🐰 Sakit

12.1K 1.9K 189
                                    

Sha lagi mengumpulkam niat untuk fast update







Happy reading-!











Jeno terpaksa membuka matanya saat suara alarm berdering berkali-kali. Menengok, ia melihat istrinya yang masih terlelap.

Nana pasti kelelahan. Semalaman mereka lembur. Mengejar proyek membuat dedek bayi lucu.

Buna Widya sudah menyetujui rencana kehamilan Nana. Yah walaupun nantinya Andra dan Rezvan harus menjadi om dalam usia muda.

Jeno memutuskan untuk menjadi suami yang baik kali ini. Ia bangkit dari kasur lalu menyadari betapa berantakannya kamar mereka. Ia lalu memunguti baju-bajunya dan Nana kemudian keluar dari kamar untuk menaruhnya di keranjang cucian.

Pertama, ia akan memesan sarapan. Mungkin bubur ayam atau nasi uduk. Ia tau diri bahwa ia sama sekali tidak dianugrahi bakat memasak. Daripada Nana keracunan, lebih baik ia cari aman.

Setelah selesai memesan grabfood, ia lalu memandangi penjuru rumahnya.

Ternyata rumahnya lumayan luas juga. Yah, walaupun masih kredit, tapi yang jelas rumah ini hasil usahanya sendiri.

Ia lalu mandi, membersihkan dirinya yang semalam berkeringat. Hanya mandi bebek, tak sampai 7 menit.

Jeno kemudian berjalan ke arah mesin cuci, ia berniat untuk mencuci pakaiannya dan Nana. Toh hari ini minggu, ia libur seharian, tidak ada salahnya menjadi suami idaman seharian ini.

Beberapa menit kemudian, makanan pesanannya datang. Bubur ayam kesukaan Nana.

Jeno melirik ke arah jam, sudah pukul 8 lewat ternyata. Nana belum juga bangun.

Apa ia keterlaluan semalam? Jeno sibuk menerka-nerka.

Ia lalu bergegas menyiapkan sarapan lalu kembali ke kamarnya untuk membangunkan Nana.

"Na...?" Jeno memanggil Nana.

"Adek istri?" Panggilnya lagi ketika Nana tidak menjawab.

Jeno mendekat, duduk di tepian ranjang lalu memandangi Nana yang masih terlelap.

"Hey, ayo bangun." Jeno mengelus rambut Nana.

Nana melenguh dengan mata masih terpejam.

"Juju~" Rengeknya dengan suara serak.

Jeno tersenyum, "Kenapa hm?"

"Kayanya Nana sakit..." Jawab Nana.

Senyum Jeno langsung berganti dengan raut wajah panik.

"Mana yang sakit?!" Tanyanya.

"Badan Nana pegel, sakit semua. Nana juga pusing~"

Jeno langsung memajukan tubuhnya, menempelkan jidatnya dengan jidat Nana.

"Na, kamu panas." Kata Jeno.

Nana mengangguk dengan mata sayu, "Lemes..."

Jeno mencium kening Nana, "Makan duly ya sayang."

——

"10 suap aja deh Na, ayo, Aaaa." Bujuk Jeno.

Nana masih kekeuh menutup mulutnya rapat-rapat.

Menggeleng, Nana kembali merajuk tidak mau makan.

"Nda mauuuu! Baunya nda ena!"

"Ini bubur kesukaan kamu loh Na. Baunya nggak enak gimana?"

Nana menutupi wajahnya dengan selimut Ryannya, "Pokonya nda ena!"

"Yaudah yuk 7 suap aja."

"Nda mau!"

"5 suap?"

Nana mengintip dari balik selimut, "Kurangin lagi." cicitnya.

Jeno mendesah, "Oke, 3 Suap. Nggak bisa ditawar lagi."

Nana meringis, melihat raut frustasi Jeno.

"Oke Juju, 5 suap ndapapa."

Setelah proses tawar menawar alot itu, akhirnya Nana mau makan walau sedikit. Setidaknya perutnya tidak kosong.

"Jujuu! Nana lengket..." Nana memang belum mandi sejak kemarin sore. Lagi-lagi karena mengejar proyek dedek bayi.

Ditambah lagi, semalam Nana berkeringat banyak.

"Mau mandi? Nana kuat berdiri nggak?" Nana menjawab dengan menggeleng.

"Yaudah, di lap lap aja ya Na..." Jeno kemudian bangkit, mengambil baskom berisi air hangat dan handuk kecil.

Nana hanya menurut saat Jeno membersihkan badannya. Nana sendiri sebenarnya hanya menggunakan baju putih kedodoran milik Jeno dibalik selimut.

Ketika Jeno membersihkan tubuh Nana, ia baru menyadari sesuatu.

Beberapa bagian di badan istrinya lebam-lebam. Ada lebam ungu kehitaman di paha, dan pinggang Nana.

Leher dan Dada Nana tampak memprihatinkan juga. Ada banyak bekas kissmark kemerahan. Jeno meringis.

"Semalem sakit ya Na...?"

Wajah Nana langsung merona merah.

"Tapi ena kok Juju..."

Jeno baru sadar, ternyata tidak salah ia sering menghabiskan waktu untuk berbagi tips and trick bersama Ayah Yoshua.


——

Tbc

Sha's space

Sha sebenernya kepikiran mau buat ff rated. Udah banyak banget ide di otak, tapi utang ff banyak 😭

Udah lama banget nda nulis yang nc 😭

Ciao 👋🏻

Pasutri GajeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang