제 20 화

11.4K 1.7K 275
                                    

Up sekarang dah:)







Restoran Bibi Song terlihat ramai, tentu karena  perkelahian Renjun dan Donghyuck, juga ditambah suara tawa Jisung dan juga protes dari Hyunjin. Bahagia sekali rasanya melihat mereka seperti ini.

"Berhentilah Protes, Hwang! Aku tahu kau baru saja terima gaji dari job modelmu." Kata Jisung,

"Yah, kalau kalian makannya sedikit aku tidak apa-apa, tapi--YAK, HUANG RENJUN KAU SUDAH MAKAN DUA PORSI!" Teriaknya, tapi yang diteriaki malah tidak perduli.

"Dan kau kenapa bergabung disini?! Kita ini Rival!" Teriaknya lagi pada Jung Jaemin. Yup, pemuda itu ikut bergabung dengan mereka, dia tentu tak bisa jauh dari kesayangannya.

"Renjun berada disini jadi tentu aku juga harus tetap ada disampingnya," katanya tak menyadari wajah si manis Huang sudah memerah.

"Astaga, apa-apaan itu?!" Donghyuck mengernyit jijik, tapi dibalas senyuman remeh dari Jaemin.

"Kenapa? Apa Jeno tak pernah seperti itu padamu?"

Suasana tiba-tiba hening, Jaemin mengernyit bingung. Apa dia salah bicara? Renjun juga bingung, biasanya mendengar nama Jeno, Donghyuck akan mencak-mencak tak suka. Tapi kenapa dia diam?

"Haechan-ah, kurasa kau harus menjelaskan yang sebenarnya pada Jeno." Kata Hyunjin, jujur saja tatapan tajam yang Jeno berikan padanya dikantin tadi benar-benar membuatnya merinding.

"Kenapa juga aku harus menjelaskan padanya? Bukan urusanku, hahaha." Kata Donghyuck, diakhir tertawa paksa.

Renjun yang sedang makan disampingnya menghentikan kegiatannya lalu memukul kepala Donghyuck.

"YAK! KENAPA KAU MEMUKULKU?!" Teriaknya

"Terkadang aku bingung otakmu terbuat dari apa, Hyuck. Oh, atau kau sebenarnya tak punya otak?" Donghyuck mendesis tak suka, hendak melayangkan protes tapi Renjun melanjutkan ucapannya.

"Jung Jeno sudah cukup sabar menghadapimu selama ini. Kau selalu menjahilinya, menganggunya, dan mengejeknya. Kalau aku Jadi Jeno sih, aku sudah lama akan membalasmu, bahkan lebih kejam." Kata Renjun,

"Renjun benar, Chan. Kenapa juga kau harus memikirkan ucapan anak kelas F, ini hidupmu, yang jalani dirimu sendiri." Sambung Jisung, diikuti anggukan dari Hyunjin dan Jaemin.

"Hey, kalian sudah makan terlebih dahulu?" Chaewon tiba-tiba datang dan duduk disamping Hyunjin, lalu memakan daging yang sudah berada dipiring pemuda Hwang itu.

"Bagaimana kau tahu kami disini?" Tanya Hyunjin keheranan, si gadis hanya mengendikan bahunya.

"Kau meninggalkanku." Pemuda yang lain datang, mengambil kursi lalu duduk disamping meja, tepat diantara Chaewon dan Jaemin.

Kening Renjun mengernyit melihat kehadiran sang teman lama, "Kenapa kau kemari Fan Chengcheng?" Tanyanya,

"Aku bersama Chaewon."

"Kalau diperhatikan, kau selalu saja bersama Chaewon. Kalian punya hubungan?" Ujar Jisung penuh kecurigaan, Chaewon menghentikan kegiatan mengunyahnya lalu menatap Jisung dengan pandangan canggung.

"Jangan-jangan... Chaewon yah?! Yang kau maksud waktu itu?!" Tunjuk Renjun kaget, Adam hanya tersenyum lebar.

"Gadis ini nenyewaku untuk mencari Info tentangmu, tapi sayangnya dia minta bantuan pada orang yang salah," kata Adam dibalas dengusan dari satu-satunya gadis disana,

"Yup, dan semenjak saat itu orang ini menjadi benalu dalam hidupku." Kata Chaewon.

"Aw, bukankah semua berakhir Indah? Renjun dan Seungmin putus, jadi aku punya kesempatan. Lalu Renjun bersama Jaemin, Haechan bersama Jeno dan Chaewon bersama Adam. Hanya Jisung saja yang akan menjadi perjaka selama hidupnya... HAHAHAHA." Ucap Hyunjin dibalas tawa mengejek dari yang lain.

A vs FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang