tujuh belas; putus

1.2K 195 9
                                    

setelah nutup pintu, minho langsung masuk lagi ke apart kecil nya. ngehela napas karena dia baru inget masi ada satu orang yang belom pulang.

pacar nya tersayang, oknum bang christopher chan.

setelah kejadian bodoh di kamar kemaren, chan pundung dong pastinya. pengen marah tapi marah ke siapa juga.

antara pengen marah karena bisa bisa nya dia lupa minho gabisa bahasa inggris atau marah karena minho malah kabur abis itu.

kan maksudnya chan, walau gabisa bahasa inggris ya minho paham lah maksudnya apa gitu loh. ini malah keluar kamar dan parahnya lagi, dia dikunciin ampe pagi.

jelas pundung lah chan. jadi dia keukeuh gamau balik bareng yang lain. tapi minho ya minho. bodo amatan anaknya. jadi dia okein doang pas chan bilang gamau balik.

apa tidak makin pundung saudara chan?

jadinya sekarang dia lagi menguasai tv nya minho sementara pemilik rumah nya lagi nyuci piring bekas makan siang mereka tadi. magadir memang chan ini.

tapi namanya juga chan bucin. sekarang dia malah nyamperin minho ke dapur. padahal tadi katanya lagi pundung ke minho.

"ngapain?" tanya chan pas udah di dapur. ya, punya mata dipake gitu loh chan. minho dah jelas lagi di tempat nyuci piring. segala ditanya.

"bunuh orang," jawab minho asal. chan kan denger nya kaget. random nya minho kenapa creepy banget gitu.

"kapan balik lo?" tanya minho tanpa nengok. chan langsung ngedengus. entah maksudnya apaan. ngedengus aja pokoknya.

"lo marah sama gue?" tanya chan gak gubris pertanyaan minho tadi. minho yang denger pertanyaan chan langsung matiin keran, abis itu balik badan dan ngeliat chan yang lagi duduk di meja bar.

chan nanya gitu karena minho agak berubah pas pagi. yang biasa dah jutek makin jutek. dan ke dia doang. ke yang lain tadi masi baik baik aja.

"kalo otak lo masi berfungsi juga gue gabakal marah," jawab minho. chan bingung dan pasang muka nanya gitu.

"gada otak banget ngajak zinah rumah lagi rame," lanjut minho. abis itu lanjut nyuci piring lagi. random emang.

"kalo kemaren gue iyain terus ada yang naik, lo mau bilang apa hah?" tanya minho agak marah gitu.

"yakali ada yang naik jam satu pagi. lagian kita juga gak ngapa ngapain kan jadinya," bales chan, gamau ngaku salah ni orang.

"bodo lah. cape gue ngomong ama orang gak berotak," sahut minho kesel. abis itu dia jadi brutal nyuci piring nya.

"no,"

"paan?!" respon minho garang. tapi chan gak gentar denger nya.

"rumah lo kosong kan sekarang," kata chan. minho langsung naro piring yang dia pegang gak nyantai abis itu ambil piso dan arahin ke chan.

"gue potong mulut lo asli ngomong sekali lagi," ancem minho. chan kaget dong digituin. hampir jatoh dia dari meja.

minho lanjut nyuci piring tambah brutal. udah kesel banget dia sama chan. kurang ajar banget mulut nya lama lama.

pas udah kelar, minho langsung berdiri di depan chan yang masi duduk di meja. mata nya ngeliat chan kemusuhan.

"balik lo," titah minho. tapi chan geleng.

"mau lo apa si, chan?" tanya minho yang udah lipet tangan nya depan dada. dia udah nyender ke meja pantry di belakang nya.

"makan lo," bales chan santai.

"gue udah ingetin lo kemaren ya soal perjanjian kita," bales minho mulai kesel.

"dan itu udah tiga taun lalu," bales chan masi tetep santai.

"dan itu berlaku selama lo masi pacaran sama gue, mau seratus taun juga," bales minho lagi. chan ngehela napas pelan. dia turun dari meja bar dan jalan selangkah ke depan minho.

"kita udah pacaran tiga taun juga, emang kenapa si sekali doang? lo gabakal hamil juga kan?" tanya chan serius. minho natap chan tajem sebelum ngomong.

"kalo gitu putus aja,"

"oke,"

"oke,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
fun ft. banginho ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang