran-heran.
saat mereka makan siang dikantin seperti biasanya, temari meminta izin pada matsuri untuk berhenti menjadi sekretarisnya karena akan kembali ke jepang bersama shikamaru. awalnya temari sempat ragu jika matsuri akan marah dengan keputusannya, namun ternyata matsuri sangat mendukungnya.
" terima kasih ya matsuri. maaf jika ak merepotkanmu. "
" tidak, yang terpenting kau harus mengundangku saat pernikahanmu nanti ya. "
" serahkan saja padaku. "
.
.
Suara tepuk tangan dalam ruangan super mewah itu begitu meriah ketika sang mempelai wanita berjalan dengan anggun menuju singgasananya melewati para tamu undangan, diikuti oleh dua pengawal pria yang salah satunya menggendong seorang anak kecil. Sedangkan para kameramen tak tinggal diam terus saja memotret sang princess dari segala sisi dan arah.
wajah cantiknya dihiasi senyum tegas yang telah lama hilang. namun disisi lain dia tak mampu mengendalikan kegugupannya, tangannya terus saja gemetar. hingga sebuah tangan kekar menangkap tangan gemetar itu dan menggenggamnya erat-erat seolah takut kehilangan kembali.
shikamaru menjatuhkan pandangannya pada sepasang pipi yang sedari tadi merah merona. dia tersenyum tipis, lalu berkata. " kau sudah siap.? " dan hanya dibalas anggukan kecil
meski terlihat begitu meriah dan mengharukan, prosesi pernikahan itu terjadi bergitu menegangkan bagi temari. tangannya terus saja gemetar. untungnya sang pendamping hidupnya selalu menggenggam erat tangannya mencoba menyalurkan kekuatan pada wanitanya.
pesta itu berlangsung cukup lama hingga tamu terakhir yang berpamitan sudah menunjukan pukul 23.00.
" dimana shikadai.? " tanya temari pada kankuro yang masih sibuk dengan urusan makannya
" dia tidur dan sudah pulang ke rumah kak shika tadi bersama gaara dan mertuamu. aku sangat lelah karena terus-terusan menggendong shikadai. "
temari tertawa mendengar keluhan kankuro, benar saja hampir seharian itu shikadai tak mau turun dari gendongan kedua pamannya. shikadai bahkan tidak mau ikut dengan kakek dan neneknya.
" sebaiknya kau juga segera pulang. aku juga sudah lelah, menyalami ribuan tamu ternyata bukan hal yang mudah. " segera setelah itu temari dan shikamaru juga kankuro segera pergi dari gedung pernikahan itu.
.
.
" awalnya aku sangat ragu shika tapi aku senang karena ayah dan ibumu sudah menerimaku sebagai pasanganmu. mereka juga terlihat sangat menyukai shikadai. ibumu terus-terusan bilang bahwa shikadai adalah shikamaru kecil. " ucap temari temari setelah keluar dari kamar mandi sambil terkekeh mendekati shikamaru yang sudah berbaring di ranjang sambil memainkan ponselnya.
" entah apapun yang mereka lakukan aku akan tetep menikahimu temari. "
" terima kasih ya. "
shikamaru langsung menarik temari agar jatuh menindihnya. wajah mereka sangat dekat hingga dapat merasakan deruan nafas satu sama lainnya. shikamaru langsung membalik tubuh temari agar berbaring disampingnya dan berkata. " tidurlah, ini sudah malam. " lalu mengecup pelan kening temari
KAMU SEDANG MEMBACA
Grow Old With You (ShikaTema) ✔️
Fanfictionsuatu hari aku hanya ingin menikahi gadis biasa. yang tidak terlalu jelek dan tidak terlalu cantik. punya dua anak, pertama perempuan lalu laki-laki. pensiun setelah putriku menikah dan anakku menjadi seseorang yang sukses. lalu menghabiskan sisa um...