29

183 28 26
                                    

Next Guys..🤗

***

Di sisi lain, Nathan berdiri sambil memegang perutnya yang masih sangat sakit. Ia tampak kebinggungan dengan keadaan yang seketika berubah senyap, karena teriakan penuh kemarahan dari Dea. Dan, yang membuat ia tambah keheranan lagi adalah Dea berteriak memanggil nama orang. Dan pria yang menahannya dari belakang sontak melepaskan kunciannya, mendengar suara Dea yang bergema keras merobek kesunyian malam.

Apa mungkin Dea mengenal ke enam orang yang ingin membunuhnya?

Tapi kenapa mereka juga berniat membunuh Dea? Kenapa? Siapa?. Dan banyak pertanyaan lain yang hilir mudik di kepala Nathan.

Setelah terlepas dari Daniel, Dea berlari menuju ke arah Nathan. Berhenti tepat di depan lelaki itu. Mata sebiru lautan itu penuh akan kekhawatiran yang teramat dalam menatap wajah yang memar dan sudut bibir yang berdarah.Tersirat ketulusan dalam tatapan mata Dea.

Badan mungil itu langsung menubruk memeluk erat badan kekar Nathan. Nathan menegang menerima pelukan Dea. Desiran aneh menggetarkan setiap denyut nadinya, terasa sangat hangat dan nyaman. Ia membalas memeluk gadisnya, calon istrinya. Sosok yang membangkitkan semangat dan keberanian yang terkubur untuk mencintai lagi.

“Maaf,” bisik Dea pelan masih dalam pelukan Nathan.

“Untuk apa? Aku tidak apa-apa,” balas Nathan lembut mengisi pendengaran Dea.

Pelukan Dea semakin erat mendengar jawaban Nathan, setelahnya ia melepaskan pelukan mereka. Nathan memberikan senyum tipis melihat kekawatiran yang Dea tujukan untuknya.

Tubuh ramping itu memutar menghadap ke enam lelaki yang sedari tadi terdiam menyaksikan tontonan yang jarang bahkan tidak pernah mereka lihat dari sosok Dea. Tatapan mata Dea kembali penuh amarah menatap kelompok Black Lotus palsu itu.

“Apa maksud semua ini, ha?!” bentak Dea.

“Siapa yang menyuruh kalian?”

“Jawab! Brengsek!” maki Dea pada enam pria yang sudah di anggap keluarganya.

Cukup lama keterdiaman terjadi, tak ada seorang pun yang menjawab pertanyaan Dea. Sedangkan Nathan ikut diam menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Aku yang buat rencana ini. Aku melihat Nathan menuju tempat ini tanpa ada hambatan. Dan aku yang memanggil mereka semua ke sini dengan penyamaran seperti ini,” jelas Alden. Dea tak memberikan respon, ia ingin mendengar semua penjelasan dari kejadian malam ini.

“Kami minta maaf Dea. Semua ini kami lakukan untuk membuktikan apa dia pantas untuk bersamamu. Apa dia bisa menjaga dan melindungi mu dari musuh atau apapun itu. Apa dia  bisa di percaya. Semua ini kami lakukan hanya untukmu, menjaga dan menjauhi mu dari rasa sakit yang sama untuk kedua kalinya,” Arden ikut menambahkan.

“Kau sudah seperti adik bagi kami. Kebahagian mu adalah prioritas utama sejak kau datang. So, jangan salahkan kami jika posesif, semua yang kami lakukan hanya untuk memberikan yang terbaik bagimu, Dea.” Giliran Daniel yang bersuara.

Dea yang mendengarnya terbungkam tak sanggup bersuara. Semua amarah yang bergumul dalam hatinya menyusut tak bersisa. Semua kata-kata yang terucap dari ke tiga pria yang menganggapnya seorang adik mampu meredam segala kemarahan beberapa saat yang lalu.

Tatapan tajam itu berubah lembut, terharu dan rasa bahagia bercampur dalam hati Dea. Ia tak menyangka, mereka menyayanginya seperti keluarga. Ia merasa beruntung mengenal Zhorak, mengenal ke tiga pria itu. Arden, Alden dan Daniel. Keluarga keduanya yang ia dapatkan setelah penghianatan Rico. Yang selama ini ada untuknya.

THE MAFIA GET MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang