Saat suaranya menyanyikan lagu 'Lavender Blue', Lucia dihampiri oleh pria yang sedang menyekapnya. Namun Lucia tak menghiraukannya. Nyanyian terus berlanjut hingga bait terakhir usai. Seorang pria yang berada dihadapannya hanya bisa terdiam menatap...
Lucia sangat nyaman berada didekat anak lelaki itu. Walau usianya masih kecil Lucia sudah bisa membedakan mana yang tulus dan mana yang tidak. Dan anak lelaki itu tulus kepadanya.
Hari-hari mulai mereka jalani seperti biasa. Anak lelaki itu mengajak Lucia ke tempat persembunyiannya ketika sedang dimarahi oleh ibunya. Mengajak Lucia ke taman yang tepat berada tak jauh dari rumahnya.
Bahkan Lucia diajari dansa oleh anak lelaki itu.
Waktu berlalu begitu cepat. Dan kini Lucia sudah berumur 14 tahun. Dan anak lelaki itu 16 tahun.
Gerakan dansa Lucia semakin bagus saja dan ibu angkatnya berniat memasukkan ke sekolah khusus seni tari. Lucia mengiyakannya karena itu telah menjadi hobinya.
"Lucia kini semakin besar saja. Tambah cantik" Ibu angkatnya mencubit hidung Lucia gemas. Lucia tertawa malu mendengarnya.
【____________________________________】
Kini Lucia mengemas barang-barangnya untuk segera ke sekolah Khusus itu.
Memasukkan satu persatu bajunya dan tak lupa abu ibunya yang sudah dia kemas sedemikian rupa.
"Ibu, kata ibu angkatku sekarang aku sangat cantik. Ibu baik baik ya disurga sana. Jangan khawatirin Lucia karena sekarang Lucia udah besar" Lucia berbicara pada sebuah kain yang didalamnya berisi abu ibunya. Menciumnya lembut lalu menyimpannya dengan hati-hati.
Lucia menutup kopernya lalu menguncinya. Menaruh disamping pintu kamarnya agar mudah diambil saat akan pergi nanti.
Lucia mengucapkan selamat tinggal pada kamar yang sudah menemaninya selama 6 tahun. Kamar yang menjadi saksi kenangan indah Lucia bersama anak lelaki itu.
Saat dirinya menatap sekeliling kamarnya dirinya menangkap sebuah potret seseorang yang sangat berarti baginya.
Lucia menatap bingkai foto yang berada disamping tempat tidurnya. Foto ibunya yang diberikan oleh ibu angkatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lucia mengambil bingkai itu dengan hati hati lalu mengusap beberapa debu yang menempel pada kacanya. Bingkai hitam yang melindungi foto ibunya serta kaca yang sangat kokoh melindungi foto orang terkasihnya.
"Ibu..." Lirih Lucia. Matanya mulai berair. Dirinya merindukan sosok ibu yang dulu membuat Lucia bisa tersenyum walau dalam keadaan terpuruk.
"Jagain Lucia dari atas sana bu" Lucia memeluk bingkai foto itu. Mencurahkan segala kesedihannya. Ingin memeluk ibunya namun raganya sudah tidak bisa diraih lagi. Hanya kenangan yang tersisa. Lucia yang malang.
【____________________________________】
6 tahun lalu saat Lucifer mengetahui anaknya tak pulang-pulang dari pemakaman istrinya, ada sedikit rasa khawatir yang terselip.
Sebenarya Lucifer sudah sedikit menyayangi Lucia. Hanya saja rasa itu perlahan pudar ditelan waktu. Bahkan saat Alicia, istrinya meninggalkan mereka berdua. Lucifer tidak lagi menganggap Lucia anaknya melainkan hanya sebuah noda yang tidak sempat dibersihkan olehnya.
Beberapa anak buah yang tinggal bersama Lucifer sempat menanyakan Lucia, dan berakhir tewas.
Lucifer kembali kesifatnya yang dulu sebelum mengenal Alicia. Kejam, angkuh, dan sombong.
𝐀 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐒𝐨𝐧𝐠 【________________】
| | | | |
Foto Alicia dipemakaman
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ibu angkat Lucia
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
