Suasana kelas bisa terbilang sangat ribut, karena sekarang tidak ada seorang guru pun yang mengisi pelajaran di kelas.
Seharus nya kegiatan belajar sudah dimulai tiga puluh menit yang lalu, tapi yang ada hanya lah satu kelas yang sedang ribut.
Ada yang coret-coret papan tulis, ada yang main game online bareng sambil teriak-teriak ada yang nyanyi-nyayi, dan ada yang menggosip di pojok-an membicarakan guru baru di sekolah yang katanya pindahan dari sekolah lain.
Terkecuali orang yang duduk di sebelah Kangmin, bahkan Kangmin pun merasakan keanehan pada teman sebangku nya ini sejak kemarin.
Gyehyeon menelungkup kan kepala nya di atas meja dengan tangan sebagai tumpuan, jadi tidak terlihat jelas apakah ia sedang tidur atau tidak.
Padahal yang Kangmin tau, Gyehyeon itu selalu menghindar untuk duduk sebangku dengan nya, bahkan kemarin bangku para sahabat yaitu Yeonho dan Yongseung kosong.
Bangku Yeonho kosong karena orang nya sudah pindah sekolah, sedangkan Yongseung kata nya sedang sakit dan tidak turun sekolah dari kemarin.
Bahkan kemarin saja ia hanya duduk tenang di tempat duduk asli nya, ya walaupun tidak pernah ada pembicaraan di antara mereka berdua sejak kemarin.
Kangmin yang sedang menatap Gyehyeon langsung beralih menatap ke arah depan ketika melihat sang wali kelas masuk secara tiba-tiba.
Bahkan satu kelas pun langsung berhamburan kembali ke tempat nya masing-masing ketika melihat wali kelas mereka yang langsung masuk ke kelas padahal bukan jam pelajaran nya.
Orang di sebelah Kangmin tetap pada posisi yang sama, ia tak berkutik sama sekali padahal seisi kelas ribut dengan suara geseran kursi-kursi karena para siswa berebut duduk kembali ke tempat nya.
Kangmin ingin memberitahu Gyehyeon bahwa ada guru di kelas, tapi niat tersebut ia urungkan kembali karena ia sadar bahwa ia tak boleh berteman dengan Gyehyeon.
"Anak-anak, ibu baru saja mendapatkan kabar bahwa salah satu teman kalian bernama Kim Yongseung telah kembali kepada yang berkehendak akibat penyakit kanker paru-paru stadium empat, jadi khusus kelas kalian akan akan di pulangkan sekitar lima belas menit lagi karena ibu dan guru-guru yang lain mau melayat, yang mau ikut melayat bisa bareng sama ibu" wali kelas.
Suasana kelas langsung hening, tak ada sama sekali yang ribut seperti biasa, rasa sedih menyelimuti satu kelas, karena mereka telah kehilangan salah satu murid kelas yaitu Yongseung.
Siapa yang tak kenal Yongseung, murid teladan yang selalu berhasil masuk peringkat tiga teratas seangkatan dan menjadi murid kebanggaan para guru.
Kangmin pun juga pintar tapi ia belum pernah bisa mengalahkan kepintaran Yongseung, meskipun begitu Kangmin sudah bangga bahwa setiap ulangan semester di sekolah ia berhasil masuk peringkat lima besar seangkatan.
"Saya ikut Bu!" Gyehyeon yang awal nya tiduran di atas meja, langsung berdiri kemudian mengambil tas nya dan maju ke depan.
Kangmin sadar ternyata dia tidak tidur dari tadi, dia hanya membaringkan kepala nya dan telinga terbuka lebar mendengar semua perkataan orang.
"Saya sebagai ketua kelas juga ikut Bu sama Hoyoung" Dongheon.
"Saya juga Bu"
"Saya ikut Bu"
Gyehyeon, Dongheon, Hoyoung dan beberapa siswa lain ikut untuk melayat ke rumah Yongseung bersama wali kelas, sisa nya sedang bersiap-siap untuk pulang ke rumah.
"Untuk Kangmin kamu ga boleh pulang, sebagai hukuman kamu harus membersihkan perpustakaan! Mengerti?" wali kelas.
"Iya Bu" Kangmin hanya bisa pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Letters || Yoo Kangmin ft.Verivery ✔
Fanfiction🄲🄾🄼🄿🄻🄴🅃🄴🄳 Kini aku sendiri lagi dan aku tak tahu harus mencari seseorang yang seperti dirimu di mana. Aku tak sanggup menahan kesedihanku ini, begitu cepat engkau pergi kawan. Selamat jalan untuk mu si penyemangat misterius, terima kasih ka...