Malam Minggu adalah waktu yang sangat cocok untuk menghabiskan waktu bersama kekasih.
Tapi, malam Minggu kali ini adalah malam kelabu bagi gadis yang sedang menatap mobil putih berjalan menjauh dari pekarangan rumahnya. Kini, dia harus memberi izin pada suaminya untuk menemui wanita lain, sesak dan takut dalam dirinya semakin menjadi-jadi.
Shena ingin berteriak bahwa ia cemburu, Shena ingin menangis bahwa dirinya terluka saat Kenzo lebih memilih menghabiskan waktu bersama sahabatnya, bukan dirinya.
"Dari dulu, cuma aku yang berjuang. Kenapa kamu harus pura-pura cinta sama aku, kak?"
Kini, Shena hanya bisa bertanya pada dirinya sendiri. Menyesali kesempatan kedua yang pernah Shena berikan untuk Kenzo, setelah hari itu. Hari di mana Shena sudah hampir pasrah dengan cintanya.
"Aku kira, teguran dulu yang aku kasih bisa merubah kamu, ternyata kamu masih sama. Egois."
Shena menutup jendela kamarnya berjalan menuju kamar mandi, berulangkali Shena mengusap perutnya yang masih saja rata.
"Aku mau dipanggil Mama."
Ucap Shena memeluk lututnya sambil menyalakan shower. Belum saja luka kemarin mengering, kini sudah bertambah luka baru.
"Aku paham, kamu gak akan pernah tepati janji. Bagaimana kita akan mulai Semuanya dari awal? Tapi kamu malah membuka lembaran hari lalu bersama sahabatmu," ucap Shena menyandarkan punggungnya ke tembok.
Pada siapa Shena harus mengadu? Pada kakaknya? Shena bukan lagi anak kecil, dia harus kembali bersabar untuk mengembalikan keharmonisan rumah tangganya.
Tak ada niatan Shena untuk mematikan air shower, dia terus duduk dan menangis di bawah guyuran air.
Kenapa lagi-lagi dirinya harus mengalah, mengapa lagi-lagi Shena selalu dianggap seperti anak kecil jika dia menangis?
Shena merasa sangat lelah, ingin menyerahkan namun seluruh cintanya sudah dia berikan untuk Kenzo, bahkan tak ada celah sedikit pun untuk orang lain masuk. Namun rupanya, Kenzo memberikan celah untuk Syakila. Entahlah, Shena merasa sebentar lagi kedudukannya akan tergantikan.
"Bahkan yang kamu cium pertama kali, bukan aku," ucap Shena dengan nada bergetar hebat karena kedinginan.
"Aku memang cuma benalu di hubungan kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet doctor 2 [SEGERA TERBIT]✓
Fiksi Remaja[Baca Rewrite terlebih dahulu!] Awalnya manis, tapi semuanya berubah saat sebagian mimpi itu menjelma menjadi nyata. Mimpi yang paling menyeramkan itu kini terjadi. Aku dan kamu yang awalnya baik-baik saja, berubah menjadi dua orang yang saling diam...