“Heui.. Tuan Muda Vihokratana akan menjalankan misi nya hari ini.” ejek Tay ketika Win menarik kursi, mereka sedang berkumpul untuk sarapan.
Win memutar bola matanya malas, “Berisik banget sih, Phi.”
“Paman, kenapa Paman sepelti ini?” tanya Nanon sambil mengerjap lucu kearah Win.
“Paman mu ingin mencari pacar, Nanon mau kan kalau punya Paman atau Tante lagi? Biar bisa nemenin Nanon main” ini yang jawab malah Daddy nya— Tay.
“Yes, Dad. Nanon mau punya Paman bial bisa main baleng, tapi gamau kayak Paman yang telakhil, soalnya bikin Paman Win nangis telus” ucap Nanon polos.
Tay dan Win seketika terdiam mendengar nya.
“Iya sayang, Nanon hari ini bawa apa?” Win mengelus pucuk kepala Nanon setelah beberapa saat tadi mereka semua terdiam.
“Nanon bawa klayon, hali ini mau gambal” katanya semangat, dan Win hanya terkekeh kecil mendengar itu. Sementara Tay sepertinya moodnya sudah sedikit menurun.
New datang mendekat kearah meja makan sambil membawa beberapa piring berisi makanan di tangannya. Setelah ia menaruh piring tersebut ke meja makan, New menarik kursi di samping Nanon dan menatap Adik Iparnya.
“Win, nanti jaga baik-baik dirimu ya. Aku tidak bisa bayangkan jika dirimu di-bully disana.” ucapnya.
Win mengangguk, “Uhm, pasti Phi.”
Setelah itu mereka terdiam untuk menyantap makanannya masing-masing. Sesekali Tay melirik kearah iPad nya yang tergeletak di atas meja— begitupula dengan Win yang sesekali melirik handphonenya.
Selesai makan, Win pun menelfon Khao.
"Khao, jemput gue dirumah utama."
Win hanya mengatakan satu kalimat itu lalu sambungan itu terputus, ia sendiri juga tidak beranjak dari duduknya sehabis sarapan.
Tay sudah pergi ke kantor nya, sekalian ia mengantarkan Nanon menuju sekolah. Sementara New ia memilih untuk membereskan meja makan terlebih dahulu.
5 menit menunggu, Win mendapat chat dari Khao bahwa orang itu sudah di depan.
“Phi New! Aku pergi yaa!!” Pamit Win sedikit berteriak.
“Hati-hati! Semoga sukses!” balas New yang ikutan sedikit berteriak.
Win pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu utama, ia sudah dapat melihat Khao yang menunggu sambil berkutik dengan handphonenya.
“Ayo” Win berjalan menuju mobil, namun Khao masih diam ditempat.
“Emm, maaf Phi.. Tapi saya menunggu Tuan saya.” ucapan Khao itu seketika membuat tawa Win terdengar.
“Woi, ini gue!” Win memukul kepala Khao pelan.
Khao menatap orang ini tidak percaya, “Ini Win!? Metawin bego?”
“Gue gak bego ya, lo tuh yang bego. Udah ayok anjir, nanti gue telat.” Lalu Win masuk kedalam mobilnya, ia duduk di depan sebelah pengemudi.
“Gue gak percaya kalo itu lo, sumpah!” Ucap Khao yang baru saja mendaratkan bokongnya.
“Muka lo tadi bener-bener kayak orang oon.” kata Win meledek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd {BRIGHTWIN}
Conto•[ON GOING]• Win Metawin harus menyamar menjadi seorang nerd untuk menemukan cinta sejati nya karena ia lelah dengan orang sekitar yang mendekatinya hanya untuk ketenaran serta kekayaan miliknya. akan kah Win menemukan cinta sejatinya? start; 16 O...