P a r t 2O

5 2 0
                                    


Bukan aku tak mau berucap janji, tapi aku ragu apa aku mampu untuk sekedar mengingatnya lagi

ܡܡܡܡ


Kevin sudah sampai di tempat yang di suruh oleh penelpon tadi, bukan tongkrongan anak muda pada umumnya yang Kevin kunjungi melainkan bangunan tua yang sudah usang dan dibiarkan terbengkalai begitu saja membuat bangunan ini tampak menyeramkan meski di siang hari

"Berani juga Lo dateng sendiri"

"Ga usah basa-basi, gue ga punya banyak waktu" balas Kevin seraya melirik jam di tangannya

"Santai bro, buru-buru amat"

"Jadi gue ngundang Lo kesini buat ngasih informasi penting buat Lo, malam minggu ini ada balapan motor di tempat biasa dan hadiahnya cukup menggiurkan" jelas pemuda berambut panjang yang sengaja dia ikat

Dia Joni, ketua geng motor Drikox yang terkenal karena tak ada yang mampu menggantikan posisi sebagai pembalap nomor satu di Bandung sekaligus musuh bebuyutan Kevin

Awal mula mereka bertemu ketika Kevin tidak sengaja berurusan dengan anggota Drikox karena Kevin memberitahu tak tik balapannya pada musuh Joni

Flashback on

Hampir semua warga Bandung tahu tentang Drikos, geng motor yang dipimpin oleh Joni, Ketua yang disegani para anggota nya.

"Jangan lupa besok semua anggota kumpul di tempat biasa!"

Setelah mendengar instruksi dari sang ketua, semua anggota yang hadir di tongkrongan mulai beranjak dari tempat duduknya menyisakan Joni seorang diri yang masih duduk serta mata yang tertutup kemudian tersenyum sinis.

ᏫᏫᏫᏫ

Keesokan hari nya, anggota Drikos yang kemarin di suruh kumpul pun mulai berdatangan satu persatu hingga ruangan yang cukup besar ini penuh oleh semua anggota Drikos termasuk sang ketua telah hadir ditengah-tengah mereka

Jadi mereka berbentuk lingkaran dan di tengah nya ada Joni dan anggota inti yang mulai menyusun strategi

"Kita semua ga boleh kalah sama mereka!, mereka udah ngusik kita jadi mereka harus rasakan akibatnya" ucap Joni tegas

Keesokan harinya anggota inti Drikos datang terlebih dulu ke tempat balap motor untuk melancarkan rencananya, ya bisa di bilang Joni licik karena sudah memasang perangkap untuk lawannya

"Dateng juga Lo"ucap Joni

"Gue bukan pengecut kayak anak buah Lo, baru di hajar dikit terus nyumpet di belakang Lo" seru sang lawan

"Anggota gue bukan pengecut! Itu karena Lo yang beraninya keroyokan"

"Udahlah. Kita langsung aja buktikan siapa kali ini yang bakal dapetin uang 10 juta itu" ucap Beni dengan senyum mengejek

Joni membawa motor kebanggaan nya ke sirkuit disusul dengan sang lawan yaitu Beni dengan senyum khasnya

Three

Two

One

Go!!!

Mereka berdua langsung menancap gas nya dengan penuh percaya diri, saat ini posisi Joni pertama namun tak lama Beni mulai menyusul dan mulai mengikis jarak antara motornya dan Joni sehingga Beni bisa menyenggol body motor milik Joni, Joni yang tak siap pun sedikit oleng dan mulai menurunkan kecepatan nya

"Sial"

Akhirnya Beni yang memenangkan balapan kali ini, Joni yang tidak terima pun mulai menyuruh anggota nya mencari tau kenapa Beni bisa menggunakan tak tik seperti itu

Seminggu berlalu dari hari dimana Joni menerima kekalahan pertama nya dan ia mulai mengetahui dari mana Beni belajar semua tak tik balapannya kemarin ternyata yang mengajarinya adalah Kevin saenata anak SMAN Bina Harapan. Saat itu ia mulai menyusik Kevin dengan segala ancamannya

Flashback off

"Dan Lo tau sendiri di dunia ini tidak ada kata gratis. So, kalau Lo menang ambil semua uang hasil balapan Lo, tapi kalau Lo kalah" Jelas Joni seraya memutari tubuh Kevin

"Tanpa Lo kasih tau gue pun, gue bakal tau sendiri. Jadi maksud Lo ngancam gue kesini cuma ngasih tau itu doang?" Sangkal Kevin

"Gue mau cewek Lo jadi milik gue?" Sambung nya menatap mata Kevin sinis

Ucapan Joni membuat Kevin berpikir keras, cewek nya? Siapa? Bahkan ia tidak pernah deket dengan seorang wanita, kecuali

Alsha!

"Maksud Lo apa? Gue ga mau nurutin kemauan Lo itu!" ujar Kevin mulai emosi

"Oh jadi sekarang Lo pengecut. Cewek itu sepertinya spesial di hidup Lo" ucap Joni menyeringai

"Gue bukan pengecut dan asal Lo tau, dia bukan siapa-siapa gue "

"O ya? Bagus kalo gitu, gue ga perlu susah payah rebut dia dari Lo"

Entah kenapa hati Kevin seakan tak rela jika musuh bebuyutan ini bicara terang-terangan ingin mengambil Alsha darinya

Kevin tiba-tiba maju dan menonjok wajah Joni yang sudah banyak bekas luka hingga sudut bibirnya berdarah, sedangkan Joni hanya tersenyum remeh

"Gue ga terima dengan perlakuan Lo ini, tunggu pembalasan gue!"

Kevin sudah lelah sebenernya meladeni Joni, tapi mau bagaimana lagi setiap kali Kevin ingin menolak ajakan-ajakan sesatnya, ia selalu diancam akan membuat ibunya sengsara. Meskipun hubungan Kevin dan ibu nya tidak baik, tetap saja ia tidak tega jika ada yang melukai ibu kandungnya

~~~

Malam ini Alsha sedang berkumpul bersama nenek dan kakeknya di ruang keluarga, banyak yang Alsha ceritakan mulai dari Ria yang pagi tadi membuatnya kesal, lalu pak Joko yang berceramah selama pelajaran

"Kata pak Joko ya nek, harus ikhlas dalam mengerjakan segala sesuatu, boleh sekali-kali kita mengeluh tapi setelah nya harus inget! semua yang kita lakukan akan kembali pada diri kita sendiri" ucap Alsha sambil meniru ucapan pak Joko tadi pagi

Khodijah--nenek Alsha, hanya tersenyum melihat Alsha yang begitu cerewet, ia senang kalau cucu nya bahagia. Ia sebenarnya tahu apa yang terjadi pada Alsha saat di Jakarta, ayahnya Alsha yang memberi tahu kalau Alsha sering di beda-bedakan oleh bundanya

"O iya nek, ini ada surat yang harus nenek tanda tangan" ucap Alsha seraya memberikan selembar kertas dari tas nya

Khodijah mengambil surat itu dan membacanya
"Surat apa?"

"Ini nek, kacamata nya" Alsha tau neneknya tidak bisa membaca kalau tidak memakai kacamata jadi Alsha inisiatif mengambilkannya

"O iya, makasih ya" setelah memakai kacamata plusnya, Khodijah mulai membacanya dan bertanya "Alsha sendiri mau ikut camping ini?"

"Iya nek, semua temen Alsha ikut"

"Ya sudah, mana pulpennya" Alsha pun mengeluarkan pulpen berwarna hitam dengan senyuman yang terbit di bibirnya dan langsung memberikan kepada neneknya

Kakek yang tidak ikut membaca pun bertanya "Itu kapan depan acaranya?"

"Sabtu depan kek" jawab Alsha semangat

"Kamu ini kayak yang menang undian aja semangat gitu"

"Iya soalnya Alsha serasa mau liburan, kan jarang Alsha pepergian"

"Iya iya, nih surat nya masukin ke tas biar ga lupa" titah Khodijah sambil menyodorkan kertas HVS itu

Alsha pun mengambil surat yang sudah di tanda tangan dan memasukan kembali kedalam tas nya dan mulai bercerita kembali setelah sempat terpotong tadi hingga Kakek nya menyuruh Alsha untuk segera tidur karena esok ia harus sekolah

Bodyguard Or Boyfriend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang