part 50

1K 68 11
                                    

Tiati ama typo, jangan lupa votement okeh?? Happy reading!!

"Boleh kami duduk disini??" tanya??

***

Setelah mereka tau siapa itu, mereka langsung memasang wajah dingin mereka. "Nggk tau!" jawab jennie dingin. "Soalnya rooftop nggak bisa dibuka" ucap baekhyun. "Emang gw nanya??" tanya rose dingin.

"Boleh nggak kami duduk disini??" tanha eunwoo lembut."nggak" jawab lisa dingin, datar, dan tajam. "Meja lain masih banyak yang kosong,, ngapain harus disini??" tanya tzuyu juga dingin.

"Kenap sih?? Lu semua?? Semenjak kemarin dingin terus sama kami??" tanya jinyoung yang udah kesal. "Nggak usah ngegas deh lu!!" bentak jisoo.

"Kalo ada otak kenapa nggak digunain buat mikir??" savage lisa. "Otak lu gunanya apa?? Emang lu udah tau kalau itu asli atau editan??" ucap lisa." punya nggak?? Atau otak lu otak monyet yaa??monyet aja lebih pintar daripada lu!" sinis lisa.

"Lis,, udah tau perempuan brengsek itu salah kenapa kamu bela??" kesal baekhyun, lisa yang sudah emosi lantas menghajar Baekhyun habis-habisan. Bukan viona yang mengendalikannya, tapi ini memang dirinya.

"Hiks,, gw kira lu abang terbaik. Tapi gw salah, gw nggak nyangka lu sebrengsek pak tua itu!" tangis lisa sambil menghajar baekhyun habis habisan. "Lu pikir kak rena mau melakukan itu?! Kalau iya lu nggak jauh beda sama kak rena!" bentak lisa lalu memukul baekhyun.

"Gw benci lu baekhyun!" ucap lisa dingin lalu meninggalkan baekhyun yang pingsan diikuti blacktwiceitzy. Jangan lupakan mereka melemparkan bakso mereka kepada shapireexotxt.

"Kalian belajarlah yang rajin,, kami harus pergi kesuatu tempat terlebih dahulu" ucap rose. "Ntar kita ke blackpink house yaa! Mau diajarin" ucap mina. "Ya! Tentu!" jawab jisoo, merekapun berpisah di koridor.

"Mau langsung lis??" tanya jennie, lisa mengangguk. Mereka pun menaiki mobil dan langsung pergi kerumah sakit.

"Gw heran, kenapa mereka nggak bisa buka pintu rooftop??" tanya jisoo sambil mengemudi. "Gw udah ganti sidik jari mereka, jadi yang bisa akses pintu itu cuman kita twice sama itzy" terang lisa.

"Siapa aja yang lu kasih lis??" tanya rose. "Gw, tzuyu, sama ryujin" ucap lisa, mereka hanya mengangguk mengerti. Tak lama setelah itu, mereka sampai dirumah sakit.

"Kalian tunggu disini" ucap lisa yang ingin masuk, namun ditahan oleh jennie. "No no no! Kami juga harus masuk!" bantah jennie. "Ayolah! Gw nggak pengen darahnya nggak keluar gara gara kalian!" kesal lisa.

Soalnya dia pernah dengar, kalo orang stres disuntik darahnya nggak bakal keluar. Kayak kesumbat gitu.

"No! Ntar kalau ku pingsan gimana??" ucap jennie yang tetap ngotot. "Udahlah jen! Biarin aja lisa masuk sendiri!" ucap rose yang kasian liat wajahnya lisa ditekuk gitu. "Makasih oje! Emang oje terbaik deh!" senyum lisa lalu memasuki ruang dokter kepercayaannya, dokter devan.

"Oh lisa?? Ada yang bisa saya bantu??" tanya dokter devan. "Saya mau check up" jawab lisa seadanya. "Sebentar yaa lis!" ucap dokter devan lalu mengambil peralatannya, lisa hanya mengangguk mengiyakan.

Lisa melakukan semua test check up dengan baik.

"Huft, lalisa!" ucap dokter devan sambil mengurut dahinya. "Kenapa dok??" heran lisa. "Penyakit kamu,, sudah memasuki stadium 4" ucap dokter devan, lisa terdiam mendengar itu. "Apa tingkat kesembuhannya banyak dok??" tanya lisa. "Saya kurang tau soal itu, karena saya belum periksa secara keseluruhan." ucap dokter devan.

"Tapi saya akan berusaha sebaik munking. Jika hasilnya sudah keluar saya harap anda kesini untuk konsultasi" ucap dokter devan. "Baik dok, saya tunggu secepatnya!" ucap lisa. "Saya permisi!" ucap lisa lalu keluar dari ruangan dokter devan.

"Gimana kata dokter lis?!" tanya jisoo yang langsung berdiri dari duduknya. Lisa tersenyum miris, mereka dapat merasakan itu.

"Stadium 4" ucal lisa pelan. "Artinya stadium akhir" ucap lisa dengan senyum getir. "Lu pasti bisa sembuh kok lis!" ucap rose menguatkan. Sedangkan jennie, dia tak bisa berkata kata lagi.

"Makan yuk!" ajak lisa, dia berusaha untuk tetap kuat. "Ayo lis!" senyum jennie, dia juga nggak boleh sedih. Dia harus menguatkan lisa, karena lisa adalah sahabat terbaiknya.

Mereka pun mampir ke restorant terdekat di LQX hospital. "Mau pesan apa nieh??" tanya jisoo. "Samain aja meh!" jawab rose antusias."bakso daging iris 4,minumannya jus alpukat 4" ucap jisoo. "Silahkan ditunggu!" jawab sang waiters lalu pergi dari hadapan mereka.

Sambil menunggu pesanan, mereka berbincang bincang dengan pertengkaran kecil dari jisoo dan rose. Tak lama setelah itu, makanan mereka datang. Mereka pun makan dengan lahap, tenang dan nikmat.

Selesai makan dan membayar, mereka pun pulang menuju blackpink house. Baru mau masuk, mereka udah diserbu sama twiceitzy.

"Kak! Ajarin!" rengek chaeryoung. "No. 5 gw nggak ngerti!" rengek dahyun. "Hmm,, yaudah! Kami ganti baju dulu!" ucap rose lalu pergi kekamarnya, sedangkan jenlisoo sudah kekamar mereka sejak tadi.

Setelah mereka mengganti baju, mereka turun kebawah menghampiri twiceitzy.

"Kami bertiga aja yang ajarin kalian, jangan ada yang minta ke lisa!" sinis jennie saat dilihatnya ryujin, yuna, dan tzuyu ingin menghampiri lisa.

"Hmm, yaudah kalo gitu! Gw ke kamar somi sama jisung dulu yaa!" ucap lisa lalu pergi meninggalkan mereka. Lisa tak habis pikir dengan jennie, kalo dia lagi sakit pasti overprotektif banget.

"Somi!" sapa lisa dengan kepala menyembul dibalik pintu. "Kak lisa?!" kaget somi. "Ada jisung juga??" senyum lisa lalu duduk di dekat mereka. "Hehehe,, iya nih kak! Lagi belajar buat ujian kenaikan kelas" kekeh jisung.

"Woah! Besok udah sma aja donk!!" ucap lisa dengan senyum terpampang diwajahnya. "Hehehe,, iya nih kak!!" cengir somi. "Yaudah, belajar gih! Kakak temanin disini. Kalo ada yang kurang ngerti tanya kakak yaa!" senyum lisa.

"Oke! Kak!" jawab mereka kompak. Lisa fokus dengan novel bacaannya, sedangkan somi dan jisung fokus dengan buku pelajarannya.

"Kak!hmm,,Gitar jisung??" cengir jisung. Lisa tersenyum lalu mengacak surai jisung.

"Habis ujian, kakak beliin kamu gitar deh!" senyum lisa. "Somi nggak dibeliin kak??" tanya somi. "Yeu! Lu kan udah dapat boneka!" cibir jisung. "Gw nggak ngomong sama lu yaa!!" sinis somi.

"Udah udah! Jan berantem!" lerai lisa. "Biar adil, jisung kakak beliin dua. Somi kakak beliin satu, kan somi udah dapat boneka" senyum lisa, senyum kedua manusia itu mengembang seketika.

"Kak lisa terbaik deh!" pekik mereka lalu memeluk lisa dengan erat. "Makasih kak!" senyum mereka yang masih belum melepaskan pelukannya, lisa hanya tersenyum sambil sesekali mengelus rambut mereka.

Tiba tiba, kepala lisa pusing. Pandangannya mulai buram. Lisa berusaha untuk kuat, namun hasilnya nihil.

"Jangan keluar dulu"

Bisikan lisa terdengar sangat kecil, hingga somi dan jisung tidak dapat mendengarnya. "Ka-kakak ke kamar du-dulu yaa!" ucap lisa yang berusaha untuk tersenyum. "Kakak kenapa?? Kok kayak pucat gitu??" tanya somi. Lisa tak mampu menjawab, dia hanya tersenyum lalu keluar dari kamar somi.

Lisa berjalan sambil memegangi dinding disebelahnya, kepalanya sangat sakit. "Sakit!" ringis lisa, tangan kirinya mengurut kepalanya yang berdenyut denyut.

"S-seorangh,, to-tolong.. "

Dan...

BRUKK

lisa jatuh pingsan di koridor lantai dua. Tak lama setelah mendengar suara itu, mereka datang dan terkejut mendapati lisa jatuh pingsan.

"LISA!!!"

HAI GUYS! MAAF PART KALI INI DIKIT, SOALNYA AUTHOR LAGI ADA TUGAS. SELAMAT MENUNGGU PART SELANJUTNYA! SEE YOU NEXT PART! 😘😘😘

The Queen & King of Mafia✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang