“Aku rasa dia tau tujuan kau menghubunginya, Kai. Dan dengan menghindar seperti ini, dia semakin memperkuat dugaan kita.”
Kaivan memperhatikan mobil-mobil yang melintas ketika mobilnya sudah keluar dari pekarangan Masjid. Setelah melihat adanya kesempatan, Kaivan melajukan mobilnya kearah kanan sehingga kini berbaur dengan mobil-mobil lainnya yang melaju dengan kecepatan sedang.
“Dia tidak akan bisa menghindar lagi saat aku menemuinya secara langsung di Jepang. Dengan semua ini aku harap dia bisa berkata jujur, Der.”
Kaivan tidak hanya memiliki rekaman cctv yang ada di parkiran, melainkan rekaman cctv yang ada di lift juga. Malam itu Kenzo memang datang ke lantai apartemen Kaivan. Besok paginya, laki-laki itu terlihat lagi di cctv sebelum meninggalkan gedung apartemen jam setengah enam pagi.
Deri sudah memastikan bahwa tetangga apartemen mereka dulu tidak mengenal Kenzo. Dan juga, malam itu Kenzo tidak mendatangi apartemen Kaivan dan Deri.
Sehingga bisa dipastikan Kenzo masuk kedalam apartemen Syifa dan Bianca. Jika melihat dari waktunya, wajar saja kalau Bianca tidak melihat Kenzo didalam apartemennya malam itu.
Dan berdasarkan informasi baru yang diterima Kaivan dari Bianca kemaren, yang mengatakan bahwa Syifa sering keluar sendiri saat malam minggu dan kembali tengah malam beberapa bulan sebelum mereka kembali ke Indonesia, membuat Kaivan jadi menebak-menebak bahwa Syifa pergi dengan seseorang yang mungkin saja Kenzo.
Walaupun Bianca tidak tau Kenzo atau orang lain yang pergi dengan Syifa karena ketika gadis itu bertanya, Syifa tidak mau memberi jawaban pasti selain kata ‘teman’.
Tebakan Kaivan terbukti benar dengan rekaman cctv di parkiran ketika Kenzo menjemput dan mengantar Syifa beberapa kali saat malam minggu, persis seperti yang Bianca katakan.
Kaivan sangat bersyukur dengan bantuan yang dia dapatkan dari bagian keamanan apartemen lamanya disana sehingga Kaivan bisa mendapatkan rekaman cctv ini.
Tapi hal yang tidak habis pikir adalah kenapa Syifa menuduhnya jika memang Kenzo adalah Ayah dari anak dalam kandungan perempuan itu?
Jika malam itu Kenzo memang meniduri Syifa, harusnya lebih mudah bagi Syifa menyebut Kenzo karena keduanya bahkan sudah jalan beberapa kali. Bukan dengan memaksa Kaivan seperti ini walaupun Syifa tau akan selalu mendapatkan penolakan dari laki-laki itu.
“Kau masih tetap akan pergi ke Jepang besok?”
Kaivan menghela nafas. “Dengan rekaman dan dugaan ini saja sepertinya belum bisa meyakinkan Kakaknya Syifa, Der. Aku tidak bisa menebak kebohongan apa lagi yang akan Syifa katakan nantinya untuk membuat suasana hati Kakaknya semakin memburuk padaku.”
Hanya dengan kalimat pengakuan dari Kenzo, satu-satunya laki-laki yang berkemungkinan besar menghamili Syifa, Kaivan bisa terbebas dengan tuduhan ini.
Kaivan tidak akan ikut campur dengan apa yang terjadi diantara keduanya dan alasan mereka seperti sekarang karena Kaivan ingin namanya tidak lagi terbawa-bawa diantara mereka.
Sayangnya Kenzo tidak menjawab panggilan dan pesan dari Kaivan yang sudah banyak dikirim laki-laki itu. Bahkan dengan sengaja Kaivan menghubungi Haruka dan meminta bantuan gadis itu agar dia bisa berbicara dengan Kenzo saat jam istirahat mereka.
Tapi Kenzo sering mengelak sehingga membuat Haruka pun ikut menjadi kesal melihat tingkah laki-laki itu.
“Kau sudah bicara dengan Syifa lagi?”
Kaivan tersenyum miris. Percuma bicara dengan perempuan itu karena apa yang Kaivan tanyakan dan katakan padanya bahkan tidak ditanggapi dengan kalimat yang Kaivan harapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome My Love [Tamat]
RomantikWelcome My Love merupakan cerita lengkap dari Back (Oneshoot) dengan judul yang berbeda. Clara mengenal Kaivan sebagai tetangga barunya, sekaligus laki-laki yang paling tampan menurut versinya, mengalahkan Ayah, Brian dan Justin yang pernah mendapat...