"Aku hanya heran, kenapa setiap aku tau kabar temanku selalu dari pihak kedua. Padahal mereka punya kontakku. Lalu saat ada yang tidak datang atau teman lainnya sedikit datang, dia akan berbicara 'Kamu tega sekali. Masa temanku sendiri tidak ada yang datang?' Padahal aku tau. Keberadaanku tak pernah sedikitpun menjadi bagian yang penting darinya. Ada aku atau tidak. Dia tetap akan sama teman-temannya yang sepaham. Itulah kenapa aku benci punya teman. Mereka suka berbicara manis, tapi pahit di belakang.
"Kenapa kamu bisa berpikir begitu Bunga?"
"Mudah saja memahaminya. Aku sudah beberapa kali mendapatkan ini dengan pesan yang sama dan dari orang yang sama. Walau orang yang mempunyai acara berbeda. Kenapa harus orang lain yang mengabariku? Bukan yang punya hajat. Sesibuk itukah? Aku tau orang yang mengabari juga temanku. Tapi, kenapa harus dari orang lain? Darisana aku bisa mengambil kesimpulan, aku tidak pernah menjadi bagian pertemanan mereka."
- True Bad Boy - by Yenni Marlina
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Aku Dari Diriku Yang Dulu [End]
No FicciónIni sebuah pesan. Dari diriku yang dulu. Terima kasih sudah sampai sejauh ini. Kamu hebat dan berharga. Juga, kamu yang membaca ini. Kamu juga hebat. Karena sudah berjuang sejauh ini. Pujilah dirimu. Kita hebat dengan cara kita masing-masing. Masala...