Bagian 26

9.4K 1K 45
                                    

Suasana yang awalnya penuh dengan haru dan kebahagiaan itu menjadi kacau dalam seketika. Kedatangan seorang laki-laki dalam keadaan marah yang kemudian memukul Kaivan dan mengatakan kalimat yang mengejutkan membuat kedua keluarga itu segera merapat.

Beberapa dari mereka menghalangi Laki-laki asing yang masih ingin memukuli Kaivan yang kini sedang berdiri dengan bingung dan terkejut sambil memegang sebelah wajahnya yang sudah terkena pukulan untuk yang kedua kalinya.

"Lepaskan! Saya tidak ada urusannya dengan anda," ucap laki-laki itu dengan suara bernada tajam kepada Justin dan beberapa orang lain yang sedang memeganginya.

"Anda masuk begitu saja ke rumah orang lain dan membuat keributan dihari bahagia adik saya. Bagaimana saya bisa melepaskan anda begitu saja dan kembali membuat keributan?" bisik Justin dengan suara yang tak kalah tajam.

Seorang perempuan yang datang tergesa-gesa sambil menangis itu mendekati kakaknya. Syifa tidak menyangka, kakaknya itu bisa dengan mudah mendapatkan alamat rumah Kaivan sehingga bisa membuat kekacauan disini.

"Mas, jangan buat keributan. Aku mohon," pinta Syifa dengan suara serak.

"Kamu sudah membuat malu keluarga dengan hamil diluar nikah. Dan aku tidak akan membiarkan anak kamu lahir tanpa bapaknya yang tidak bertanggung jawab," ucapnya sambil menatap Kaivan dengan kemarahan yang semakin menjadi-jadi.

"Tapi anda salah paham. Bukan saya yang menghamili Mbak Syifa, Mas," ucap Kaivan tak terima. Melihat kedatangan Syifa, membuat Kaivan menyadari bahwa adik yang dimaksud oleh laki-laki ini adalah Syifa.

Demi apapun, dia sudah menyelesaikan apa yang dituduhkan Syifa sebelumnya dengan baik-baik. Tapi kenapa jadi seperti ini? Kenapa masih dia yang dituduh menghamili Syifa bahkan oleh keluarga perempuan itu langsung?

"Kau pikir adikku berbohong? Dia mengatakan dengan jelas bahwa kau yang menghamilinya. Dasar bajingan!"

Syifa menahan lengan kakaknya yang memberontak. Menggantikan posisi Justin yang kini sedang siaga. "Mas, hentikan. Aku malu."

"Jika kau tau dengan malu, kau tidak akan seperti ini, Syifa," bentaknya.

"Maaf Mas, maaf," ucap Syifa sambil menangis. "Mas Kaivan pasti akan nikahi aku, Mas," gumamnya. Perempuan itu menatap Kaivan dengan tatapan yang penuh dengan permohonan. "Iya kan, Mas? Mas Kaivan akan menikahi aku kan?"

"Saya tidak akan menikahi kamu karena bukan saya yang menghamili kamu Mbak," ucap Kaivan.

Syifa menggeleng-geleng kan kepalanya. "Aku mohon Mas. Mas akan nikahin aku kan?"

"Tidak akan...."

Praaangggg.....

Ucapan Kaivan terhenti ketika terdengar bunyi pecahan gelas. Semua mata yang ada disana menatap pecahan gelas sebelum beralih kearah gadis yang tadi melemparkannya kelantai yang dekat dari kakinya.

"Ra," panggil Kaivan sambil mendekati Clara yang hanya diam terpaku menatap pecahan gelas yang dia lemparkan dengan sangat kuat. "Demi Allah, aku sama sekali tidak menghamilinya. Aku tidak melakukan dosa itu, Ra," gumam Kaivan sambil memegang kedua bahu Clara.

Clara mengangkat kepala menatap Kaivan sebelum mengalihkan pandangannya kepada laki-laki asing dan perempuan bernama Syifa itu. "Dengan segala hormat, saya minta kalian berdua keluar dari rumah saya."

"Ra," tegur Ayah Clara.

Clara menjauhkan tangan Kaivan sebelum menghadap Ayahnya. "Mereka dengan leluasa menyebar aibnya sendiri disini, Yah." Clara menatap Syifa. "Jika ingin membicarakan tentang hal ini maka lakukan dengan baik-baik bersama Mas Kaivan dan keluarganya. Bukan bertindak memalukan seperti ini didepan semua keluarga besar ku dan membuat Mas Kaivan terlihat buruk," ucap Clara sarkastis. "Sebelum mempermalukan diri kamu lebih jauh, sebaiknya keluar dari sini sekarang, Mbak Syifa."

Welcome My Love [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang