Chapter 12

101 43 7
                                    

Happy reading!!
Buat temen-temen yang suka sama cerita aku jangan lupa vote and komen ya. Kalo alur nya ga jelas maaf karena cerita pertama, typo bertebaran. Salam dari penulis amatiran💙

______

"merelakan seseorang yang kita cintai bersama orang lain itu lebih baik, dari pada bersama kita tetapi hatinya untuk orang lain"

Dio Pratama

***


Dipagi yang cerah ini Clarissa telah siap dengan seragam sekolah nya dan hendak turun ke bawah untuk sarapan.

"Morning mah" sapa Clarissa kepada Kirana, mamah nya.

"Morning sayang" ucap kirana lalu mencium pipi Clarissa.

"Papa nya udah berangkat kerja mah?" Tanya Clarissa seraya mengambil roti yang baru dibakar oleh Kirana.

"Papa udah berangkat dari pagi, kata nya ada pertemuan penting" jawab kirana yang dibalas anggukan oleh Clarissa.

"Hari ini kamu berangkat diantar atau pergi sendiri?" Tanya Kirana.

"Em.. diantar aja mah, Caca langsung berangkat ya mah" ucap nya seraya mencium tangan Kirana.

"Iya, semangat ya sayang" ucap Kirana yang dibalas acungan jempol oleh Clarissa.

Saat Clarissa keluar dari rumah, ia melihat sosok lelaki tampan yang sedang berdiri didepan rumah nya dengan seragam sekolah yang sama dengan dirinya.

"Loh el, kok disini?" Tanya Clarissa kepada lelaki itu.

"Jemput lo" jawab Farel

"Ehh... Jemput gue?" Tanya Clarissa seraya menunjuk dirinya dengan wajah cengo.

"Iya Caca" jawab Farel lalu menarik tangan Clarissa untuk masuk kedalam mobil nya.

Tuh kan kumat nih jantung disko mulu, gerutu Clarissa dalam hati.

***

Setelah menempuh waktu sekitar lima belas menit, Farel dan Clarissa telah sampai disekolah.

"Pulang bareng" ucap Farel yang diangguki Clarissa.

"Yaudah gue ke kelas dulu ya" pamit Clarissa seraya tersenyum manis.

"Emm" jawab Farel lalu keluar dari mobil menuju kelas nya.

Disepanjang koridor sekolah banyak para cewe yang berteriak memuji dirinya.

Oh my god, kak Farel tambah ganteng aja.

Huaaa suka banget liat kak Farel jalan, cool banget.

Beruntung banget cewe yang bisa milikin kak Farel, huaaaa jadi mau.

Dan masih banyak lagi teriak-teriakan dari para cewe yang memuji diri nya. Risih? Dulu ia memang risih. Tapi sekarang ia sudah terbiasa dengan itu semua.

Sesampai nya Farel di kelas, ia melihat kedua teman nya sedang mencatat dibuku nya, mungkin tugas.

"Ekhem.. gue denger denger kemaren Caca kerumah lu?" Tanya serta sindiran dari gibran.

CLARISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang