“Win?”
Win tersenyum kikuk, “Em-- P'Bright mau kemana?” tanya nya.
Terlihat ekspresi Bright yang berubah sedikit menjadi murung, “Tidak tahu” jawabnya.
Kening Win mengkerut dibalik poninya, “Maksud Phi?”
“...” Bright diam, ia menjatuhkan pandangannya ke kardus yang dibawa pada tangan kirinya.
Sekitar 20 detik mungkin mereka terdiam, tiba-tiba...
“Haish!! Hujann!!”
Gerimis hujan mulai membasahi mereka yang masih berdiri. Win mengangkat tas selempang ke arah kepalanya untuk menghindari dari tetesan air hujan.
“Phi Bright, ayo!” ajak Win.
“Kemana?” tanya Bright heran.
Win sedikit berdecak karena gerimis semakin besar, lalu ia dengan lancang menarik sepeda yang ada di tangan Bright.
“Ayo kerumah ku dulu! Hujan Phi!” katanya lalu menuntun sepeda Bright sambil berlari kecil menuju rumahnya— diikuti oleh Bright yang masih bingung di belakangnya.
Sesampainya dirumah Win, ia menyenderkan sepeda itu ditembok rumahnya, lalu mereka berdua pun masuk kerumah Win.
“Huh, untung dekat” ucap Win sambil sedikit memukul-mukul tasnya yang terkena air hujan.
“Phi, duduk dulu” suruh Win, Bright pun duduk di sofa yang ada dirumah itu.
Win menyiapkan dua teh hangat serta handuk kecil untuk dirinya dan Bright.
“Diminum dulu Phi, dan ini handuknya” Win menyodorkan secangkir teh dan handuk kecil pada Bright.
Bright menatap dua benda itu sebentar, lalu mengambilnya.
Setelah itu hening, Win sibuk menyuruput teh nya sambil sesekali menggosokkan handuk kecil ke rambutnya. Sementara Bright, ia terlihat termenung sambil netra nya menatap jendela yang dihiasi air hujan.
“Jadi P'Bright mau kemana?” tanya Win setelah cukup lama mereka terdiam.
Bright menoleh, “Aku... diusir” ucapnya pelan yang membuat Win sedikit membulatkan bola matanya.
“Lalu, Phi mau tinggal dimana?”
Bright menggeleng kecil, “Aku tidak tahu, tidak ada lagi rumah yang sesuai dengan gaji ku”
“Em.. Maaf, tapi-- berapa gaji Phi?” tanya Win, sebenarnya ia ragu juga untuk menanyakan hal ini.
“Hanya 2.500 baht, 1.000 baht untuk sewa rumah dan sisanya untuk hidup” ujarnya.
Win lagi-lagi tersentak, 2.500 baht? Bahkan gaji satpam di perusahaannya saja lebih besar dari itu.
“Bagaimana Phi tinggal dengan ku saja?” tanya Win yang membuat Bright menatap nya dengan tatapan tidak percaya.
“Em-- aku tau sih kalau kita tidak saling kenal, t-tapi aku yakin kalau P'Bright itu orang yang baik” ucap Win sambil menunduk, ia tidak berani menatap lelaki disamping nya itu.
“Apa kau tidak curiga kalau aku orang jahat?” tanya Bright yang membuat Win diam sesaat.
Benar juga, bagaimana jika Bright adalah orang jahat yang selama ini berpura-pura menolong Win?
Win menggeleng pelan, “Tampang Phi tidak seperti itu”
“Kau tidak bisa melihat orang hanya dari tampang nya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd {BRIGHTWIN}
Historia Corta•[ON GOING]• Win Metawin harus menyamar menjadi seorang nerd untuk menemukan cinta sejati nya karena ia lelah dengan orang sekitar yang mendekatinya hanya untuk ketenaran serta kekayaan miliknya. akan kah Win menemukan cinta sejatinya? start; 16 O...