Midoriya kini sedang bersiul di bangkunya sendirian. Saat itu kelas sedang sepi karena jam pelajaran baru baru akan dimulai dalam 30 menit lagi.
Hari ini hatinya sedang gembira, ia memainkan ponselnya tanpa menyadari ada sepasang mata yang menatapnya tajam dengan niat buruk.
" Oi, Quirkless! "
Midoriya terkejut ketika melihat seseorang di depan pintu kelasnya menatapnya tajam sambil membawa gunting tajam di tangannya.
Midoriya yang mengenalnya sebagai teman- - anggota kelasnya itu mentap horor saat menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan orang itu.
Perlahan orang itu mendekati izuku dengan langkah yang sangat lamban namun mengintimidasi. Midoriya yang menyadarinya ingin mundur dari tempat nya duduk dan pergi, namun sebelum ia sempat punggungnya menabrak sesuatu dan membuatnya bergiding ngeri ditempat.
Midoriya menengok kebelakang, ada seorang anak laki laki di sana mentapnya ke bawah dengan tatapan tajam pembunuh. Midoriya yang sudah lama mendapat tatapan seperti itu sudah mengerti dengan niat ke dua orang itu, namun kali ini tatapnya seperti memancarkan aura kebencian yang begitu dalam.
Pemuda pertama yang tadi dilihat Midoriya kini sudah berada di depannya, artinya dia sudah di kepung oleh dua orang dengan niat jahat. Midoriya kini mengumpat dalam hatinya ketakutan.
.
.
" T-Tunggu sebentar! A-apa ? Kalian ingin membawaku kemana?! "
" Diamlah dasar makhluk kotor!! "
Midoriya kini sudah bisa mlihat dengan jelas arah tujuan mereka kemana, toilet lama laki laki yang sudah tak terpakai.
Di saat midoriya di seret seret oleh 2 orang itu di lorong banyak sekali yang memperhatikan mereka namun terpancar jelas dari mimik wajah mereka kalau mereka tidak peduli atau bahkan tidak memiliki sama sekali niatan untuk membantu.
.
.
BUGH!
" I-Itaii!! "
" Heh, masih berani mengeluh kesakitan? "
" A-aku mohon, lepaskan aku. Apa salahku pada kalian hingga kalian berbuat begini? Aku mohon lepas-- "
Kata katanya terpotong ketika lelaki di depannya ini menarik kerah bajunya dengan penuh amarah dan mentap penuh ke bencian ke arah Midoriya.
" JANGAN PURA PURA TIDAK TAHU KAU BRENGSEK!!! "
" a-aku mohon, aku tidak tahu maksu--"
" ASAL KAU TAHU! GARA GARA KAU, AKAKO MENOLAKKU MENTAH MENTAH, DASAR BAJINGAN KAU!! "
" A-apa--"
Lagi lagi perkataan nya terpotong saat orang di depannya mengeluarkan gunting dan silet dari kantung celananya, sedangkan lelaki yang satunya lagi hanya bersandar pada tembok menatap midoriya tak peduli namun puas.
" Hah, kau mau pilih yang mana? gunting ini, atau silet ? " Lelaki itu kini menatapnya tajam sambil menyeringai jahat ke arah Midoriya.
" Ak- mohon, Ja-jangan.."
Tanpa sadar Midoriya meneteskan air dari ujung matanya sedikit demi sedikit, ia ingin mengis sebesar besarnya karena sudah di ancam oleh alat alat tajam seperti itu.
" kau tidak ingin memilih? baiklah, kalau begitu aku yang pilih ya. "
jantung Midoriya kini bedegup kencang tak karuan, nafasnya tak terataur dan ia tidak bisa berpikir apa apa saat ini selain bagaimana carnya ia menyelamatkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Under My Tears | BKDK | 💦
Fanfiction[ BELUM DI REVISI ] Izuku midoriya mencintai teman masa kecilnya, bakugou katsuki. begitu juga sebaliknya, keduanya saling terikat dengan perasaan. . tapi, Sama halnya dengan manusia. Bagi Midoriya izuku tidak ada yang abadi di dunia ini. . " Aku be...