osis | park jisung

18. mall

setelah sekitar 1 jam aku rebahan dan main hp, abang abang ku semua pulang.

aku gak tau kenapa mereka pulag langsung bertiga, biasanya sendiri sendiri.

"wuidih udah beres" kata bang Haechan

"yaiyalah, nadia gitu loh" kataku

"udah makan kah?" kata bang Taeyong

"ngemil sama Chenle tadi" kataku

"chenle tadi kesini ya?" kata bang Mark

"heem" kataku.

"sana pada mandi dulu" kataku

lalu mereka pergi ke kamar mandi masing masing.

hp ku bergetar.
ada yang telepon.

kirain bunda atau ayah, taunya jisung.

"kenapa lagi nih" kataku dalam hati.

aku mengangkat teleponnya

"kenapa?" kataku

"ayo jelasin, udah kan beres beresnya?" katanya dari telepon

"hmm"
"ya gue di gangguin sama sela" kataku

"sela temen gue?" katanya

"kayaknya dia suka sama lu deh" kataku

"diapain lu?" katanya

"dimarahin"
"katanya gue gaboleh rebut elo" kataku sambil cengengesan.

"idih dikata gue mainan apa direbut rebut" katanya sambil tertawa juga

"tapi ya nad.." katanya

"apaan?" kataku

"jangan dipotong dulu atuh" katanya

"kok jadi logat Sunda?" kataku

"ih jangan dipotong dulu" katanya

"heem" kataku mengiyakan

"si sela pernah nembak gue terus gue tolak, jadi dia dendam kali ya"

"btw emang lu suka sama gue ya?" katanya

mampus
-dalam hati nadia

"h-hah, engga-k kkok" kataku

"gue udah tau dari Chenle kali" katanya

"hah, yaudah deh. maaf ya" kataku

"ngapain minta maaf sih? ga salah juga" katanya

"oh, gimana badan? masih sakit?" kataku

"ya masih kayak kemaren" katanya

tiba tiba senyap dan..

"nad" katanya

"hm?" kataku

"tunggu periode gue habis ya" katanya

"buat?" tanyaku

"pokoknya tungguin aja" katanya

"au ah ngga ngerti" kataku
"udah, sana istirahat dulu, katanya masih sakit" kataku

"heem, udah ya, bye" katanya

"bye" kataku sambil menutup telepon

setelah itu..

"CHENLEEEEE" kataku kesal

aku segera membuka room chat ku dengan chenle.