Dugh!
Allea meringis saat punggungnya membentur tembok di belakangnya, cewek itu menatap tiga cewek yang tadi menariknya ke tempat ini.
"Lo sebenarnya siapa sih?" tanya cewek berambut curly gantung itu.
Allea memerhatikan setiap wajah di depannya, perasaannya mengatakan kalau ini bukan hal baik. Sepertinya mereka sejenis dengan Helena, cewek-cewek yang terobsesi pada Leo.
Allea berdehem. "Hai, Kak," sapanya ramah. "Gue Allea, gue--"
"Gue nggak nanya nama lo!"
Allea tersentak, seketika langsung menutup mulutnya. Kedua tangan cewek itu terkepal di samping badan, takut.
"Heh, lo!"
"Aduh, Kak, sakit," rintih Allea merasakan perih pada kepalanya karena rambutnya ditarik paksa.
"Gue bukan Kakak lo!" bentak cewek itu.
Allea memilih bungkam dengan tangan bergetar takut, ternyata ini lebih mengerikan dari yang ia bayangkan. Pertama kali dalam perjalanan 16 tahun hidupnya Allea mendapat perlakuan seperti ini.
Selama di Belanda tidak ada yang berani bersikap seenaknya pada Allea karena Ayah Allea merupakan orang tersohor di sana, dan dulu saat di Indonesia Allea selalu merasa aman karena keberadaan dua orang yang selalu melindunginya.
Tapi sekarang? Allea hanya bisa berharap Leo segera datang dan menyelamatkannya, atau setidaknya ada teman Leo yang melihat hal ini.
"Siapa lo berani-beraninya deketin Alex?!"
Alex? Cewek ini bukan penggemar Leo? Allea hanya bisa menunduk saat Kakak kelasnya itu membentaknya, sekilas Allea melihat name tag dari cewek bersurai sebahu yang masih menarik rambutnya itu. Ariska Kirana, dari kelas XI-IPS1.
Kedua mata Allea tertutup saat Kirana menarik rambutnya lebih kencang hingga ia memekik tertahan, tidak ada yang akan mendengarnya walau Allea berteriak minta tolong.
Kirana dan teman-temannya membawa cewek itu ke ruang musik yang kedap suara, dan mengunci pintunya. Apalagi ruangan musik ini berada jauh dari lorong-lorong kelas, kecil harapan untuk Allea mendapat pertolongan.
"Diem aja punya mulut nggak lo?!"
PLAK!
Kepala Allea tertoleh ke kanan setelah menerima tamparan pada pipi kirinya yang menyisakan bekas merah, rasa panas mulai menjalar ke seluruh wajahnya.
"Gue peringatin, jangan deket-deket Alex kalau lo mau sekolah dengan tenang di sini! Alex itu punya gue!"
"Bukannya udah putus, Na?" tanya teman Kirana, membuat cewek itu menoleh dengan tatapan tajam.
"Diem lo!" desis Kirana.
Cewek berkuncir kuda dengan ponitail maju dan menarik bagian lengan kemeja Allea.
"Masih kelas sepuluh aja belagu lo!" ujar cewek itu, menghempaskan kerah kemeja Allea.
Kirana menarik temannya agar mundur, lalu kembali menghadap Allea. Cewek itu merenggut dagu Allea, memaksanya untuk menegakkan wajah.
"Gue peringatin sama lo, jadi cewek jangan kecentilan! Lo juga kan yang masuk akun gossip sekolah gara-gara berangkat sekolah bareng Leo, nggak tau lo Leo udah pacaran sama Rara?"
"Bukan cuma nggak tau, Na, tapi emang nggak tau malu aja dia!" sahut teman Kirana, lalu tiga cewek itu tertawa.
Kirana menarik ujung bibirnya. "Murahan banget sih jadi cewek? Deketin semua cowok populer di sekolah emang udah kerjaan lo ya?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLEA [SELESAI]✔
Fiksi RemajaAllea kembali ke Indonesia setelah 8 tahun untuk menemui calon tunangannya, Leonando. Namun Allea tidak tahu telah banyak hal yang berubah, termasuk Leonando. Waktu dan jarak telah mengubah sifat Leonando sampai Allea tidak bisa mengenalinya. Satu f...