Nampak selalu bersama, membuat choji merasa iri dengan shikamaru dan temari. Pasalnya pasangan yang telah resmi berpacaran sejak 6 bulan yang lalu itu sering menghabiskan waktunya untuk berduaan di taman belakang kampus. Tempat dimana shikamaru menyatakan cintanya pertama kali pada temari.
Meski hanya sebentar shikamaru selalu menemui temari disela-sela kesibukan mereka sebagai mahasiswa. Temari juga sering berkunjung kerumah shikamaru untuk belajar bersama atau sekedar berkunjung. Orang tua shikamaru bahkan senang jika anaknya memiliki teman yang sama jeniusnya. ( teman.? )
Namun akhir-akhir ini shikamaru tidak pernah lagi terlihat menjemput temari. Temari bahkan sampai cemas mengapa pesannya tidak pernah dibalas. Tak kehabisan akal ia mencari-cari choji yang ia ketahui adalah sahabat shikamaru untuk menanyakan kemanakah shikamaru. Namun sama halnya dengan kekasihnya choji juga ternyata tidak ia temui diseluruh sudut kampus.
" kau kenapa temari, akhir-akhir ini kau sangat tidak bersemangat bahkan kau beberapa kali membolos. "
" maafkan aku matsuri aku hanya sedang khawatir dengan shika. Kira-kira dia kemana ya. " suara temari lemah menjawab pertanyaan teman sekaligus sahabatnya itu.
" kau harus selalu berpikir positif dia kan sebentar lagi lulus mungkin ia sedang sibuk dengan urusan skripsinya. "
" ehh.. benar juga ya.. " secercah harapan mulai timbul di wajah temari.
'shika tidak mungkin meninggalkanku, dia orang yang baik.' Kira-kira begitulah suara hati temari saat ini mencoba menghibur dan menenangkan dirinya sendiri.
.
.
Seperti biasanya setelah ia pulang dari bekerja di cafe temari langsung pulang dan merebahkan dirinya diranjang yang tidak begitu besar namun nyaman dan menghangatkan.
Belum sempat temari terlelap dalam tidur tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara ketukan pintu.
Tok...tok...tok...
" ya sebentar. "
" siapa juga bertamu tengah malam seperti ini. " gerutu temari sambil menuju ke pintu depan
Saat temari membuka pintu dan melihat orang yang mengetuk pintu rumahnya ia langsung melompat dalam pelukan orang yang ada didepannya itu.
" shika kau kemana saja berminggu-minggu aku mencarimu. Hiks..hiks... " suara temari bercampur dengan tangisnya. Ia membenamkan dirinya dalam dekapan shikamaru.
" hei kenapa kau menangis, aku sedang didepanmu dan memelukmu. " shikamaru mencoba menenangkan temari dan menghapus air mata yang membasahi pipi temari.
" aku mencarimu shika. "
" bolehkah aku masuk.? " tanpa menjawab pertanyaan dari shikamaru temari langsung menarik tangan shikamaru dan membawanya masuk ke dalam rumahnya.
" mau kubuatkan teh hangat.? "
" tidak usah. Untuk saat ini dengarkan aku baik-baik. " shikamaru yang telah memasang wajah serius mendudukan temari disampingnya. Ia menggenggam erat tangan temari.
" maafkan aku karna beberapa hari tidak memberimu kabar dan juga tidak menemuimu. Aku sedang sibuk mempersiapkan kelulusanku, mengerjakan skripsi dan membuat berbagai macam laporan. Aku harap kau bisa mengerti temari maaf karna membuatmu khawatir. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu lagi. "
" lalu.? " temari merasa kurang puas dengan penjelasan shikamaru meminta lebih entah apa yang ada dibenaknya.
" setelah aku resmi dinyatakan lulus, aku akan memegang kendali atas salah satu cabang perusahaan ayahku. Sedangkan kau segera selesaikan kuliahmu. Saat kau lulus nanti aku akan menikahimu. "
Pipi temari yang mulai memerah tanpa sadar telah basah oleh air mata harunya.
" hei, aku tidak mengatakan itu untuk membuatmu menangis. Peluk aku temari. "
Temari langsung melompat dalam pelukan shikamaru. Membuat tubuhnya hangat.
Shikamaru mengangkat wajah temari yang terbenam di dadanya, Shikamaru mendekatkan wajahnya dan menyatukan bibir mereka. Beberapa lama mereka saling melumat dan melepaskan perasaan rindu masing-masing jiwa yang telah berminggu-minggu lamanya berpisah tanpa kabar.
" mereka sudah tidur.? " tanya shikamaru yang telah melepaskan pagutan bibir mereka.
Temari hanya mengangguk meyakinkan kekasihnya. Shikamaru langsung mengangkat tubuh temari dengan kedua tangannya dan menuju ke kamarnya.
Diturunkannya temari ke ranjang. Shikamaru masih menatap wajah temari dengan dengan tatapan lembut, lalu menindihnya dan kembali melumat bibir temari
" mmmppphhhh.... shi...kaa..... " suara desahan temari menandai akan dimulainya pergumulan panas mereka.
.
.
Sinar matahari yang menembus ke kamarnya membuat temari mengernyitkan dahinya dan terjaga dari tidurnya. Temari merasakan sebuah tangan besar yang melilit di perutnya. Ia memiringkan tubuhnya dan memandang wajah damai kekasihnya dengan rambut panjang yang terurai.
Dengan sangat hati-hati ia memindahkan tangan shikamaru lalu bangkit dari ranjangnya. Ia segera menuju kamar mandi dan membersihkan diri, menyiapkan sarapan dan kembali menjalani rutinitasnya.
" kakak, yang didepan sepatu siapa.? "
" sepatu temanku, kemarin aku meminjamnya untuk pulang. "
setelah kedua adiknya berangkat ke sekolah temari kembali ke kamarnya untuk membangunkan shikamaru. Ia membelai lembut pipi shikamaru dan bebrapa kali memanggil namanya.
Shikamaru dengan perlahan mulai membuka matanya, dan hal yang pertama kali ia lihat adalah wajah temari yang tersenyum kepadanya.
" bangunlah, adik-adikku sudah berangkat ke sekolah. " bisik temari ke telinga shikamaru
" jangan pernah meninggalkanku. "
" kau bebas mengatakan apa saja setelah mandi dan sarapan. " temari menarik tangan shikamaru dan mendudukannya. ia tersenyum.
" terima kasih ya. " shikamaru mengecup kening temari.
shikamaru sudah mengatakan pada temari bahwa ia tidak bisa menemui temari untuk beberapa saat sampai acara kelulusannya selesai.
temari mengerti dengan shikamaru ia berpesan agar selalu menjaga kesehatan dan segera menepati janjinya pada temari.
.
next
maaf jika alur cerita tidak menarik.
ingatkan jika ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Grow Old With You (ShikaTema) ✔️
Fanfictionsuatu hari aku hanya ingin menikahi gadis biasa. yang tidak terlalu jelek dan tidak terlalu cantik. punya dua anak, pertama perempuan lalu laki-laki. pensiun setelah putriku menikah dan anakku menjadi seseorang yang sukses. lalu menghabiskan sisa um...