Clara memilih untuk duduk dalam diam dengan perasaan yang bercampur aduk dibandingkan mengatakan serangkaian kalimat yang mungkin akan terdengar kasar dan juga menyinggung.
Lagi pula nyatanya Clara sendiri tidak tau kalimat-kalimat itu akan ditujukan kepada siapa.
Ada rasa kecewa, bingung, kesal dan tentunya marah yang dirasakan Clara saat ini setelah mengetahui bahwa Syifa dan Bayu sudah menyelesaikan semua permasalahan yang menyangkut dengan Kaivan secara kekeluargaan.
Dan ternyata kakak beradik itu dimaafkan begitu saja padahal mereka sudah membuat Kaivan menghuni salah satu ruangan rawat inap di rumah sakit walaupun hanya satu malam.
Luar biasa!
Clara tidak peduli ketika Cika memberikan kakak beradik itu minuman dan ikut mengobrol dengan mereka. Tentunya dengan suasana yang terlihat santai itu tidak menarik Clara sama sekali untuk bergabung.
Clara mengabaikan semua ucapan Ibunya yang terdengar memberi semangat dan nasehat untuk Syifa agar menjaga kandungan perempuan itu dengan sangat baik.
Hingga Clara hanya diam ketika kakak beradik itu beranjak pergi dari rumahnya yang beberapa menit kemudian diikuti oleh Ayah dan Ibunya yang berangkat pergi ke masjid. Bahkan ketika Cika juga beranjak ke kamar untuk melihat suami dan anaknya, Clara hanya tetap berada diposisi semula.
Clara benar-benar tidak senang dengan perasaannya saat ini. Sehingga dengan penuh kesadaran, langkah kakinya menuntun Clara menuju ke rumah Kaivan. Tangan gadis itu mengetuk pintu tanpa mengucapkan salam. Saat ketukan yang kesekian kalinya, pintu dibuka oleh Kaivan.
Kaivan tersenyum miris dengan tangan yang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal ketika melihat tatapan Clara yang terkesan sangat datar. Ternyata dugaan laki-laki itu sama persis seperti yang dilihatnya saat ini. Clara marah dan Kaivan tau akan hal itu.
“Aku sudah menduga kamu akan kesini.”
Clara mengedipkan matanya tanpa gadis itu sadari sehingga Kaivan dapat melihat bahwa tatapan gadis itu sudah berubah. Clara menatap Kaivan dengan tatapan kesal yang terlihat sangat jelas. Hal yang membuat Kaivan menghela nafas.
“Semudah itu Mas? Kita bahkan sudah sepakat kalau kakaknya itu menyakitimu sekali lagi, maka kita akan lapor polisi. Tapi apa yang baru saja aku dengar?”
Saat Kaivan masih terbaring tanpa dia dan Mama Kaivan ketahui kondisi pastinya, harusnya Clara menghasut Mama Kaivan untuk melapor kepada polisi. Mengabaikan Bayu yang juga mendapat sedikit luka dan Syifa yang pingsan saat itu.
Setidaknya pada saat itu Mama Kaivan dalam kondisi panik sehingga tidak akan memperdulikan penderitaan orang lain karena terlalu fokus dengan putranya.
Melihat kakak beradik itu tersenyum seperti tadi membuat Clara benar-benar menyesali kenapa dia tidak bertindak sejak awal. Dasar bodoh!
“Aku akan menjelaskan semuanya, Ra. Masuklah,” ucap Kaivan dengan bergeser dan memberi jalan agar gadis itu bisa masuk. Kaivan membiarkan pintu rumah terbuka lebar.
Saat ini Kaivan memang dirumah sendirian karena Papa dan Mama nya pergi ke masjid sementara Bi Imah hari ini tidak bisa datang kesini karena anaknya saat ini sedang sakit.
Tapi mengingat pembicaraannya dengan Clara yang tentunya bukan untuk menjadi konsumsi tetangga, Kaivan membiarkan gadis itu untuk masuk kedalam rumahnya sehingga mereka bisa bicara lebih nyaman.
“Aku memang butuh penjelasan, Mas. Karena itu aku kesini,” ucap Clara dengan suara yang terdengar ketus. Gadis itu berdiri diruang tamu tanpa ada keinginan untuk duduk walaupun sofa rumah Kaivan seakan memanggil untuk diduduki. “Membayangkan lagi wajah kakak beradik itu yang terlihat begitu senang karena masalah selesai dengan mereka yang hanya mendapatkan maaf membuatku marah dan kesal. Tidak bisakah kamu memberi sedikit hukuman sehingga kedepannya mereka gak akan mengulanginya lagi?”
![](https://img.wattpad.com/cover/231815955-288-k546407.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome My Love [Tamat]
RomanceWelcome My Love merupakan cerita lengkap dari Back (Oneshoot) dengan judul yang berbeda. Clara mengenal Kaivan sebagai tetangga barunya, sekaligus laki-laki yang paling tampan menurut versinya, mengalahkan Ayah, Brian dan Justin yang pernah mendapat...