제 19 화

10.4K 1.6K 108
                                    

Awas Typo... aku nggak meriksa ulang, soalnya:)









Renjun itu periang, dulunya. Sejak usianya lima tahun sang ayah mulai sering membicarakan tentang 'kau harus jadi dokter bedah sama seperti ibumu' dan menyuruh Renjun untuk belajar ilmu kedokteran secara diam-diam dari Ibunya.

Ibunya meninggal bukan karena kanker, tapi Mala-praktik alias kesalahan dalam operasi. Saat itu mereka tengah berlibur ke Seoul, dan sakit ibunya kambuh. Ayahnya terpaksa membawa sang Ibu kerumah sakit terdekat karena dokter pribadi mereka berada di China dan sang Ibu harus cepat mendapatkan pengobatan.

Kata Dokter, Ibunya harus di operasi dan Zitao; sang ayah menyuruh Renjun untuk mengoperasinya. Renjun waktu itu baru berusia sebelas tahun. Walaupun dia sudah hebat dibidangnya, tetap saja anak itu masih belum berpengalaman.

Ayahnya tidak mempercayai dokter dirumah sakit itu jadi memaksa Renjun untuk melakukannya, anak itu tentu tidak mau. Dia takut dia akan melakukan kesalahan.

"Jika Ibumu pergi, maka semuanya adalah kesalahanmu!"

Kalimat Zitao waktu itu teringat jelas di otaknya.

"Ayahmu sebenarnya orang yang jahat, awalnya Ibu tidak menyukainya. Dia memukul bawahannya hingga patah tulang dan Ibu yang mengobatinya, selalu seperti itu. Tapi ketika dia menyayangi seseorang, dia akan menjadi bodoh dan keras kepala." Ucapan Ibunya juga terngiang-ngiang dikepalanya.

Apakah sang ayah menyayanginya atau tidak?

Semenjak kematian Ibunya, Renjun menjadi pendiam. Ketika dia mencoba berbicara dengan sang Ayah, dia akan diabaikan dan tidak didengarkan, berbicara dengan kedua kakaknya juga sulit karena mereka selalu sibuk dengan misi.

Gelar Dokter Jenius termuda di organisasi sepertinya hanya seupik debu dimata sang ayah. Renjun masih tetap ditekan untuk menjadi yang terbaik membuat Renjun yang periang berubah menjadi Renjun yang pendiam dan dingin.

~

"Berhentilah, Kim." Renjun berbalik, menatap Seungmin yang sedaritadi mengikutinya dengan netra rubahnya yang dingin.

"Aku adalah kekasihmu, Renjun, Aku berhak mengikutimu." Kata pemuda manis itu. Renjun tersenyum sendu, mendekati Seungmin lalu memegang pundak yang lebih muda.

"Aku tidak bisa membantumu untuk mengeluarkan kakakmu dari organisasi. Aku tidak bisa bicara dengan Ayahku untuk melepaskan kakakmu. Karena semuanya tergantung pada kakakmu." Ucap Renjun, dia tahu sekali kalau Seungmin ingin menjadi kekasihnya hanya untuk mencari informasi tentang organisasi dan kakaknya.

Seungmin terdiam, tak menyangka kalau tujuannya selama ini terbaca oleh Renjun, "Mungkin aku bisa mempertemukan kalian," sambung Renjun.

Mata Seungmin berbinar, lalu mengangguk dengan senyuman manis, "Bisakah kau melakukannya?" Tanya-nya, dia terlihat sangat manis jika seperti ini.

"Tentu. Jika kakakmu tidak ada misi." Kata Renjun, dibalas senyuman lega dari Seungmin.

Setidaknya, untuk masalah Seungmin sudah terselesaikan. Renjun tersenyum, kini hanya tinggal berbicara dengan sang ayah.

Oh, pemuda itu melupakan teman-temannya di kelas F.

^_^

Jaemin sedari tadi mengelilingi gedung kelas A, matanya terus berpendar mencari keberadaan si pemuda manis pemilik hati, siapa lagi kalau bukan Huang Renjun?

A vs FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang