제 16 회

10.8K 1.7K 69
                                    
















Hidup Renjun awalnya terasa menyenangkan. Lahir sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara membuatnya dimanja, namun semua berubah saat Ibunya meninggal. Ayahnya—Huang  Zitao berubah drastis. Dari Pria lembut yang penuh cinta kini menjadi Angkuh dan Keras.

Mengingat masa-masa dimana dia, kedua kakak kembarnya dan juga kedua orang tuanya makan malam bersama direstoran China, diselingi godaan-godaan Cheesy dari sang ayah untuk Ibunya dan membuat Dia beserta kakak-kakaknya mengernyit jijik, membuat rasa bahagia muncul dihatinya namun tak menepis rasa sedih juga muncul secara bersamaan.

Renjun berusaha keras untuk menjauhi Ayahnya. Pemuda manis itu hanya butuh waktu untuk menenangkan diri, tapi sepertinya sang ayah tak membiarkan hal itu terjadi.

"Jadi, kau akan lari seperti pengecut kecil atau menyerahkan dirimu dan bertanggung jawab?" Tanya ZItao tajam.

Atmosfer ditempat itu seketika menegang, Renjun terdiam, remasannya pada kemeja Jaemin mengerat membuat pemuda Jung itu mengernyitkan keningnya bingung. Doyoung dan Seungmin juga mengernyit bingung, agak merasa aneh dengan aura yang dikeluarkan Ayah-Anak Huang itu.

"Aku akan ikut." ucap sang anak, Zitao tersenyum kemenangan.

***

Han Jisung menendang kerikil kecil yang ada didepannya. Dia sedang disuruh Ibu Min untuk membeli beberapa bahan untuk membuat kue di minimarket, padahal tadi dia sedang asik-asiknya mengerjai Daehan—salah satu adik kecilnya.

"Pokoknya kau harus mengawasi Huang Renjun, aku tidak mau tau."

Jisung mendongak, menatap sekelilingnya saat mendengar nama temannya disebutkan. Walaupun Jisung memiliki otak yang agak tak berguna, tapi dia cukup peka dengan sekitarnya.

"Aku sudah mengirimkan padamu fotonya! Soal bayaran kau tenang saja."

Ketemu. Disana, seorang Jeon Heejin tengah berbicara di telfon—entah dengan siapa. Jisung mengernyit curiga, dia tahu sekali gadis mirip kelinci itu sangat membenci anak kelas F jadi pasti dia juga membenci Huang Renjun; karena pemuda China itu sekarang tengah dekat dengan mantan kekasihnya—Jung Jaemin.

Jisung mengangguk yakin, Pasti si Jeon gila itu akan menyakiti Renjun karena sudah mendekati Jaemin, dasar Nenek Sihir!—Batin Han.

Pemuda itu berjalan mendekati Heejin lalu menarik rambutnya sambil tertawa Jahat.

"YAK! Apa yang kau lakuk—HAN BAJINGAN JISUNG! LEPASKAN RAMBUTKU!!" Teriak Heejin, tapi Jisung tak perduli. Pemuda itu malah tertawa jahat dan semakin keras menarik rambut Heejin.

"Aku akan terus mengawasimu Jeon, awas saja kau menganggu temanku. Habis kau!" Ucapnya lalu menghempaskan kepala Heejin kemudian pergi meninggalkannya; melanjutkan perjalanan menuju Minimarket.

"Aish, dasar tupai gila."

***

Jantung Donghyuck berdebar kencang ketika mengingat moment-nya bersama Jeno tadi dalam perjalanan pulang, Pemuda itu tadi juga sempat menawarkan diri untuk membantu Donghyuck mengurus sang Papa tapi Donghyuck tolak karena tak ingin berlama-lama dengan pemuda sipit itu dan berakhir jantungnya yang berdetak tak karuan. Donghyuck tak menyukainya.

A vs FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang