7: sebuah fitnah

1.2K 47 1
                                    

" baik kalau begitu kau terus awasi dia, jika kau mendapat bukti lain segera kabari aku. "

" baik tuan. Saya akan melakukannya dengan baik. "

Orang dengan pakaian serba hitam itu segera peri dari hadapan shikamaru.

" cihh. Ternyata memang benar. " umpat shikamaru sambil memandang kertas yang ada di tangannya.

.

.

Malam itu shikamaru pulang ke rumahnya, Ia sengaja ingin melihat kedua orang tuanya. Namun setelah mencari ke seluruh sudut rumah ia tak menemukan sosok orang tuanya. Shikamaru nampak heran dengan perubahan yang ada dirumahnya padahal baru beberapa hari ia tak pulang kerumah. Lalu datang seorang maid menyapa tuan muda.

" selamat malam tuan, apakah anda membutuhkan sesuatu.? " tanya maid itu sambil membungkukan badannya sebagai tanda hormat

" kemana ayah dan ibu, dan juga kenapa disini sepi sekali.? Biasanya para pelayan berjajar disepanjang teras rumah. "

" maaf tuan, beberapa hari yang lalu tuan dan nyonya nara berangkat ke amerika untuk mengurus perusahaan yang ada disana. katanya ada beberapa masalah. "

" begitu ya, lalu. ? "

" kemarin nona ino memberhentikan beberapa maid yang bekerja disini. "

" sial.! Baiklah kau boleh pergi, aku akan memanggilmu jika butuh sesuatu. " maid dengan seragam hitam putih itu segera pergi dari hadapan shikamaru.

Shikamaru langsung menuju ke kamarnya yang ada di lantai 2. Saat sebelum ia membuka pintu, ia mendengar sebuah desahan wanita. Tanpa berpikir shikamaru langsung tahu bahwa itu adalah ino dengan pria berambut hitam yang menjadi salah satu temannya sewaktu kuliah dulu.

Shikamaru dengan muak mendobrak pintu kamar yang seharusnya ditempatinya bersama temari itu. 2 orang yang tengah bergumul diatas ranjang tersebut sontan terkejut melihat kedatangan shikamaru yang tiba-tiba.

" shika.. "

" kupastikan surat cerai akan segera sampai ditanganmu. Aku juga sudah mempunyai bukti tentang rencana-rencana busukmu itu " hanya mengatakan itu shikamaru langsung keluar dan membanting pintu kamarnya tersebut.

.

.

" bagaimana ini sai, bagaimana kalau shikamaru benar menceraikanku sebelum aku menyelesaikan rencanaku. " ucap ino gelisah pada kekasihnya itu

" jangan khawatir kita akan jalankan rencana B. " ucap sai lalu membisikan sesuatu ke telinga ino

Shikamaru melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata ia benar-benar sudah muak, ingin rasanya segera membongkar rencana buruk mereka.

Shikamaru melaju menuju apartemen temari, sesampainya didepan apartemen sederhana itu shikamaru langsung masuk dan segera mencari tujuannya. Namun entah dipanggil berapa kalipun dan dicari ke sudut manapun ia tak menjumpai sosok yang dicintainya tersebut.

" dia kemana.? "

Sikamaru menghempaskan tubuhnya ke ranjang temari. Ia menatap langit-langit kamar memikirkan beberapa masalah yang sedang menimpanya. Ia memikirkan ayah dan ibunya yang sedang tak disisinya itu.

' mereka bilang ada masalah di perusahaan amerika ya.? ' ucapan salah satu maidnya tadi masih terngiang dikepala shikamaru. ia memejamkan matanya hingga tertidur.

.

.

Shikamaru merasakan tubuhnya digoyang-goyang oleh sesorang, pipinya merasakan sentuhan yang sangat familiar baginya. Mencoba membuka matanya dan berusaha terjaga dari tidurnya shikamaru akhirnya menyadari keberadaan temari. Ia baru ingat bahwa semalam tertidur dikamar temari.

Grow Old With You (ShikaTema) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang