Detak ke-3 💙

18.3K 2.6K 1.6K
                                    

"Jadi gimana, Din? Dulu kan kamu sama Andrian pernah ngalamin hal yang sama, tapi cuma waktu itu Andrian yang bermasalah," tanya Aina dengan pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi gimana, Din? Dulu kan kamu sama Andrian pernah ngalamin hal yang sama, tapi cuma waktu itu Andrian yang bermasalah," tanya Aina dengan pelan.

"Kalo menimpa ceweknya, cukup sulit, Ai. Apalagi masalah ovulasi," ucap Adinda menatap Shena dengan senyuman.

"Seenggaknya coba periksa dan cari jalan keluar," lanjutnya sambil mengusap rambut Shena penuh sayang.

"Shena udah coba, tapi tetep sama," ucap Shena sendu.

"Nanti kalo mas Andrian pulang aku tanya langsung ke dia, nanti aku kasih tau ke kamu, Ai," ucap Adinda membuat Aina mengangguk.

Setelah membicarakan hal itu Shena dan Aina bergegas untuk pulang. Sepanjang perjalanan Shena hanya menatap jalanan dan langit yang mulai menggelap.

"Ma," panggil Shena lirih.

"Iya?" tanya Aina lembut, kelembutan ini yang membuat Shena merasa bersalah dan merasa dirinya wanita tak berguna.

"Maafin aku ya, Ma. Aku belum kasih mama cucu," ucap Shena menunduk.

Aina langsung memeluk tubuh Shena erat menyalurkan kekuatan untuknya, melihat Shena seperti ini, menyalahkan diri sendiri membuat Aina merasa sakit.

"Mama gak tuntut Shena kok. Mama sama Papa bisa pahami ini," ucap Aina membuat tangis Shena semakin sesak.

Ternyata Shena sudah tak kuat menahan semuanya, Shena sudah tak kuat berpura-pura tak sakit, dan pura-pura bahwa dirinya baik-baik saja.

"Shena takut."

Malam ini Shena termenung menatap layar ponselnya, dirinya menunggu Kenzo pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Shena termenung menatap layar ponselnya, dirinya menunggu Kenzo pulang. Shena selalu seperti ini meski nanti berakhir tertidur di sofa. Jam menunjukkan pukul 10 malam, mata Shena hanya bisa menatap jam dan tanpa disadari air matanya luruh begitu saja.

Shena mengangkat kakinya dan menekuk dan menenggelamkan wajahnya dibalik lututnya. Menahan rasa takut yang semakin menghantamnya.

Klek

Shena kaget saat mendengar pintu terbuka, buru-buru dirinya menghapus air mata dan menarik nafas dalam.

Shena bangun dan tersenyum saat melihat suaminya datang dengan kondisi acak-acakan. Shena berjalan dan mencium punggung tangan Kenzo, hal yang selalu dia lakukan selama pernikahannya.

My sweet doctor 2 [SEGERA TERBIT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang