Upacara Penghormatan

1.3K 147 30
                                    

Nb: maaf storynya lama banget upnya dikarenakan kondisi badan author yang sering drop dan kemarin laptop author rusak hahahah. Akhirnya nulis pake laptop kakak aku .... oh ya kalau ada yang lupa disini Ray dan Captain William selalu mengerjakan pekerjaan mereka di 1 ruangan jadi seperti kantor dengan dua meja.

Mars POV

Cahaya keorenan menyinari wajahku dari balik jendela jeruji di depanku. Aku merasa hampa akan semua ini. Akankah semua ini akan berakhir? Sepertinya tidak... disini merupakan neraka.

"Mars, apa latihannya sulit?" suara seorang gadis di sebelahku.

"disaat kita menghadapi kesulitan, ingatlah wajah orang-orang yang kita cintai. Kita itu dilahirkan untuk melindungi para penduduk yang kita cintai di negeri ini, loh" ucap gadis berambut merah itu dengan wajah tersenyum ceria.

Aku terpaku melihatnya. Bagaimana bisa ada orang yang masih bisa tersenyum di dalam neraka ini. Akupun ikut tersenyum mendengarnya.

"Kalau kita sudah cukup kuat untuk bisa melindungi negeri ini, kita akan diizinkan pergi ke dunia luar. Yang bisa keluar duluan ke dunia luar mungkin kamu, Mars. Enaknya. Habisnya yang paling kuat di antara kita adalah kamu, Mars"

"Saat itu tiba, aku akan menunggumu" jawabku pada Fana, gadis berambut merah.

"Ok. Ayo kita pergi ke dunia luar bersama" ucap Fana sambil tersenyum lebar.

Saat itu aku mengira akankah masa depan tidak seburuk yang aku kira. Aku bisa berjalan ke dunia luar bersama dengan Fana. Tapi semua itu hanya sebatas mimpi karena dunia nyata tidak seindah itu.

"Ini merupakan test terakhir, kalian harus saling membunuh. Yang bertahan hidup sampai akhirlah yang bisa menjadi kesatria sihir di negeri ini dan pergi ke dunia luar! Jika kalian tidak ingin bertarung maka kalian akan dimusnakan" suara ini lah yang membuat semuanya menjadi neraka berdarah.

Berbagai sihir di munculkan, korbanpun berjatuhan satu demi satu. Aku hanya bisa terpaku melihatnya. Aku tidak tahu apa yang harus aku perbuat, tidak pernah terpikirkan di dalam diriku bahwa 'MEREKA' akan menyuruh kami untuk saling membunuh. Beberapa anak menyoba menyerangku tanpa aku sadari aku mengunakan sihirku dan membuat mereka semua terbunuh. Sihir diamondku menusuk mereka semua yang berusaha untuk menyerangku.

"Ahhh!!! Ahhhhh" entah berapa banyak teriakan yang aku dengar sampai pada akhirnya menjadi sunyi. Kukira semua ini sudah berakhir tapi dari sudut mataku aku melihat Fana berjalan ke arahku.

"Maafkan aku Mars tapi aku sungguh ingin ke dunia luar" ucap Fana lalu berusaha menyerangku dengan sihir apinya. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan melihat temanku satu-satunya disini mencoba membunuhku, pada saat itu aku pasrah jika aku akan mati tapi aku juga merasa dikhianati melihat perbuatannya. Akupun menggunakan sihirku dan menusuk Fana berkali-kali tapi aku terhenti saat Fana berkata "Maaf Mars, hiduplah di dunia bebas untukku. Hiduplah dengan bahagia" aku terhenyuk mendengarnya. Setelah itu Fana meninggal di depanku karena diriku sendiri. "FANA!!!" aku berlari ke tubuh yang sudah berdarah-darah dengan meneteskan air mata.

Lalu suatu ketika aku mendengar info bahwa peristiwa yang terjadi waktu itu dilakukan untuk menemukan kesatria sihir yang bisa mengalahkan kesatria sihir dari kerajaan Clover bernama Saeran Ray. Setelah itu aku mengerahkan semua tenagaku untuk bisa bertambah kuat tapi bahkan aku belum bisa mengalahkannya.

"Maaf , Fana" gumamku sedih.

~Kerajaan Clover~

Sementara itu di kerajaan Clover yang tenang terlihat para kesatria sihir sedang melakukan kegiatan sehari-hari mereka.

Ray POV

"Huf jahat sekali captain memberikan pekerjaan tambahan padaku, kadang-kadang aku bingung kenapa pekerjaanku lebih banyak daripada captain? Sebenarnya yang captain dia atau aku?" gumamku merengut melihat dokumen-dokumen yang berada di mejaku dengan tinggi dan agungnya.

Masuk ke dalam dunia Black Clover (Maleoc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang