🐰 Salah

11.8K 1.9K 275
                                    

Apa nda pada kangen...?











Happy reading-!










Pagi ini, Nana merajuk.

Nana bahkan ogah untuk menatap Jeno barang 5 detik. Membuat Jeno rasanya ingin menempeleng kepala istrinya itu.

Alasan Nana ngambek adalah karena Jeno tidak mau menuruti keinginannya untuk pergi berbelanja bulanan bersama ke mall.

Klasik, tapi rambut di kepala Jeno sampai hampir rontok karena amukan Nana.

"Ya Allah, sabarkanlah Juju ya Allah." Jeno bergumam saat terdengar suara pintu kamar dibanting keras. Siapa lagi tersangkanya kalau bukan Naiara?

Jeno memutuskan untuk menyusul Nana ke kamar mereka. Sesampainya di sana, ia melihat istri uniknya itu bergelung di dalam selimut hingga terlihat seperti kepompong.

"Nana..."

"JUJU JELEK! NANA BENCII!" Suara Nana langsung memekikkan telinga.

"Na, Juju tuh nggak mau keluar karena Nana kan lagi pilek sama demam, takutnya nanti kalo keluar malah tambah parah." Jeno mencoba menjelaskan secara perlahan.

"BODO!" Jawab Nana sengit.

"Juju jahat, Juju nda sayang lagi sama Nana!" Mata Nana terlihat memerah seperti hampir menangis.

Jeno mengelus dadanya, "Nggak gitu Na ya Allah."

Nana tiba-tiba menatap Jeno dengan raut datar dan ekspresi terluka.

Firasat Jeno tidak enak.

"Kita cerai aja deh Juju, kalo Juju nda sayang sama Nana lagi."

Jantung Jeno berasa melorot sampai perut.

"NA!" Jeno kelepasan membentak.

Raut wajah Nana tambah sedih, bibitnya mencebik dan matanya sudah mengeluarkan air mata.

"Tuh kan, hiks Juju jahat sama Nana! Nana mau ce—"

Belum sampai Nana menyelesaikan ucapannya, bibirnya sudah dibungkam dulu oleh bibir Jeno.

Mata Nana membulat karena terkejut. Lalu beberapa saat kemudian ia memejamkam matanya mengikuti Jeno yang masih enggan melepaskan pagutan bibir mereka.

Setelah beberapa menit berbagi ciuman, Jenolah yang melepaskan ciuman mereka.

Tersenyum ketika melihat mata Nana masih terpejam, ia lalu mengecupi wajah istrinya.

Dahi, matanya —yang masih basah, yang memiliki bulu mata panjang lentik, hidung bangir memerah lucu, bibir tipis kering istrinya, lalu yang terakhir rahang Nana.

"Jangan ngomongin cerai-cerai. Kita nggak bakal pisah kecuali waktu ajal dateng menjemput Na."

Pipi Nana merona merah, dengan malu-malu ia mengangguk kaku.

Jeno tersenyum hingga matanya menghilang sambil mengelus rambut merah jambu Nana.

"Yuk kalo mau belanja, Juju temenin tapi jangan ngambek lagi ya?"


——

Pasangan suami istri muda itu akhirnya selesai berbelanja kebutuhan bulanan mereka setelah 3 jam kemudian.

Tangan Jeno penuh dengan plastik dan paper bag belanjaan. Berbanding terbalik dengan tangan Si Manis yang hanya memegang satu cup eskrim dan memakannya sambil berjalan.

"Na, ke parkiran dulu ya? Juju mau ketoilet dulu." Jeno tiba-tiba berhenti.

Nana menatapnya sebentar lalu berkedip-kedip, "Oke! Sini Nana bawa belanjaannya dulu ke parkiran."

Jeno langsung menggeleng, "Nggak usah, Juju aja yang bawa."

Nana tetap kukuh mau membawa belanjaan mereka, "Nda, siniin Nana aja yang bawa."

Jeno mengalah, kantung kemihnya keburu tak tahan menahan kencing. Ia menyerahkn beberapa kantung belanjaan ke istrinya.

"Nih bagi dua aja. Inget, ke mobil ya Na. Tungguin di samping mobil. Belanjaannya nanti Juju yang taro bagasi."

——

Nana sampai di basement. Masih dengan eskrim di tangan kanan dan belanjaan di tangan kiri, ia berusaha mencari di mana mobil milik mereka.

Melihat pajero sport putih, ia lalu bergegas masuk ke dalam.

Selanjutnya ia khusyuk menghabiskan es krimnya masih cukup banyak.

Dilain tempat, Jeno yang baru saja dari toilet mencari keberadaan Nana.

Nana tidak ada di sekitar mobil mereka. Ponsel Nana tertinggal di dalam mobil.

Jeno bergegas berkeliling untuk mencari Nana.

Jeno bahkan sampai terpikir untuk mengumumkan orang hilang sebelum akhirnya bahunya ditepuk oleh seseorang dari belakang.

"Mas nyari istrinya ya?" Jeno menoleh, mendapati seorang bapak-bapak yang juga menatapnya.

"Iya pak. Kok bapak tau?"

"Istri mas salah masuk mobil, dia masuk mobil saya."

Ketika Jeno dan bapak-bapak itu sampai di mobil bapak itu. Ia dapat melihat Nana yang duduk terisak.

"Dia dimarahin istri saya. Maaf ya mas, istri saya mikirnya dia selingkuhkan saya makanya istri saya marah-marah."

Seorang ibu-ibu yang duduk di kursi depan tiba-tiba membuka pintu dengan wajah marah.

"Bisa-bisanya salah masuk mobil! Sambil makan eskrim lagi! Saya kira tadi suami saya masukin belanjaan!"

Jujur, sebenernya Jeno takut dengan ibu-ibu galak di depannya, "Tapi ya nggak bisa nuduh istri saya selingkuhan juga kali bu."

Bukannya minta maaf, ibu-ibu itu malah makin marah, "Ya bukan salah saya! Salah istri mas kenapa bisa salah masuk mobil!"

Nana yang menjadi tokoh utama menangis sesegukan, "Nana lupa kalo kita tadi kesini naik mobil sedan bukan pajero huee hiks!"

——

Tbc

Sha's space

Sha mau update dulu sebelum besok Jumat pengumuman sbmptn mau menghilang 😔🙏🏻

Minta doanya ya, yang terbaik buat Sha 😭🙏🏻

Pasutri GajeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang