Midoriya Izuku si surai bergelombang dengan warna hijau lumut kini sedang menatap ke arah luar jendela kelasnya memikirkan sesuatu. Saat itu dirinya sedang mendapat kelas tambahan sendirian
Midoriya melihat langit yang sudah berwarna oranye dan kumpulan awan yang masih setia di tempatnya.
" Firasatku benar, hari ini adalah hari yang paling indah."
" Hm? Midoriya-kun, kau bilang sesuatu? "
" Ah, Gomen. Bukan apa apa."
Tanpa sadar Midoriya mengucapkan kalimat tersebut. Apa mungkin gumaman nya terlalu keras?
Midoriya kembali melihat buku tulis dan soal di depannya yang rapi dan sudah hampir selesai.
" Sensei, aku sudah selesai. "
" sudah? wah,cepat sekali. Tolong berikan pada sensei! "
Setelah itu Midoriya berjalan ke arah meja guru dan memberikan semua tugasnya. Semuanya lengakap dan rapi, benar benar kertas jawaban dari seorang muris teladan.
" tuntas seperti biasa. Kau boleh pulang sekarang Midoriya, Hati hati di jalan..."
Midoriya mengganguk lalu memutar badannya dan berjalan kembali ke kursinya untuk mengemas barang barangnya.
Di lorong sekolah saat itu sedang sepi, tidak ada orang. Midoriya mengeluarkan ponsel dari kantung celana nya dan melihat pesan masuk dari beberapa orang.
Pesan pesan tersebut ada yang penting, ada yang tidak terlalu penting, dan ada juga yang sangat sangat tidak penting sama sekali, sampai sampai midoriya harus memblokir nomor nomor tersebut.
Ia melihat sebuah notifikasi pesan paling baru datang dari pemuda yang ia tunggu tunggu sejak tadi. Pesannya mengatakan bahwa Todoroki memiliki urusan mendadak jadi tidak jadi datang ke sekolah midoriya saat itu.
Setelah itu tidak ada lagi kotak surat yang ia buka, karena sisanya pasti hanya ocehan orang orang di sekolah mengenai dirinya.
Sesampainya Midoriya di depan pagar ia tidak menyadari ada sepasang mata yang menatapnya karena sudah menunggu nya sejak tadi.
" Oi, Deku! "
" K-kacchan, kau membuat ku terkejut. Apa yang kau lakukan disini? bukankah seharusnya kau sudah pulang? "
"Diam dan Ayo cepat pulang! "
Bakugou mendekat ke arah tempat midoriya berdiri saat ini dan menarik perlahan lengan midoriya agar mengikutinya pergi.
" K-kacchan, aku bisa jalan sendiri! "
" Bersik ! Diam saja! "
Midoriya kini diam, mensejajarkan langkahnya dengan bakugou agar nanti tangannya tidak diseret oleh otoko di depannya ini.
Midoriya melihat tangan kanannya yang kini sedang di genggam lembut oleh katsuki, ia kembali mengingat kejadian di toilet tadi dan tanpa sadar pipinya merona manis.
Katsuki yang melihatnya hanya bisa memalingkan pandangannya karena kini wajahnya juga sudah dihiasi dengan warna merah padam.
Midoriya yang dari tadi asik bengong sambil nyengar nyengir sendiri manatap ke arah otoko tampan di depannya ini. Midoriya dengan malu malu mulai membuka topik pembicaraan yang ia nanti nati.
" ne, kacchan.."
" Hmm.."
" Kita saling suka. apa itu benar? "
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Under My Tears | BKDK | 💦
Fanfiction[ BELUM DI REVISI ] Izuku midoriya mencintai teman masa kecilnya, bakugou katsuki. begitu juga sebaliknya, keduanya saling terikat dengan perasaan. . tapi, Sama halnya dengan manusia. Bagi Midoriya izuku tidak ada yang abadi di dunia ini. . " Aku be...