Terkadang tidak semua hal untuk di mengerti
~~~
Berbeda dengan Ria yang duduk di pojok kantin di temani semangkuk batagor kuah yang mulai dingin dan secangkir es teh yang masih penuh. Ria sedang memikirkan sahabatnya Alsha yang tidak masuk hari ini, sebenernya Ria tau dari Amel, absensi kelasnya kalau Alsha sakit"Apa aku ke rumahnya aja?" pikir Ria disela-sela acara makannya
"Tapi aku gak tau rumahnya, waktu itu kan cuma sampe depan gang nya doang" ucap Ria bermonolog. Tiba-tiba saja datang seorang cowok dengan pakaian seragam rapih, mata cokelat dan terlihat cool saat berjalan
"Boleh aku duduk di sini?"tanya seseorang yang langsung duduk di depan Ria
"Eh boleh kak" jawab Ria kaku
"Tumben sendiri biasanya suka berdua" tanyanya memecah keheningan
"Iya, temen aku gak masuk hari ini" jawab Ria seadanya
"Eh kok kakak tau kalau aku suka berdua kalau kemana-mana?" sambung Ria yang menyadari kalau kakak kelasnya ini tau kalau dia selalu berdua dengan Alsha
"Oh enggak, waktu itu aku gak sengaja liat kamu sama temen kamu" ucapnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
Tidak ada lagi percakapan antara Ria dan kakak kelasnya ini, sampai Ria bertanya
"Oh aku baru inget, kakak itu ketua OSIS ya? Yang waktu itu masuk kelas aku pas awal-awal MPLS" tebak Ria membuyarkan lamunan cowok yang duduk di depannya
"Tepat sekali" jawab nya singkat
"O iya aku duluan ya" sambungnya
Ria hanya mengangguk dan menatap kepergian kakak kelasnya itu dengan tatapan aneh. Dan Ria mulai menyantap makanannya dengan tidak selera
***
"Kenapa jadi gini sih" gerutunya dalam perjalanan menuju kelasnya
"Harusnya gak usah nanya-nanya segala, sial" sambungnya
"Woi Arlan dari mana aja?, Gue cari-cari kagak ada" tanya Rey, temannya lebih tepatnya sahabatnya Arlan
"Habis dari kantin" jawabnya singkat
Ya dia Arlan Satria Prapanca. Anak kelas XI IPA 2 yang terkenal dengan kepintarannya, ia selalu mengikuti olimpiade sains. Dan Arlan tidak pernah membawa tangan kosong saat pulang dari perlombaan. Arlan juga ketua OSIS di SMAN Bina Harapan. Kalau bahas penampilan nya, Arlan itu memiliki wajah yang tampan, mata cokelat, berkulit putih, tinggi. Dan juga termasuk cowok terpopuler seantero sekolah. Selain itu Arlan juga anak kepala sekolah sini.
"Tapi tadi gue ke kantin gak liat Lo" pikir Rey
"Makanya buka matamu tuh jangan merem terus" sindir Arlan
"Mata gue emang kayak gini kali dari lahir" sahut Rey. Rey memang mempunyai mata sipit, hidung tidak terlalu mancung, kulit sawo matang dan manis tentunya
Sampailah mereka di depan kelas XI IPA 2 dan tidak lama setelah itu bel pun berbunyi
***
RS Sehat Sentosa
"Dok, kenapa anak saya belum sadarkan juga?" Tanya Daniel saat dokter sudah selesai memeriksa keadaan Alsha
"Iya dok, kenapa cucu ku belum bangun?" Tanya nenek Khodijah. Ya nenek Khodijah ada di sini karena Daniel sempat menghubungi ibu dan ayahnya atau nenek dan kakek Alsha mengenai Alsha yang masuk rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard Or Boyfriend?
Fiksi Remaja[Slow update] "Kenapa harus Lo yang hadir di kehidupan gue? Gue jelas-jelas ga pantes buat Lo" pikir Kevin "Jika aku bisa memilih, aku akan tetap memilih bersamamu meski aku tau semua kekurangan mu" tutur Alsha "Aku harap takdir bisa membantu diriku...