Jisung menggigit bibir bawahnya saat matanya melihat jaemin dan renjun sedang bercumbu di depan umum.
Ingin sekali rasanya jisung menendang Jaemin dari hadapan nya tapi tidak mungkin sekarang jisung sedang menggendong anak kesayangan nya. Lagi pula jungkyu sedang tidur dia tidak akan mengusik tidur anak kesayangan nya ini.
Lagian dia yang mau jalan jalan ke perusahaan Jaemin ya kalo ngeliat yang gini mau gimana.jisung nemenin renjun buat kue ulang tahun buat jaemin sekarang jisung lagi duduk bersama para sahabat Jaemin sebelum ponsel jisung berdering dan jisung memutuskan untuk mengangkat nya di luar agar tidak menggangu tamu Jaemin.
Kaki jisung melangkah cepat dan menerima telpon dari haechan.
"Yeob?!---"ucapan jisung berhenti saat melihat Jeno dan seorang perempuan sedang bergandengan mesra perempuan itu bersender di pundak Jeno dan seperti nya Jeno menikmati nya.
Jisung tersenyum miring dan tak sadar butiran air mata nya terjatuh membasahi pipinya sebelum kalimat haechan kembali menyadarkan nya."Yakkk!!! Bunda kecelakaan!!" Teriak haechan membuat sesak di dada jisung kembali datang dan detak jantung nya berdenyut keras.
"Apaaa??!!!"teriak jisung seketika semua atensi orang terarah padanya begitupun Jeno yang menghentikan langkah nya dan melihat ke arah jisung yang sedang berteriak pada ponselnya serta jungkyu yang menatap Jeno lekat dengan tatapan aneh Jeno tidak pernah melihat tatapan jungkyu seperti itu padanya.
Jeno buru buru melepas tangan perempuan di tangannya dan ingin berniat berjalan ke arah jisung tapi jungkyu langsung menangis saat melihat Jeno mendekati nya serta jisung yang langsung panik memeluk jungkyu dan berlari keluar perusahaan membuat hati Jeno merasa nyeri dengan apa yang di lihat nya.
Sebelum tangan seorang wanita kembali menarik nya masuk keruangan Jaemin.
.
.
.
.
Jisung berlari sekuat mungkin karena dia tidak melihat taxi dari tadi.
"Hikss emm" isakan jisung berusaha dia tahan sekuat mungkin agar jungkyu berhenti menangis tapi nyatanya jungkyu tidak berhenti menangis sedari tadi saat di perusahaan Jaemin bahkan jisung kaget karena jungkyu tiba tiba menangis padahal tidak ada yang membuat nya menangis kan pas jisung teriak juga jungkyu ga nangis.
Jisung membuang nafasnya pelan sebelum suara klakson mengagetkan nya.
"Butuh tumpangan?"ucab orang itu membuat jisung tersenyum kaku dan mengangguk.
.
.
.
.
"Jisung hiksss"haechan merhamburan memeluk jisung.
"Mom kenapa Chan hikss kok bisa gini hiks"jisung mengelus rambut jungkyu yang ikut berkaca kaca karna melihat nya menangis.
"Aku gak tau sungie hiks tiba tiba ada yang bilang nomornya ga di kenal"ucab haechan kembali memeluk Mark yang sedang menggendong anak laki laki berusia 2 tahun.
Jisung meremas rambutnya pelan menahan tangisnya pecah di depan jungkyu yang masih melihatnya.
Chenle yang sejak tadi diam membuang nafasnya pelan.
"Jisung?"panggil chenle membuat jisung melihat nya.
"Jangan menangis ibu akan baik baik saja percayalah"ucab chenle dan mengelus rambut jisung.
Membuat jisung agak tenang.
"Jisung!!!!"..
Jisung membalikan badannya dan bisa melihat ayah nya yang kacau serta kedua adik nya yang berlari di belakang Chanyeol.
Jisung merenggut tidak bisa menahan tangisnya lagi dan langsung berteriak berlari ke arah Chanyeol sebelum chenle merebut paksa jungkyu dari jisung.
Jisung tidak mempermasalahkan itu toh chenle kan niat nyelamatin anak nya biar gak kejepit pas pelukan sma Chanyeol.
"Hikss ayahh hiks"tangis jisung yang tidak bisa dia tahan lagi dengan dua alasan yang menyakiti hatinya.
Chanyeol memeluk jisung erat dan mengelus rambut jisung beberapa kali.
"Sudah sayang jangan menangis ibu mu tidak apa apa"ucab Chanyeol
.
.
.
Jisung melihat sayu ke arah Baekhyun yang berbalut dengan perban hati jisung sakit sangat sakit.
Dia bahkan lupa jungkyu ada pada chenle dan sekarang chenle sedang membawa jungkyu entah kemana.
.
.
.
"Papa"perkataan jungkyu membuat chenle tersedak kopi dan langsung menyembur kan nya asal untung saja tidak terkena orang.
Chenle melihat nanar ke arah jungkyu yang baru saja menyebutnya papa?
"Hmm ahjussi panggil saya ahjussi jungkyu"ucab chenle mengelus rambut jungkyu pelann.
Seakan mengerti jungkyu menggeleng kan kepala nya.
"Papa ju papa"ucab nya lagi membuat chenle tersenyum kaku tapi dia suka.
"Mau pulang ke mama?"tanya chenle yang di jawab gelengan dari jungkyu
"Kau menggemaskan"ucab chenle kembali menggendong jungkyu dan berjalan masuk ke dalam ruangan Jaemin.
"Gua back"ucab chenle membuat semua atensi terarah padanya.
"Chenle?"renjun menutup mulutnya saat melihat jungkyu di gendongan chenle.
Chenle tersenyum lembut dan duduk di samping Jaemin.
Mata chenle tidak sengaja menatap ke arah Jeno yang sedang bermain dengan seorang wanita membuat kepala chenle memanas sebelum satu teriakan mengagetkan chenle serta semua orang yang berada di dalam ruangan.
"Daatttttttt hatttttttt kyuuu ciiiiiiiui dattttt!!!"teriak anak itu membuat Jeno langsung memalingkan wajahnya pada suara anak kecil yang berteriak dia kenal suara itu dan panggilan itu padanya.
"Jung-k-yu?" Jeno mengerjapkan matanya melihat jungkyu yang menangis di pelukan chenle.
Jeno mematung saat melihat jungkyu
Memeluk erat chenle dan menangis kencang membuat semua orang di ruangan memilih keluar.
Jeno berdiri dan berjalan cepat ke arah chenle dan berusaha menarik jungkyu dari chenle tapi itu membuat jungkyu makin menangis dan mengeratkan pelukannya pada chenle .
Chenle tersenyum lebar seperti mengejek ke arah Jeno membuat Jeno mengepalkan tangannya.
Jeno menarik paksa jungkyu dan berhasil di gendong nya walau jungkyu menggeliat dalam gendongan nya. Jeno memeluk erat jungkyu yang berteriak dan menangis kencang jeno berjalan ke luar perusahaan Jaemin dan masuk ke mobil mewahnya.
"Sayang maafin Daddy ya itu temen Daddy jangan nangis lagi"ucab Jeno yang kewalahan dengan badan jungkyu yang tiba tiba licin susah di gendong.
Jeno tidak berani menyetir mobilnya karna jungkyu yang masih menangis
Jeno membuang kasar nafasnya dia tidak akan memarahi jungkyu karna itu memang salah nya.
Jeno akhirnya kembali ke dalam perusahaan Jaemin dan meminta bantuan chenle untuk menggendong jungkyu.
Tentu saja chenle mau dan jeno memilih pulang ke rumah nya dan jisung.
Chenle tersenyum manis saat masuk kedalam rumah jisung sangat rapi dan bersih pikirnya.
"Kau tau di mana jisung?dan kenapa jungkyu bisa bersama mu?"tanya Jeno menuh curiga.
"Apa kalian selingkuh?"tanya Jeno yang mendapat tatapan tajam dari anaknya dan tatapan tidak percaya dari chenle.
"Lee Jeno jisung sama sekali tidak selingkuh dengan ku dan ingat aku bersama jungkyu karna jisung sedang di rumah sakit tidak baik anak kecil berada lama di sana"ucab chenle membuat Jeno mengerutkan keningnya.
"Rumah sakit?"
"Yaaa ibunya kecelakaan"satu kalimat yang membuat Jeno langsung terdiam.
.
.
.
.
.
.
Jisung menggigit bibir bawahnya mengingat bahwa jungkyu akan tinggal dengan chenle sementara chenle yang mengatakan jika jungkyu tidak mau bersama jeno dan itu sukses membuat jisung kaget karena jungkyu sangat lengket dengan jeno sepengetahuan nya seperti itu.
Dan ini sudah ke 6 hari jisung tidak bertemu Jeno dia mengkhawatirkan suami nya itu jadi jisung memutuskan untuk pulang sebentar dan mengantarkan bekal makan siang pada Jeno.
Jisung berjalan santai ke Perusahaan Jeno jungkyu sedang bermain dengan chenle jadi jisung agak bebas sedikit.
Langkah jisung berhenti karna seseorang menghalanginya.
"Jisung? Ku rasa kau tidak perlu ke ruangan Jeno sekarang dia sedang ada emm rapat"ucab Jaemin membuat jisung terdiam di tempat tapi langsung berlari ke arah ruangan Jeno membuat Jaemin langsung mengikuti nya.
"Yakkk jisung berhenti, ku katakan berhenti!!!"teriak Jaemin yang sama sekali tidak jisung dengar.
Jisung berhenti berlari dan membuka pintu ruangan Jeno paksa.
Mata jisung terbelalak melihat pemandangan di depan nya dia tidak berbicara nafas nya berderu keras hatinya nyeri seketika air matanya terjatuh membasahi pipinya.
Yang di lihatnya sekarang adalah Jeno sedang memeluk pinggang seorang gadis dan melumat bibir gadis itu kasar serta tangan Jeno yang tak diam meremas payudara gadis itu desahan demi Desan lolos dari bibir Jeno dan gadis itu membuat jisung tersenyum pahit.
Jaemin yang baru sampai langsung ingin menarik lengan jisung tapi terlambat karna dia menyaksikan apa yang di lihat oleh jisung.
Jisung tersenyum pahit melihat ekspresi Jaemin yang melihat ke arah Jeno.
Tapi mata Jaemin beralih pada jisung saat jisung menutup kembali pintu ruangan Jeno dengan pelan.
"Kau sudah mengetahui nya kan jaem?"tanya jisung Masi tersenyum pahit serta air matanya yang dari tadi terus turun membasahi pipinya mata jisung seketika memerah dan hatinya sangat sakit seperti di cabik oleh pisau tajam jisung membuang nafasnya pelan rasanya ingin sekali lompat dari lantai 9 saja tapi dia sedang memikirkan jungkyu anak kesayangan nya.
Jisung kembali melihat ke arah Jaemin yang sedang melihat nya penuh rasa bersalah.
"Sungie aku minta maaf aku sudah mengatakan nya berulang kali tapi Jeno mengatakan rahasiakan padamu"jisung Masi tersenyum pahit dan menyodorkan bekal yang dia buat untuk Jeno.
"Ambil dan habiskan"ucab jisung laku berjalan keluar dari perusahaan Jeno.
Jaemin melihat bekal yang di berikan jisung padanya.
Hatinya ikut sakit melihat ekspresi jisung tadi.
Jaemin memutuskan untuk duduk di depan ruangan Jeno dan memakan bekal yang di berikan jisung padanya.
"Maaf jisung Shi"ucab Jaemin lirih dan memakan lahap makanan nya.
.
.
.
.
Jisung membuka pelan rumah nya dan berjalan gontai ke kamar nya.
Kaki nya berhenti saat melihat kamar nya yang berantakan serta sebuah dalaman milik wanita yang terbuang sembarangan.
Jisung memegang dada nya yang sesak dan air matanya kembali turun saat melihat sprei yang sering dia gunakan dengan Jeno kini Jeno gunakan dengan wanita lain.
Jisung terduduk lemas dan menangis kencang hatinya sakit kepalanya berdenyut serta jantung yang sangat perih.
Jisung mengusap pelan matanya dan bangun dari duduk nya matanya beralih melihat ke atas meja yang terdapat sebuah surat,jisung berjalan pelan dan melihat surat itu serta membacanya.
Hati jisung sekali lagi tercabik cabik .
"Akhhhhh- hiks aahh"Isak jisung memegang dadanya matanya terpejam dan menyesuaikan atensi nya pada cermin di depan nya.
Jisung tersenyum lirih saat melihat rambutnya berubah warna menjadi putih tapi jisung menguatkan tubuhnya dan kembali melihat surat di depan nya.
"Jeno hikss kau jahat aku tidak akan menandatangani nya!!!"teriak jisung dan menyembunyikan surat itu di bawah meja.
Tantang nya beralih membereskan pakaian kotor yang berserakan dan membersihkan semua nya.
.
.
.
.Jeno berjalan gontai menuju rumah nya.
Setelah mengunci pintu utama matanya memicing keseluruhan rumah nya sudah rapi dan dia bisa mencium aroma jisung, Jeno kembali berjalan masuk ke kamar nya hasratnya tiba tiba menggebu membuat nya pusing di keadaan nya yang mabuk dan hasrat alpha nya keluar.
Jeno melihat jisung yang tertidur pulas di atas ranjang.
Jeno berjalan gontai mendekati jisung serta melepas jas dan kemeja nya.
Gigi taring seketika keluar dan matanya berubah menjadi biru karna aroma sang omega.
Jisung mengerutkan keningnya saat merasakan panas yang tiba tiba menyerang tubuhnya. Dia bisa mencium bau dominan milik Jeno.
Jisung juga mencium bau alkohol.
Itu membuat jisung sesak.
Jisung memutus kan untuk bangun tapi katanya seketika bertemu dengan netra Jeno yang menatap tajam padanya.
Badan jisung seketika bergetar saat Jeno memaksa menarik celana nya.
"Akhhh!!!!"teriak jisung saat sesuatu benda besar memaksa masuk ke dalam lubangnya.
"He-nntikann!!akhhhhh- a-ku-ahhh"
Jisung berusaha memberontak tapi kekuatan nya kalah dengan Jeno.
"Akhhh-le-passhhh ahhhh"jisung meringis kesakitan.
"Berhentilah dan nikmati!!!!"bentak Jeno membuat jisung diam dan menangis tersedu menahan sakit serta perihh.
.
.
.
.
.
Jisung mengusap matanya beberapa kali dan melihat ke sekeliling nya tidak menemukan keberadaan Jeno.
Tangisnya kembali pecah saat rasa sakit menyerang dadanya.
Jisung mengusap pipi nya dan berusaha bangun dia sekarang tidak memakai apa pun jadi jisung memutuskan untuk mandi dan pergi dari rumah itu.
.
.
.
Jisung memandangi ngeri pada nasib nya sendiri dan tertawa hambar melihat surat yang di berikan Jeno padanya tadi siang surat yang menyatakan gadis yang bermain dengan nya waktu itu sedang hamil.
Jisung tertawa kecil melihat ekspresi Jeno tadi padanya dan perkataan Jeno padanya."Aku akan menikah dengan gadis yang aku cintai kau tidak bisa menolak ku dan kau kau tidak bisa bercerai dengan ku karna kau adalah omega takdir seorang omega takdir tidak akan sanggup berjauhan dengan alphanya!!!dan semua omega sangat mencintai alpha nya hargai istri kedua nanti jisung Shi" ucab Jeno dan meninggal kan jisung yang terdiam lemas setelah tangannya menampar pipi cantik jisung.
"Cihh menjijikan!!"ucab jisung dan berlalu menuju kamar nya dan mengambil koper serta baju miliknya.
Dan mengiringnya kaki nya berhenti di depan meja tangannya terulur mengambil kertas perceraian yang sempat dia sembunyikan.
Tangan nya dengan lihai menandatangani surat perceraian itu sekarang dia resmi bercerai dengan jeno.
"Hah akhirnya terlepas dari neraka"ucab jisung lalu berjalan keluar dari rumah nya.
.
.
.
.
Jisung menggendong jungkyu yang sejak kemarin tidak bertemu.
"Mam hiks"tangis jungkyu membuat jisung menciumi pipi gembil anaknya itu.
"Terima kasih chenle telah menjaga jungkyu dan ini rahasia kita berdua ok?"ucab jisung.
"Kau yakin akan meninggalkan Korea jisung?"jisung hanya mengangguk mengiyakan perkataan chenle.
"Aku akan bahagia di sana aku akan mengatakan pada ibu ku nanti jika telah sampai di Australia"ucab jisung yang di angguki oleh chenle.
"Hati hati jisung" senyum chenle merekah saat jungkyu mencium pipinya.
"Da paaa"teriak jungkyu membuat chenle tidak kuat menahan tangisnya.
"Daaaaa anak papa"ucabnya lirih dan melihat jisung lirih.
.
.
.
.
TBS
Sorry kalo ada typo nikmati ok
Vote and komen

KAMU SEDANG MEMBACA
MY ALPHA [nosung]✓
Teen Fictionmemiliki omega yang mempunyai senyum dan wajah sempurna serta badan yang indah alpha mana yang tak mau #parkjisung