제 17 화

10.4K 1.6K 114
                                    

Alurnya kupercepat biar cepet selesai:)









Hati-hati typo bertebaran~~













Renjun memiliki banyak rahasia. Semua orang bahkan bisa menyadari hal itu, Donghyuck pun begitu. Penasaran memang, tapi Donghyuck tak ingin memaksa Renjun untuk bercerita.

Walaupun Renjun diam, Donghyuck selalu berusaha menjadi sahabat yang baik. Berita berpacarannya Renjun dengan Seungmin waktu sempat membuat Donghyuck kecewa.

Tidak. Donghyuck bukanlah kecewa karena Renjun berpacaran dengan siswa kelas A atau sebagainya tapi dia kecewa karena pemuda china itu tak menceritakan hal itu padanya. Renjun bahkan hanya diam ketika dia meminta penjelasan. Selalu seperti itu.

Dan Donghyuck hanya akan tersenyum maklum dan berpikir positif. Namun kali ini, Donghyuck berpikir kalau Renjun tak menganggapnya sahabat seperti dia menganggap pemuda itu.

"Huang Renjun, siswa kelas F dipindahkan ke kelas A," Suara kepala sekolah saat upacara pagi ini membuat barisan kelas F yang berisik menjadi hening.

"Hasil ulangannya meningkat dengan pesat bahkan setara dengan Park Siyeon-- Primadona kita, ditambah lagi, Huang Renjun adalah putra Huang Zitao; salah satu sponsor sekolah kita."

Fakta itu membuat seluruh anak lelas F bungkam, Donghyuck melihat Renjun yang hanya berdiam kaku ditempatnya. Semuanya menatap dia kecewa tapi raut wajahnya tetap datar.

"Huang, Kau...?" Jisung yang cerewet bahkan kehilangan kata-katanya, begitupun Hyunjin yang kini memasang raut dingin. Tak ada raut bercanda mereka, tak ada raut over-dramatic mereka. Mereka semua terkejut.

"Jadi selama ini kita dipermainkan." celetuk Junkyu, cengiran bodohnya hilang digantikan raut wajah kecewa.

"Kau tahu, Huang... lebih baik sedari awal kau jujur pada kami seperti yang dilakukan Haechan. Dengan kau menyembunyikan hal ini, kami merasa benar-benar bodoh karena dibohongi." Ucap Hyunjin, dia mengacuhkan seluruh pandangan siswa kelas lain serta para guru. Rasa kecewanya besar saat ini.

"Aku bahkan menunjukan celana dalam kesayanganku tapi kau menyembunyikan rahasia sebesar ini, bukankah kita keluarga?" Jisung akhirnya bersuara, namun Renjun masih diam.

"Atau, kau tidak menganggap kami keluarga?" Sambungnya, mata rubah Renjun menatap Jisung tapi mulutnya tak juga mengeluarkan suara.

"Ayo, kita masuk kelas teman-teman." Ajak Jisung pada teman sekelasnya, mereka bahkan tak perduli kalau guru-guru belum berpindah dari tempatnya.

Donghyuck masih disana, berdiri disamping sahabatnya, menunggu Renjun menjelaskan segalanya.

"Kau tidak akan bersuara? Kau akan diam lagi?"

"Hyuck, aku..."

"Diam bukanlah keputusan yang tepat, Ren. Kau selalu bersikap cuek terhadap segala hal dan diam agar semuanya tak bertambah runyam, tapi nyatanya semua itu tidak benar..." Donghyuck mengehela nafas sebelum melanjutkan,

"Terkadang kau harus membagi dan menjelaskan semuanya, kau tak pernah sendiri, kami selalu bersamamu tapi kau yang tak mau menerima keberadaan kami."

Setelah mengatakannya Donghyuck pergi meninggalkan Renjun yang kini disambut baik oleh sebagian siswa kelas A, Jaemin menatapnya dengan pandangan sendu. Pandangan Renjun kosong dan Jaemin yakin kalau pemuda manis itu tengah memikirkan banyak hal, perkataan Donghyuck pasti menusuk Renjun dengan dalam.

[▪▪▪]

Jujur saja, Donghyuck kecewa. Dia dan Renjun sudah sangat dekat, Orang tuanya bahkan menganggap Renjun sebagai anak mereka sendiri, Renjun tahu yang mana album foto masa kecilnya, Renjun tahu kata sandi Handphone-nya, dan Renjun tahu siapa cinta pertamanya.

Namun jika ditilik lebih lanjut lagi, disini hanya Renjun yang tahu segala hal tentangnya sedangkan dia hanya tahu kalau Renjun pemalas, suka menggambar dan bermulut tajam juga beberapa hal tak berguna lainnya.

Dia tak tahu kalau Renjun adalah anak dari Huang Zitao, dia tak tahu kalau Renjun memiliki dua kakak, dia tak tahu kalau Ibu Renjun meninggal karena kanker dan dia tak tahu kalau Renjun ternyata adalah dokter bedah yang hebat; entah apakah dia harus berterima kasih pada Chaewon karena informasi itu atau tidak, intinya disini Donghyuck tidak tahu apa-apa.

"Apakah Renjun memang sepenting itu? Seisi kelas menjadi murung." Seorang pemuda mendekatinya, si murid baru; Adam.

"Kau tahu siswa kelas F itu kompak, satu hilang maka semuanya akan merasa kehilangan." Itu suara Chaewon, gadis itu berdiri dibelakang mereka lalu duduk disisi lain Donghyuck dengan susu strawberry ditangannya.

"Jisung menjadi pendiam dan itu sangat aneh, Hyunjin menjadi lesu, dia berpikir tak bisa merebut Seungmin karena levelnya sekarang beda jauh dari Renjun, haaah, bodoh sekali." Kata Chaewon lalu menyedot susunya, tak peduli apakah Donghyuck dan Adam mendengarkannya atau tidak.

"Ngomong-ngomong, Fan Chengcheng..." Donghyuck menatap Adam disampingnya, pemuda china itu juga menatapnya balik alis terangkat dan senyuman tipis.

"Kau mengenal Renjun 'kan? Mengingat pertemuan pertama kalian, dia langsung mengenalimu." Tanya Donghyuck, senyum-- seringaian muncul di wajah Adam.

"Aku berteman baik dengan kakak-kakaknya." Jelas Adam, Donghyuck mengangguk mengerti.

"Lalu bagaimana dengan Renjun? Maksudku, kenapa dia memutuskan untuk sekolah disini dan masuk kelas F?"

"Aku tidak punya hak untuk menceritakannya, tanyakan saja hal itu pada Renjun."

Donghyuck terdiam, dia ragu kalau Renjun akan menceritakannya jika dia bertanya.

"Perlu kalian tahu kalau si Huang itu pengecut, dia suka berlari, mungkin akan cocok jadi atlet." Ucap Adam tak jelas lalu berjalan pergi meninggalkan Donghyuck dan Chaewon yang memgernyit kebingungan.

"Terkadang melihatnya aku ingat karakter Michiru di anime Kamichama Karin." Gumam Chaewon dibalas tatapan datar Donghyuck.

"Apa? Aku hanya berpendapat."

"Terserah kau saja."

Hening kemudian diantara mereka, Donghyuck masih sibuk memikirkan tentang Renjun dan Chaewon yang meminum susunya. Gadis itu terbilang santai, berbeda dengan anggota kelas lain yang murung.

"Ngomong-ngomong, Haechan-ah... Ada rumor di kumpulan anak kelas F, kalau kau juga akan mengkhianati kelas F seperti Renjun karena kedekatanmu dengan Jeno."

Donghyuck terdiam, apa? Mengkhianati kelas F? Tidak mungkin! Dia sudah mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi di kelas F.

"Haaah, Kehidupan kita dikelas dua belas ini benar-benar penuh drama. Apa kau sadar kalau semua ini berawal dari Dare-mu pada Renjun dan juga karena kau menyebarkan videonya?"

"Kau benar juga."

"Jadi, Haechan-ah, semua permasalahan ini dimulai dari dirimu dan juga Renjun. Ini semua adalah permainan takdir."

"Sok sekali mulutmu itu, Kim. Sudahlah, berhenti menambah beban pikiranku!" Kata Donghyuck lalu pergi meninggalkan Chaewon yang kebingungan.

"Apa salahku? YAK! LEE HAECHAN! TUNGGU AKU!"

To be continued...

Ada yang kangen aku?
maaf baru update. Baru isi kuota, hehehehe...

Btw, ada yang nggak kalian ngerti dari cerita ini? Kalau ada,

Silahkan bertanya, siapa tahu gue kasih spoiler, heheu👉👉👉

Atau pengen nanya tentang gue juga boleh:)

A vs FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang