02. ALLEA

32K 701 13
                                    

Leo berdecak kesal saat melihat Allea di taman depan rumahnya, cewek itu sedang menyirami bunga. Keberadaan Allea di rumah ini belum terbiasa dilihat oleh Leo, cowok yang baru pulang sekolah dengan seragam sedikit berantakkan itu berjalan malas menuju pintu utama.

"Kak Leo!"

Mendengar suara melengking Allea saja sudah membuat Leo kesal, cowok berjaket cokelat itu menghentikan langkah namun tidak menoleh.

Allea melangkah mendekat dengan senyuman lebar karena Leo mau mendengarkan panggilannya walau tidak merespon.

"Akhirnya Kak Leo pulang juga. Kak, aku boleh minta anter--"

"Nggak," sahut Leo, tatapan datarnya langsung menusuk tepat di mata biru Allea. "Nggak lihat gue baru pulang? Capek," ujar cowok itu.

Senyuman di wajah Allea perlahan memudar, Leo juga melihat binar di mata cewek itu meredup, membuat Leo langsung membuang muka, enggan melihatnya lebih lama.

Tidak lama kedua sudut bibir Allea kembali tertarik. "Ya udah, Kak Leo istirahat ya kalau capek? Aku bisa beli sendiri kok."

Leo melirik sekilas. "Terserah." Lalu melanjutkan langkah yang sempat terhenti.

Allea menatap punggung Leo sampai menghilang masuk rumah, senyum yang sejak tadi berusaha ia pertahankan seketika langsung menghilang. Ia kecewa karena Leo bahkan tidak mau mendengarkan permintaannya, cowok itu langsung menolak sebelum tahu apa yang Allea inginkan.

"Nggak apa-apa, Allea, kan Kak Leo lagi capek baru pulang sekolah. Mungkin lain kali Kak Leo mau," ujar Allea menyemangati dirinya sendiri.

Allea mencoba memakhlumi, walau rasanya tetap sedih di dalam hati. Semalaman Allea memikirkan kemungkinan kenapa Leo bersikap seperti ini, bahkan sampai mencari tahu di internet. Dan menurut yang Allea baca, penyebabnya adalah belum terbiasa lagi dengan kehadiran orang yang sempat pergi.

Salah satu yang bisa merubah atau setidaknya membuat Leo sedikit perhatian pada Allea adalah dengan cara sering berada di dekat cowok itu dan mencoba sesering mungkin berinteraksi, itu yang Allea baca di internet sampai jam setengah dua pagi tadi.

.
.
.
.
.

"Ada yang ketabrak! Ayo tolongin!"

Suara heboh seorang bapak-bapak membuat dua cowok berjaket denim di depan sebuah percetakan langsung menoleh, tampak kerumunan orang di seberang jalan.

"Ada apaan tuh rame-rame?" tanya cowok yang baru keluar dari percetakan sambil membawa lipatan banner pesanan mereka.

"Udah jadi nih? Bagus nggak lo cek tadi?" tanya Alex, salah satu dari dua cowok yang tadi menunggu di depan percetakan.

"Bagus, angkatan sebelumnya juga suka cetak di sini, terpercaya," jawab Aryan.

Alex hanya mengangguk, banner baru ini akan mereka pasang di markas sebagai pengganti banner lama yang sudah rusak. Alex dan dua temannya memang bergabung dengan sebuah geng motor di daerah Jakarta, jaket denim dengan gambar jaguar di punggung dan sebuah logo di dada kanan yang mereka kenakan adalah tanda bahwa mereka bagian dari geng bernama Jaguar itu.

"Kok ada ambulans segala? Parah banget ya?" tanya Hiro, keningnya berkerut melihat orang-orang menyingkir saat ambulans datang.

Alex mengedikkan bahu. "Ayo balik ke markas, nanti--"

"Aduh!"

Kalimat Alex terhenti saat terdengar suara pekikkan tidak jauh dari tempat mereka mengobrol, suara itu berasal dari tepi jalan. Sebuah motor melesat cepat, meninggalkan seorang cewek yang kini jatuh terduduk.

ALLEA [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang