Chapter 7

15.5K 1.5K 84
                                    

Dany hari ini tidak berniat kuliah, ia masih malu dengan kejadian kemarin. Ia memilih diam dan mengurung diri didalam kamar. Pikir Ren ia akan tetap kaya meski tidak kuliah.

Ren menghembuskan nafasnya lelah "Dany, kenapa rasanya sesak sekali, kenapa harus mencintai laki laki tua itu, dia tidak pantas untukmu, diluaran sana masih banyak lusinan laki laki yang lebih tampan dan kaya" sebal Ren karena detak jantung Dany yang ditunjukannya pada Grey.

Tok tok tok

Laura datang dengan membawakan makan siang untuknya, padahal sarapan yang dibawanya tadi pagi masih belum disentuhnya sama sekali.

Laura sangat khawatir, kejadian ini sama persis dengan Dany yang dulu sebelum ia kecelakaan.
"Tuan muda jangan begini, ayo makan walaupun sedikit" bujuk Laura tapi tidak mendapatkan respon Ren sama sekali.

Sampai Grey datang yang mengkode Laura agar keluar. Laki laki itu juga mengurungkan niatnya untuk pergi kekantor dan mencoba menenangkan Dany yang biasanya sudah berbuat onar dipagi hari.

Tapi hari ini begitu hening, tidak ada suara hinaan ataupun sindirian kejam untuknya dari mulut Danynya.

Grey mengkunci pintu kamar Dany, ia berjalan mendekat, pemandangan ini tidak asing untuknya.

Dany yang diam sepanjang hari, setiap hari.

Grey membuka selimut yang menutupi tubuh Dany kemudian mengusap kepalanya lembut.

"Dany, ayo kita bicara" buruk Grey.

Mendengar suara Grey, Dany tak bergeming sama sekali, ia masih kesal dengan Grey, tapi jantung Dany malah berdetak kencang untuk laki laki tua yang sialnya sangat tampan itu.

"Baiklah" Grey ikut berbaring dibelakang tubuh Dany, menyelipkan lengan kirinya dibawah leher Dany dan tangan kanannya memeluknya erat.

Dany sengaja membiarkan Grey melakukannya karena ia terlalu malas untuk sekedar menggerakkan bibirnya.

"Maaf, maafkan aku Dany, ayo kita pindah ketempat yang baru, terserah apa yang ingin kau lakukan padaku. Aku salah, sangat salah, kumohon beri aku kesempatan sekali saja dan aku tidak akan mengecewakanmu, kumohon"

Ren mencoba mengabaikan perasaan Dany tapi dengan bodohnya, Dany mencintai sekaligus membenci Grey.

Ren belum mampu melawan hal itu, karena hatinya juga merasakan sakit yang sama meski dari orang yang berbeda. Tapi ia akui, pelukan ini terasa bagitu nyaman dan membuatnya cepat terlelap.

Tak sadar keduanya tertidur sampai menunjukkan jam 5 sore.

Tok tok tok

Grey membuka matanya dan Dany bergerak tak nyaman karena ia merasa terusik dengan suara ketukan pintu tersebut.

Grey langsung berdiri, nafasnya memburu, ia tidak sadar tertidur sambil memeluk Dany. Meski hal itu ingin ia lakukan tapi tidak untuk saat ini, ia ingin Dany menerima maafnya dan memulai lagi dari awal.

Terbilang egois memang namun Grey sungguh sungguh ingin membahagiakan Dany.

Dany bangun dari tidurnya, ia merasa haus dan lapar. Saat menoleh, ada susu stroberi di naskas.

Dany berniat mengambilnya, tapi Grey langsung melarang, karena susu itu yang dibuatkan laura dari siang.

"Jangan diminum, kubuatkan susu strobery yang baru"ucap Grey namun diabaikan Dany.

Dany sebenarnya heran, kenapa Grey masih berada dikamarnya.

Tapi masa bodoh, Dany turun dari kasur dan berniat membuat susunya sendiri, tapi saat sampai dipintu, pintunya terkunci.

Not Me (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang