Sweet Mistake (REPOST)

9. You Are The One

Cerita ini sudah TAMAT. Yang mau baca duluan bisa instal aplikasi KBM APP di google playstore atau kunjungi situs Kbm.id, follow akunku ©zonaniken dan subscribe cerita Sweet Mistake.

Per chapternya 1.500 aja, bisa bayar via Gopay, DANA, OVO, LinkAja, Alfamart, Bank dll.

Tidak ada versi cetak, pdf atau e-book.

****

8 tahun yang lalu ....

“Jadi ... kita pacaran?” pertanyaan dari pemilik wajah cantik itu membuat Adinanta mengangguk sembari tersenyum lebar.

Setelah dua tahun lebih memendam rasa, hari yang paling dinantikannya pun tiba. Tak mudah bagi laki-laki itu untuk mengatakan yang sebenarnya. Terlebih, kepada gadis yang dicintainya.

Sempat berganti kekasih beberapa kali, membuat Adinanta nyaris frustrasi karena ia tak kunjung berhasil menarik perhatian gadis incarannya. Alih-alih merasa cemburu, gadis itu hanya mengulum senyum mengejek setiap kali kabar tentang Adinanta yang berganti pacar terdengar.

“Hm, dan aku nggak menerima penolakan. Kamu, harus jadi pacarku,” kata Adinanta sembari memegang kedua tangan gadis itu.

“Tapi, Di. Aku, aku masih nggak percaya.” Gadis itu menghela napas panjang. “Jadi kamu, selama ini juga suka sama aku? Ini seperti mimpi, dan kalau ini benar-benar mimpi aku nggak mau bangun lagi.”

“Ini nyata, Fiona. Aku bisa membuktikan sama kamu kalau ini nyata,” kata Adinanta lalu mencium pipi Fiona. “See, aku bisa menyentuh kamu. Kamu bisa merasakannya? Bekas bibirku ada di pipi kamu.” Laki-laki itu pun terkekeh ketika Fiona mencubit perutnya.

“Dasar, kalau ada yang lihat gimana.”

“Aku nggak peduli, yang penting sekarang kamu adalah milik aku.”

“Dasar, kenapa sih kamu jadi genit begini. Apa pacar-pacarmu yang sebelumnya juga sering kamu gombali?”

Sekali lagi Adinanta tertawa, lantas ia pun membawa gadis itu ke dalam pelukannya. “Aku beri tahu satu rahasia. Aku ... bahkan nggak pernah mencium mantan-mantanku, aku juga nggak pernah memeluk mereka seerat ini. Aku hanya bersikap manis begini sama kamu, Fiona,” kata laki-laki itu lalu mengecup puncak kepala kekasihnya.

“Apa aku harus tersanjung? Berarti aku sangat spesial ya di hati seorang Adinanta Devara? Ya ampun, kebaikan apa yang telah kulakukan di kehidupanku sebelumnya.”

“Hm, sepertinya kamu telah menyelamatkan dunia. Makanya di kehidupan sekarang, kamu berhasil memacari laki-laki setampan dan sebaik diriku.”

“Ugh, itu menggelikan.”

“Jadi ... apa kamu siap aku kenalkan pada papa dan mama?” tanya Adinanta dengan seringainya.

“Mereka sudah mengenalku, Di.” Gadis itu membolakan kedua matanya.

“Well, but from now on everything is different. I need to introduce you again, as my girlfriend. Bukan teman sekelas.”

Fionna mendongak lalu mengangguk dua kali. Senyumannya begitu lebar karena ia tak bisa menahan rasa bahagia yang begitu membuncah di dada. “Kalau begitu, bawa aku pada mereka. Karena aku, nggak suka berpacaran sembunyi-sembunyi.”

“Nah, Dear. Dunia harus tahu kalau kamu adalah satu-satunya gadis yang aku cintai.”

***