𝐒𝐮𝐛 𝟒

641 95 24
                                    

𝐀 𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 𝐒𝐎𝐍𝐆
_____________________________
𝐧𝐚𝐛𝐢𝐥𝐜𝐡𝐚𝐧𝟔𝟏 𝐱 𝐤𝐢𝐦_𝐭𝐚𝐞𝐜𝐡𝐢

"Berdoalah, minta kepada Tuhan mu. Semoga umur mu panjang" ucap lelaki itu.

Lucia masih ketakutan. Air matanya mulai keluar dan nyanyian dihentikan. Dia tau, situasi saat ini hanya bisa pasrah jika memang sudah dekat waktunya untuk menemui Tuhan.

Lelaki itu membuka perlahan kain yang menutupi kepala Lucia dan menaruhnya di lantai. Namun Lucia tidak berani menatap mata lelaki yang ada dihadapannya. Lantai adalah salah satu objek yang dia tatap saat ini.

Melihat sikap Lucia yang mengacuhkannya, lelaki itu meraih dagu Lucia dan membuat mata hazel itu menatapnya. "Jangan buat aku jatuh cinta padamu."

Lucia menatap kaget lelaki yang berada dihadapannya. Nyaris tak berkedip hingga lelaki itu meniup pelan kedua mata Lucia. "Adelardo, tapi jangan panggil aku dengan nama itu."

Lucia kebingungan. "Apa maksud mu?"

"Panggil saja aku Leon"Hanya kau yang tau nama asli ku jadi jangan beritahu yang lain" lanjut Adelardo.

'Drama macam apa lagi ini?!'

Adelardo meninggalkan Lucia sendirian (lagi). Sudah beberapa kali perempuan itu melihat orang-orang datang dan membuat pikirannya bertambah. Mulai dari kakaknya dan sekarang salah satu anggota mereka.

Semoga saja apa yang ibunya janjikan benar adanya. Kedatangannya selalu Lucia tunggu untuk mengakhiri kesengsaraan ini.

_________________________________

Sudah 4 hari lamanya Lucia disekap. Badannya mulai kurus dan rambutnya sangat kusut. Gaun putihnya pun sudah tidak berwarna putih lagi.

Lucia hanya bisa diam dan tidak berani kabur. Athalla sudah memberi tahu konsekuensi yang akan dia hadapi jika berani untuk melarikan diri. "Mati"

Saat ini, tangan dan kaki Lucia sudah tidak diikat lagi. Mereka membebaskan Lucia untuk bergerak namun mereka membuat pintu yang membatasi ruangan itu.

Saat sedang berkeliling diruangannya, Lucia melihat ada sebuah jendela yang sengaja ditutup. Perempuan itu menggeser sebuah pajangan yang berukuran setinggi badannya. Mengeluarkan sedikit tenaganya agar bisa melihat apakah itu benar jendela atau bukan. Sesuai dugaan, Lucia melihat jendela yang kacanya ditutup oleh kain hitam.

"Jangan berani membukanya!"

Lucia terdiam ditempatnya. Perlahan Lucia membalikkan badannya untuk melihat siapa yang datang. Pria dengan bekas luka panjang pada mata kirinya.

"A-aku..." Lucia mundur selangkah. Mengambil jarak aman antara dia dan pria itu.

"Hhh, dasar wanita" Cleandro menyilangkan tangannya didepan dada. Kakinya melangkah pelan kearah Lucia. Lucia yang merasa dibelakangnya sudah buntu memilih untuk diam. Matanya terus menatap Cleandro yang mendekatinya.

Mata Cleandro menatap wajah Lucia yang kucel. Tiba-tiba tangannya bergerak dan memperbaiki rambut yang menghalangi pemandangan wajah Lucia. Sang empu pun hanya bisa menutup matanya.

Lagi. Dia dibuat kaget oleh pergerakan Cleandro.

"Jangan takut" ucap Cleandro lembut. Bukannya menenangkan, Cleandro malah membuat Lucia semakin takut. Terbukti, Lucia menangis sekarang.

Cleandro membenci situasi sekarang. Dia tidak bisa melihat orang menangis. Bukan kelemahan, tapi rasa benci. Kenapa orang orang menangis jika sedang takut? Begitu pikirnya.

Cleandro menghela napas panjang. Meninggalkan Lucia yang masih menutup matanya dan menangis.

Tujuannya menemui Lucia adalah mendengarkannya bernyanyi lagu yang selalu Perempuan itu nyanyikan. Tapi bukannya mendengarkan itu, dia malah melihat Lucia menangis ketakutan.

Ditutupnya pintu yang membatasi ruangan itu dengan pelan.

Lucia membuka matanya pelan dan melihat sekelilingnya. Tidak ada lagi pria menyebalkan itu. Sekarang waktunya melanjutkan rasa penasarannya.

Lucia berbalik dan melihat kembali jendela itu. Meraba kain yang menempel pada kacanya. Merasakan tekstur kainnya lalu menemukan ide untuk melepasnya.

Lucia mengorek ujung kain itu dengan kukunya. Saat ujung kain itu sudah tidak menempel, perlahan Lucia menariknya hingga setengah.

"Bu, kurasa rencana kita berjalan lancar" Lucia berbicara sendiri. Senyuman tercetak jelas pda wajahnya. Saat merasa cukup, Lucia menutup kembali kaca itu dengan kainnya. Mengembalikan posisi pajangan yang sebelumnya menutupi jendela itu. Dan bertingkah seolah tak pernah terjadi apa-apa.

𝐀 𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 𝐒𝐎𝐍𝐆
_____________________________
𝐧𝐚𝐛𝐢𝐥𝐜𝐡𝐚𝐧𝟔𝟏 𝐱 𝐤𝐢𝐦_𝐭𝐚𝐞𝐜𝐡𝐢

_221120_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐀 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐒𝐨𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang