Namanya Deana Vilmeyra Anggara. Gadis yang bersikap dingin, tak tersentuh. Akibat trauma masa lalunya. Keluar masuk sarang mafia dengan seenaknya, bukan hal sulit untuk ia lakukan.
Hal yang sulit baginya adalah menjalin kembali sebuah hubungan denga...
Ballroom hotel milik keluarga Keylaint di hias begitu cantik dan mewah. Sebuah royal wedding yang di persiapkan oleh dua wanita yang sangat bersemangat memimpikan terlaksanannya pernikahan tersebut. Pernikahan putra dan putri keduanya yang sudah lama di rencanakan, akan terjadi hari ini.
Ruangan yang mewah itu di dominasi oleh ribuan mawar, yang sengaja di pesan khusus untuk menghiasi setiap sudut yang ada. Mawar-mawar dengan berbagai warna dengan wangi harum yang menyegarkan merupakan ide Areta, karena ia tahu Dea sangat menyukai bunga tersebut. Karena itulah acara pernikahan putri satu-satunya bertemakan bunga mawar.
Di depan sana, di atas altar yang di penuhi karangan bunga, Nathan berdiri dengan gagahnya, dengan setelan jas hitam menanti kedatangan Dea, istrinya. Ya, mereka sudah resmi menjadi sepasang suami istri sejak lima menit yang lalu.
Hari yang sangat menegangkan bagi Nathan. Terasa sangat mendebarkan saat berjabat tangan dengan papanya Dea, kala mengucapkan ijab kabul. Rasa takut dan cemas menggerogoti hati dan pikirannya, seandainya ia salah melafalkan janji suci untuk meminang Dea menjadi istrinya. Bersyukurlah ia sempat berlatih dua jam sebelumnya.
Saat ini hatinya merasa lega, batu besar yang seolah mengimpit dadanya sudah hilang. Sekarang ia menanti kedatangan Dea dari balik pintu besar di depannya. Menunggu dengan wajah berbinar bahagia menyambut kedatangan sang nyonya Keylaint.
***
Dea POV On
Aku menatap pantulan diriku di depan cermin. Dress putih berkilau dengan kristal-kristal kecil di beberapa bagian, memberikan kesan mewah saat mengenakannya. Pada bagian atasnya, dengan potongan sedikit terbuka memperlihatkan bahu dan punggung ku. Sedikit risih dan berlebihan, namun aku hanya pasrah mengenakannya. Karena semua sudah di persiapkan oleh mama dan bundanya Nathan, yang sekarang sudah menjadi mertuaku.
Aku terus memandang ke arah cermin. Gaun putih panjang yang tak pernah terbayangkan olehku akan memakainya, sekarang melekat sempurna di tubuhku. Wajahku juga sudah ditaburi berbagai macam bedak, namun tetap terlihat natural, tak berlebihan seperti dress yang ku kenakan. Tak lupa juga, rambut ku tertata begitu cantik namun elegan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
