01

2.5K 103 11
                                    

"Are you serious?"

"My talk is never wrong."

"Lo tau ini area bahaya."

Gadis itu menatap sahabatnya malas.

"Lo kenal gue selama apa sih? Mau gue tabok dulu biar sadar?"

"Yaa maksud gue-"

"Lupakan, kita liat aja entar di garis finish." ucap gadis itu final sembari mempersiapkan semua yang ia butuhkan saat turun di sirkuit nanti.

Sedangkan sahabatnya hanya bisa pasrah. Susah kalau cewek perawakan pejantan itu disuruh berhenti. Terlepas dari itu, jujur saja ia merasa khawatir. Bagaimana tidak khawatir disaat orang yang sudah kalian anggap sahabat harus menyerahkan segala jiwa dan raganya di sirkuit pembawa petaka ini.

"Lo harus menang, harus."

"Of course." Saut si oknum percaya diri.

"Gue males banget kenalan sama yang namanya kalah." Lanjutnya lagi.

"Okey, sebentar lagi pertandingan akan di mulai, mohon kepada seluruh peserta untuk segera stand by di garis start."

Kini sudah terdengar suara nyaring dan keras yang dipastikan sebagai pelaksana balapan malam hari ini. Seperti dugaan kita semua, balapan akan segera dimulai beberapa menit lagi. Dengan demikian, seluruh peserta diharapkan untuk segera menempati garis start di posisi masing-masing.

"Gue kesana dulu, do'ain semoga menang. Soalnya gue males kenal-"

"Kenalan sama yang namanya kalah. Lo udah ucapin itu tadi." Jawab sahabatnya jengah.

"Gue kata lo pasti menang sih Lex." Sambung sahabat satunya.

"Gue ramal hari ini ATM lo ngisi lagi sih, Ale."

Ya, perempuan itu adalah Alexa. Oknum yang malam ini akan mempertaruhkan segalanya di sirkuit penguji kesabaran malaikat maut.

Tanpa membuang waktu lagi, para peserta satu persatu telah mulai memasuki garis start diikuti Alexa yang berada di posisi ke-5. Hari ini akan ada 8 peserta yang ikut turun termasuk Alexa. Walaupun nomornya cukup jauh, tapi sama sekali tidak membuat Alexa pesimis.

"Semuanya sudah di garis start?" Tanya seorang pria pemandu balapan malam ini, sambil menenteng kertas berisikan absen sepertinya.

Seluruh peserta hanya diam dan memperhatikan tempat yang masih kosong termasuk Alexa yang menjadi satu-satunya peserta cewek dalam balapan kali ini.

"Loh, Alata belum ada?" Tanya sang pemandu kesekian kalinya.

Suasana masih anteng, tak ada yang berusaha menjawab bahkan mereka menutup rapat mulut agar tidak mengeluar sepatah katapun. Bisa celaka kalau mereka salah omong. Namun, tak lama kemudian seorang laki-laki berkulit sawo matang yang terlihat pada sebagian wajahnya akibat kaca helm yang terbuka serta tubuhnya yang lumayan berisi. Maksudnya bukan gendut ya, tapi tidak kurus seperti kebanyakan postur tubuh peserta lainnya.

"Nah, itu orangnya, baru sampe." Celetuk salah satu peserta saat mengetahui keberadaan lelaki itu yang sudah masuk area balapan.

"Mau pamer ketampanan bukan disini." Celetuk salah satu lagi.

"Bacot!" Jawab Alata singkat dengan aura membunuh.

Sebagian orang di sana terkekeh sarkas menyaksikan wajah malu peserta itu kecuali Alexa yang tidak pernah perduli dengan kondisi sekitarnya. Dikepalanya hanya tertuliskan ambisi besar agar memenangkan balapan kali ini.

Alata segera mengambil posisi tepat berada di urutan ke-4 di samping Alexa.

"Let see, kali ini gue yang bakal menang." Gumam Alata pelan yang ternyata didengar oleh Alexa.

ALEXA: Universe Pluto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang