🐰 Bboy

12.3K 1.9K 114
                                    

Happy reading-!














Hari ini hari ulang tahun seorang Mark Damian Abrisam Djung. Jeno sudah merencanakan sebuah ide licik sejak kemarin lusa. Ia berniat melakukan balas dendam. Saat ulang tahunnya tahun lalu, Mark menelfonnya berpuluh-puluh kali dari pukul 12 malam hingga 3 dini hari. Membuat Jeno tidak bisa tidur semalaman. Belum lagi dipagi harinya Mark menjebaknya di dalam rumah sendirian dengan semua akses keluar dikunci.

Eumm, mungkin tidak sepenuhnya sendirian. Jeno ditemani oleh Teh Melati yang beberapa kali mencoba menampakan eksistensinya dengan iseng menoel Jeno.

Seharian di rumah, tanpa makanan —kecuali keripik kentang miliknya yang ia sembunyikan di bawah kasur. Mommy dan Daddynya tidak bisa dihubungi. Sepertinya mereka juga ikut terlibat dalam skenario kejam kakaknya.

Kesabaran Jeno langsung habis seketika saat Jeff, Tyra, dan Mark pulang dan dengan santainya bercerita tentang keasikan kegiatan jalan-jalan mereka tanpa Jeno.

Jeno merasa seperti anak tiri.

"Mas suami mau ngerjain Kak Marknya gimana sih?"

Jeno memandang Nana sebentar, lalu tiba-tiba ia tersenyum lebar sekali.

"Nana..."

Nana menoleh, "Apa?"

"Ayo mas ajarin akting."

——

Mark berjalan ogah-ogahan pulang ke rumahnya dan Haechan.

Dari pagi sampai sore saat ia pulang kerja semua anggota keluarganya tidak ada yang mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.

Apa ulang tahunnya dilupakan?

"Echan, Kakak pulang." Kata Mark setelah membuka pintu rumah mereka.

Tidak ada sautan.

Aneh sekali. Biasanya Haechan akan langsung menyerbu tubuhnya saat Mark baru masuk rumah. Memeluknya dengan erat sambil menciumi pipinya berkali-kali.

"Echan?"

Masih tidak ada jawaban.

Khawatir, ia langsung bergegas mencari Haechan mengelilingi rumah.

"Echan?!"

Mark membuka pintu kamarnya dan Haechan.

Tubuhnya langsung lemas ketika mendapati tubuh gembul istrinya yang terkulai di lantai dekat kasur.

"ECHAN!"

Mark bergegas menghampiri istrinya. Menepuk pipi Haechan beberapa kali namun istrinya itu tidak bereaksi.

Mark panik, kalap.

Ponsel Haechan yang berada di atas nakas meja berbunyi.

Nana menelfon dan Mark langsung mengangkatnya.

"Echaan, Nana udah sampe depan rumah!"

"Nana tolong..."

Beberapa menit kemudian Nana sudah bergabung bersama Mark yang panik. Mark menggendong tubuh Haechan dan baru menyadari bahwa ada cairan merah pekat yang membasahi paha Haechan.

Pikiran Mark langsung kemana-mana. Anaknya dan Haechan dalam bahaya.

"Na ya Allah Na ini gimana Na? Kakak harus gimana?"

Nana ikut bingung, "Kak Mark jangan tanya Nana. Nana juga bingung hiks itu Echan gimana?"

Air mata Mark menetes melihat raut wajah Haechan yang kesakitan.

Mark yang menggendong Haechan dan Nana yang mengikutinya di belakang baru saja sampai di ruang tamu ketika tiba-tiba suara conveti terdengar.

"Happy birthday Aa'!"

Mark mencari-cari asal suara itu dengan wajah yang masih panik dan berlinang air mata.

Ada Jeff, Tyra, Jeno, Johnny, Ten, Kak Dery, Kak Dejun, Om Yoshua dan juga Tante Widya serta si kembar.

Mark sebenarnya ingin bertanya dari mana asal usul munculnya mereka, namun keadaan Haechan lebih genting saat ini.

Haechan di gendongannya membuka mata, lalu mencium pipi suaminya itu.

"Happy birthday Kak Mark."

Mark langsung menatapnya tidak percaya.

"Ututu, jangan nangis Kak Mark gantengnya Echan..."

Mendengar kata-kata istrinya, air matanya malah mengalir lebih deras.

Haechan lalu turun dari gendongan Mark. Membuat Mark langsung jatuh merosot ke lantai dengan tangisan.

"JAHAT BANGET SUMPAH KALIAN!"

——

Jeno tertawa paling keras saat melihat wajah Mark dengan hidung dan mata memerah sehabis menangis.

"Mampus lo mampus!"

Mark langsung melotot ketika menyadari biang keladi dari semua ini adalah Jeno.

Kepalan tangan Mark langsung mengenai rahang Jeno. Kemudian dibalas oleh pukulan di perut oleh Jeno.

Kakak beradik itu langsung baku hantam dengan ditonton keluarga besar mereka.

Haechan meringis, "Itu dibiarin aja berantem Mom?"

"Biarin aja lah, nanti kalo capek ya berhenti sendiri, ikut makan." Tyra menjawab.

Haechan lalu menatap Jeff, Jo, dan Yoshua yang terlihat santai bermain game bersama. Widya dan si kembar sedanga asik bermain entah apa.

"Mom..." Ia menatap Mommynya.

Ten malah balas menatapnya dengan raut datar, "Opo?"

"Itu Kak Mark sama Jeno gimana?"

"Nengke wae, wis rene ngeteh wae karo nonton drama."

Haechan sweat drops.

"Echan hiks..."

Suara tangisan Nana terdengar, membuat Haechan, Tyra, Ten dan Jeno menoleh.

"Kenapa Na?"

"Hiks Echan tadi berdarah. Ayo Echn ke rumah sakit, kasian adek bayinya hiks kalo kenapa-kenapa!"

Tyra menatap Jeno tajam, "Jupiter udah jelasin sejelas jelasnya belum sih sama Nana kalo itu cuma akting?"

"Mark, berantem lagi aja yuk." Kata Jeno.


——

Tbc

Sha's space

Happy birthday Aa' 🥳🎉🎊🦁💚


Happy birthday Aa' 🥳🎉🎊🦁💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pasutri GajeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang