XVI

251 80 12
                                    


Selamat membaca 😊

And now, let’s end the game.

***

Menit waktu terus berputar, kobaran amarah dan rasa senang terlihat jelas dalam pancaran mata biru itu. Dea benci yang namanya pengganggu, tapi ia juga menyukainya karena itu kesempatannya untuk memberikan permainan yang lebih baik.

Bunyi alarm peringatan sudah tak terdengar lagi. Dea menghempaskan punggungnya pada sandaran kursi. Seringaian di wajahnya semakin lebar. Daniel dan Arden sangat mengetahui arti di balik seringaian itu.

“Now …”bisikan pelan terdengar dari bibir Dea. Ia sedang memberi perintah pada asisten virtual buatannya.

“Apa?” Daniel bertanya sembari menoleh menatap kearah Dea.

“Sekarang apa, Dea? Bagaimana data kita yang sempat mereka curi?”

Dea belum memberi penjelasan dan akhirnya Arden yang bertanya. Namun hanya seringaian kesenangan yang semakin lebar di wajah cantik itu.

“Ck. Dea?!”

Sekarang Arden dan Daniel serentak bersuara. Mereka sudah geram menunggu jawaban dari diamnya Dea.

“Tenanglah. Datanya sudah terkunci dengan sistem keamanan baru yang aku buat. Tidak ada yang akan mampu membukanya, selain diriku”

Dea menjawabnya disertai dengan kekehan kemenangan. Pancaran matanya juga terlihat sangat berbinar dengan kebahagian. Lagi, membuat Arden dan Daniel tambah binggung.

“Hm baguslah.” Arden menghela nafas lega.

“Jadi, apa arti tatapanmu itu? Jangan menyimpan kesenangannya sendiri. Kami juga ingin.”

“Haha, kalian penasaran?”

“Iya. Cepat katakan, jangan kamu nikmati sendiri,”

“Oke.”
Setelah menjawabnya, namun Dea kembali diam. Ia sengaja bermain-main dengan kesabaran kedua pria itu.

“Dea?!” geram sudah Daniel dipermainkan.

“Haha. Oke, tenanglah. Aku mengirimkan mereka virus baru”

“Virus yang sama?”

“Nope.”

“Lalu?”

“Aku membuat virus baru yang dapat bermutasi dengan cepat dan waktu yang lebih cepat dari virus sebelumnya. Dan tentunya lebih unggul.”

“Really? Apa bisa menembus keamanan yang lebih tinggi lagi?”

“Yap. Virus ini mampu menembus sistem keamanan di seluruh dunia tanpa terdeteksi. Bahkan aku sendiri tak dapat menentukan batasan kemampuannya”

Daniel terkagum dengannya. Karena ia tau, virus yang sering mereka gunakan untuk membobol sistem keamanan komputer lain sudah sangat hebat, bahkan dapat menembus keamanan FBI dengan mudahnya.

Dan virus baru ini, entahlah. Ia sangat tak menyangka dengan kecerdasan yang dimiliki Dea.

“Oh wow… you’re always the best.”

Arden memuji kejeniusan Dea seperti biasanya. Itu juga salah satu alasan mereka selalu menjaga Dea dari orang yang mengincarnya.

“I know.”

Dea menjawab dengan nada yang terdengar sombong. Daniel dan Arden memakluminya. Selagi mampu untuk sombong, kenapa tidak. Itu prinsip mereka bersama.

“Misi selesai, Nona.” D’Roxa, asisten virtual Dea memberi laporan. Dea kembali tersenyum lebar mendengarnya.

“Ada apa lagi?” Tanya Daniel. Dea terlihat semakin senang.

“Semua data rahasia Yakuza ada padaku. Mr. Yoashan dan hacker andalan Yakuza mungkin sedang menikmati hadiah pemberianku.

“Maksudmu?”

Beberapa saat lalu, setelah Dea memberi perintah pada D’roxa, keadaan dalam ruang Mr. Yoashan berbanding terbalik dengan sebelumnya. Raungan alarm peringatan dari komputer terdengar nyaring.

Gin Eiji tersentak panik dengan tanda merah memenuhi layarnya. Semua file rahasia besar Yakuza berhasil dicuri. Eiji mengumpat marah karenanya. Ia berusaha mengembalikan semua data itu, tapi tidak ada perubahan yang terjadi.

Layar komputer tersebut hanya menampilkan semua data-data yang telah berhasil dicuri terhapus oleh virus. Virus baru yang diciptakan Dea.

“Fu*k, sialan. Apa ini?! Kenapa tak bekerja?!”

“Brengsek, apa yang terjadi?!”

“Semua data yang tersalin hilang, bahkan file rahasia Yakuza berhasil dicuri. Virus sialan apa ini?!”

“Damn! Apa yang kau lakukan?! Kau menghapus semua data-dataku!”

“Diam kau keparat. Jangan meneriaki ku!”

Umpatan kasar dan sumpah serapah terdengar dari mulut kedua pria itu. Gin Eiji berusaha mengembalikan semua data yang hilang, tapi tidak ada pengaruh yang terjadi. Ia tidak mampu menghentikan perkembangan virus tersebut. Semua usahanya percuma.

Tidak lama kemudian, ledakan kecil mulai terjadi. Suara peringatan tanda bahaya mulai terdengar. Kepanikan terjadi dalam ruangan tersebut. Mr. Yoashan terus mengumpati Gin Eiji. Sedang Eiji, ditengah kepanikannya masih berusaha menghentikan virus-virus untuk tidak meledakkan komputernya.

Ledakan kembali terjadi, kali ini lebih besar dari sebelumnya. Salah satu komputer yang digunakan Eiji terbakar dan merambat cepat di seluruh ruangan tersebut. Mr. Yoashan berteriak keras karena terkejut.

Ia menarik Eiji untuk cepat keluar, namun baru beberapa langkah menuju pintu, salah satu komputer kembali meledak dan seketika ruangan tersebut gelap. Ledakan seterusnya terjadi, beruntung kedua pria tersebut berhasil keluar, namun api membakar tubuh mereka.

Dan karena itulah Dea tertawa bahagia. Suara raungan dan teriakan panik serta kesakitan mainannya adalah sebuah hiburan untuknya.

Virus yang baru diciptakan,
memberikan hasil uji langsung yang sangat luar biasa. Sedangkan Arden dan Daniel hanya menganga dengan kemampuan virus baru itu. Semua itu di luar kemampuan mereka.

***


Jangan lupa Vomen guys...
Thanks 😊

THE MAFIA GET MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang