Camen 01 - Cinta Lantai Seribu

2.3K 264 28
                                    


01 - Cinta Lantai Seribu

Ada yang tegak, tapi bukan keadilan.

🍭🍭🍭

Sebuah undangan berwarna biru berinisial D&A terpampang nyata di meja kerja Dava. Entah siapa yang meletakkannya, Dava akan membenci orang itu.

"Sebagai mantan yang baik, lu harus dateng."

Dava menoleh ke sumber suara. Sekarang ia tahu siapa yang berani menaruh benda laknat ini. "Lu aja deh yang dateng, gue ogah."

Asha, mantan pacar Dava yang ke 199. Bisa dikatakan Asha adalah mantan terindah di antara para mantan sebelumnya. Bagaimana tidak, hanya dengan Asha ia bisa pacaran sampai satu tahun lamanya. Yang lain? Baru satu jam jadian Dava sudah memutuskan hubungannya. Oh ya, ini baru pertama kalinya Dava diputusin cewek. Tak sampai di situ saja, hanya Asha perempuan yang berani Dava kenalkan kepada orang tuanya, walaupun baru melalui sambungan telepon sih. Tetapi itu adalah satu pencapaian tertinggi dalam hubungan asmara Dava. Bahkan sejak saat itu ibunya mendesaknya untuk segera menikah karena merasa cocok dengan Asha. Jelas sudah bagaimana merananya hati Dava saat ini. Lebih tepatnya bagaimana cara menyelamatkan mukanya dari sang ibu.

Bukan hanya ibu Dava saja yang mendesak, ayahnya Asha juga sudah merestui saat pria itu datang ke Bandung. Tak sampai di situ, ayah Asha bahkan berani meminta uang senilai 50 juta jika Dava benar-benar serius dengan anaknya. Namun, permintaan tersebut sulit untuk diwujudkan karena pada saat itu Dava masih serabutan. Maka dari itu ia giat bekerja.

Bicara tentang Asha memang tidak ada habisnya. Sebelum dia memutuskan hubungannya melalui telepon, sudah santer terdengar kabar jika perempuan asli Bandung tersebut sudah memiliki pria idaman lain saat masih berpacaran dengan Dava. Namun, namanya masih bucin, Dava menampik kabar tersebut dan memilih untuk tidak mencari tahu. Akan tetapi Bimo—orang yang tadi menyuruh Dava datang ke pernikahan Asha—yang pekerjaan sampingannya lambe-lambean sudah memiliki bukti konkrit bahwa kabar tersebut memang benar adanya. Sebagai teman yang baik, Bimo selalu berusaha membuka mata dan hati Dava agar dapat melihat kenyataan.

Saat keadaan toko sedang pasang surut, Asha terus mendesak untuk segera melamarnya. Dava yang pusing memikirkan nasib toko, juga beranggapan jika pernikahan masih jauh dari bayangannya memilih menonaktifkan ponselnya. Dari situlah kobaran asmara Asha dan Dava mulai padam. Ketika Dava mengaktifkan kembali ponselnya, Asha menelepon dan langsung mengatakan kata putus tanpa mendengar penjelasan dari Dava terlebih dahulu.

"Gimana? Mau dateng nggak?"

Dua bulan hubungannya kandas, Asha akan menikah dengan pria pilihannya. Dava harus memberikan penghormatan terakhir sebelum Asha benar-benar jadi milik pria lain. "Ya udah, pesen tiketnya sekarang!"

"Oke."

Sambil menunggu Bimo memesan tiket, Dava kemudian menyalakan ponselnya dan menekan aplikasi Facebook. Ada satu inbox dari teman lamanya yang bernama Karanina Nina. Namun, ketika melihat profile picture yang menampilkan paha sampai bawah perut, Dava mengelus dada seraya menyebut nama Tuhan.

Nih orang kesambet apa masang foto begituan?

Isi dari inbox tersebut tak jauh dari ajakan untuk bermain fisik, ditambah link-link asik yang bikin Dava terusik. Akhirnya Dava me-report akun tersebut karena sudah yakin kalau Karanina kena hack dari orang yang tidak bertanggung jawab.

Dava beralih ke permintaan pertemanan. Di situ ia melihat akun bernama Karanina Nina. Dava mengonfirmasi akun tersebut lalu mengirim pesan.

"Kita naik kereta aja ya, Bos. Berangkat jam 5 pagi," kata Bimo.

Calon Menteri - [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang