12: aku kembali

1K 47 0
                                    

mobil Mercedes-Benz warna hitam itu sudah terparkir di depan rumah temari lengkap dengan seorang pangeran yang sedang menunggu bidadarinya.

" kenapa kalian tidak segera bersiap.? " tanya temari pada kedua adiknya yang masih bermalas-malasan di depan tv.

" kami tidak ikut. " jawab gaara singkat karena masih fokus dengan televisi.

"  kenapa.? shikamaru sudah menunggu kita didepan. "

" tidak apa-apa hanya sedang malas keluar. bawakan saja kami oleh-oleh yang banyak. kau kan akan jalan-jalan bersama bos besar. hahaha. " ucap kankuro dengan nada mengejek. lalu dijawab tawa oleh gaara.

" dasar kalian ini, ya sudah aku berangkat dulu. "

kankuro dan gaara memang sengaja tidak ikut dalam acara itu, mereka ingin memberikan waktu untuk shikamaru dan temari juga shikadai. membiarkan mereka berbicara satu sama lain tentang sesuatu yang akan dilakukan kedepannya.

sudah lama sejak saat itu temari tidak senang seperti ini, tidak lagi terlihat sebuah beban dan ketakutan diwajahnya. meski temari tidak mengatakannya mereka tahu dari raut wajahnya bahwa temari sedang bahagia. 

kankuro dan gaara tinggal menunggu keputusan yang akan dibuat shikamaru dan temari. sebagai keluarga mereka akan selalu mendukung temari apapun yang terjadi.

' entah lah semoga kejadian seperti dulu tidak terulang ' kira-kira begitulah ucap kankuro dan gaara dalam hatinya 

.

.

" ayah.. "

" pelan-pelan saja jalannya shikadai. "  tegur temari saat melihat shikadai dengan buru-buru menghampiri sang ayah yang sudah berjongkok disamping mobil sambil merentangkan kedua lengannya bersiap untuk jatuhnya sang buah hati dalam pelukannya.

" kau lihat dia lebih pantas disebut sebagai replika atau duplikat shikamaru. " ucap shikamaru semangat sambil mengangkat shikadai tinggi-tinggi dengan kedua tangannya

shikadai lagi-lagi tertawa geli saat sang ayah mengubur mukanya di perut kecilnya. mereka tampak sangat akrab dan senang sampai-sampai mengabaikan wanita yang sedari tadi cengar-cengir melihat tingkah mereka berdua.

shikamaru nampak terkejut ketika melihat penampilan ibu 1 anak ini. meski hanya memakai dress ungu muda yang panjangnya sedikit dibawah lutut , tanpa polesan yang berlebihan diwajahnya juga sepasang flat shoes yang senada dengan warna atasannya. walau tergolong simple dan sederhana namun berhasil membuat temari terkesan cantik natural.

" kau sangat cantik temari " ucap shikamaru sangat pelan dan nampaknya tak didengar temari

" apa kita akan berangkat sekarang. ? " tanya temari

" ya... "

mereka menuju ke sebuah taman yang tak jauh dari pusat kota, yang terdapat berbagai macam permainan dan wahana. disana mereka tampak sangat senang. tak pernah sedetikpun senyum hilang dari wajah mereka bertiga. hingga tanpa sadar matahari telah diatas mereka.

" ini, minumlah. " shikamaru mengulurkan sebotol air mineral yang sebelumnya dia beli sebuah kedai. 

mereka duduk dibawah sebuah pohon yang amat rindang, tidak ramai disana hanya beberapa orang. shikamaru mendekati temari dan duduk disampingnya. sedangkan shikadai duduk di pangkuan sang ibu sambil meminum susu dalam botol yang dibawa dari rumah.

" terima kasih. " jawab temari tak lupa menyertakan senyum manisnya. yang dijawab senyum juga oleh shikamaru

setelah menghilangkan rasa haus yang  melanda tenggorokan mereka shikamaru mengumpulkan keberaniannya untuk mengucapkan sesuatu pada temari.

" temari. ... "

" kenapa. "

" aku... akuu.. minta maaf atas semua kesalahanku. " ucap shikamaru dengan ragu-ragu

" iya sudah dimaafkan. " jawab temari singkat karena sedang sibuk membersihkan baju shikadai yang sedikit kotor setelah bermain di tanah.

" temari.. aku ingin memulai semua dari awal bersamamu. aku.. aku ingin menikahimu temari, aku ingin menjadi suami serta ayah yang baik untukmu dan untuk shikadai. "

tentu saja temari terkejut dengan pernyataan shikamaru yang tiba-tiba itu. keraguan temari kembali muncul setelah sebelumnya sempat hilang. temari tak berani menatap mata shikamaru. tatapannya jatuh pada bocah yang ada dalam pangkuannya.

" kau melamarku.? "

" iya temari. mau kah kau menikah denganku.? " disaat yang bersamaan shikamaru mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah dari jaketnya. sebuah cincin.

temari tak berani menjawab pertanyaan itu dia takut salah mengambil keputusan, seandainya ada kankuro dia bisa meminta saran dan pertimbangan dari adiknya. namun disana hanya ada shikadai.

temari mencoba mencari jawaban dalam diri shikadai. ditatapnya lekat-lekat wajah polos shikadai, melihat jauh ke dalam mata bocah berusia 4 tahun itu. lama dia berfikir otaknya bekerja dengan sangat keras untuk jawaban spontan itu. dan akhirnya....

" iya shika... " otaknya memberi perintah untuk berkata tidak namun hatinya lah yang menggerakan mulutnya. temari telah siap dengan semua resikonya dia siap jika memang harus bersedih lagi. demi shikadai.

" terima kasih temari. aku berjanji akan selalu membuatmu bahagia. aku berjanji tak akan membiarkan air matamu jatuh kembali. " shikamaru langsung berjongkok dihadapan temari. diraihnya tangan kanan temari lalu menghiasi jari manis temari dengan sebuah cincin yang begitu indah.

" aku ingin bukti shika.. " jawab temari dengan senyuman

" iya aku akan membuktikannya. " shikamaru memeluk 2 orang paling berharga dalam hidupnya itu.

" mau makan siang, shikadai pasti juga lapar. "

" iya ayo. "

setelah selesai dengan urusan perut mereka tidak langsung pulang kembali kerumah melainkan melanjutkan jalan-jalan mereka dan temari memilih shoping. mengunjungi beberapa mall memuskan hasrat fashionnya.

dengan sabar shikamaru mengikutinya sambil menggendong shikadai yang tertidur karena kelelahan. tak hanya untuk dirinya dan shikadai temari juga mencarikan beberapa pakaian untuk gaara dan kankuro. mereka juga mampir membeli bahan-bahan untuk makan malam temari memutuskan untuk membuat sup kare dan sashimi.

mereka sampai dirumah saat matahari hampir tenggelan sepenuhnya. dan segera menyiapkan makan malam karena kedua adiknya telah menunggu kepulangannya dengan keadaan kepalaran.

" ehem... aku ikut seneng deh. " sindir kankuro saat melihat sesuatu yang melingkat di jari manis temari.

" apa maksudmu kankuro. " tanya temari tak paham dengan ucapan kankuro

" tidak, hanya saja aku senang kau membawakanku oleh-oleh "

" sudah-sudah ayo kita makan. aku sudah sangat lapar karena menunggumu seharian. " ucap gaara yang sedang sibuk membantu temari menata makanan dimeja

" oi dua shika cepatlah kemari atau kalian tidak akan mendapat makan malam. " ucap kankuro.

" iya.. "

.

.

" apa itu tidak terlalu cepat.? kalian baru bertemu kembali beberapa bulan "

" tidak, justru aku lah yang terlambat menikahinya. "

" ya sudah terserah kalian saja, yang terpenting kau  jangan pernah membuatnya menangis lagi atau kau akan tau akibatnya. "

" ku pastikan dia akan selalu bahagia. " 

.

.

next

maaf jika alur cerita kurang menarik

ingatkan jika ada typo

Grow Old With You (ShikaTema) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang