Chapter 11 😜

26.9K 1.5K 107
                                    

Seperginya Dany, Daniel kembali minum sampai melebihi kapasitas tubuhnya bisa mentoleransi minuman beralkohol tersebut.

Dia menolak diantarkan sopir dan malah sempoyongan di trotoar.

BRUUK

Daniel jatuh menubruk seseorang.

"Loh pak Daniel?" Ucap Gerald.

"Ren" gumam Daniel.

Geral yang baru saja pulang kerja paruh waktu dikejutkan oleh kemunculan mendadak Daniel.

Daniel begitu lemas ditubuh Gerald, mau tidak mau Gerald harus membawa Daniel pulang terlebih dahulu dengan cara menggendongnya.

"Kenapa berat sekali?"

Gerald dengan susah payah membawa sampai rumah dan menidurkan Daniel dikasurnya.

Gerald duduk sambil mengatur nafasnya kemudian dikagetkan oleh Daniel yang tiba tiba menariknya kepelukan Daniel lalu mencium bibir Gerald.

Gerald melotot tak percaya, Dosen yang ia hormati kini sedang melumat bibirnya.

Gerald begitu blank menerima serangan mendadak tersebut. "Ren" ucap Daniel lalu menyadarkan Gerald.

Gerald lali mendorong tubuh besar Daniel lalu meraba bibirnya, ia bergidik ngeri, dengan cepat ia keluar dari kamarnya dan membiarkan Daniel tidur disana.

.

Dany kini tengah sampai rumah mewahnya, Grey menunggu disana, melihat Dany yang digendong Henry dan bau alkohol yang begitu menyengat, Grey tahu Dany sedang mabuk.

"Bawa Dany kekamarnya" ucap Grey.

"Baik tuan" jawab Henry.

Henry dengan hati hati dibantu Grey menidurkan Dany perlahan lalu Henry meninggalkan kamar itu menyisakan Grey dan Dany saja dikamar itu.

Dany mengeliat tak nyaman dengan kemeja yang ia kenakan, Grey membantunya ganti baju dan melepas sepatu Dany.

Grey mengambil beberapa tisu basah untuk menyamarkan bau alkohol ditubuh Dany, lalu dilihatnya bekas tanda hisapan dileher Dany.

Grey menggeram kesal tentu saja, siapa yang sudah berani beraninya menyentuh miliknya.

'Apa yang dikerjakan Henry, kenapa sampai Henry kecolongan seperti ini' batin Grey kesal.

Dany mengerjabkan matanya, melihat Grey yang sedang berada dididekatnya. "Grey ahhhh" desah Dany saat putingnya diusap tisu basah oleh Grey.

Grey yang mendengar hal itu menghentikan pergerakannya lalu menatap Dany yang juga menatapnya sayu.

Menggoda memang, Dany menggigit bibirnya sensual dan hal itu mampu membangkitkan milik Grey dibawah sana.

Grey mengalihkan pandangannya agar ia tidak berbuat macam macam dengan Dany.

"Aku akan mengambilkan baju untukmu" ucap Grey namun Dany memegang tangan Grey.

"Dan, kau mabuk, ini bukan kemauan kamu?" Ucap Grey.

Dany bangun lalu berpindah kepangkuan Grey, Dany tiba tiba menciumnya kasar, awalnya Grey hanya diam tapi saat Dany menjilat bibirnya dan berusaha masuk, Grey tidak tahan lagi ia langsung membalas ciuman panas Dany.

Grey yang sudah lama menahan hasratnya seolah memakan bibir Dany dan seluruh isinya, lidah mereka bergelut lalu Grey membaringkan Dany dan tak lupa puting gemas milik Dany, Grey lumat dan hisap sekuat mungkin secara bergantian.

"Ahhhh" desah Dany.

Dany mengeliat tak nyaman menerima serangan dominasi Grey, Grey menghisap leher Dany kuat kuat sampai bekas membiru disana menggantikan bekas hisapan orang yang Grey belum ketahui.

Not Me (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang