5. Something She Doesn't Know

6.5K 703 52
                                    

[Repost - November 29, 2021]

****

Hari ini Nindy sengaja mengikuti Reyhan diam-diam. Gadis itu sangat penasaran dengan sosok perempuan yang disukai sahabatnya itu. Jadi, setelah bel pulang berbunyi, Nindy membuntuti cowok itu yang gerak-geriknya memang sudah mencurigakan sejak pagi tadi.

Sengaja tak mau dijemput supir, karena hal itu akan membuat aksi menguntitnya ketahuan. Reyhan sudah hapal di luar kepala siapa supir dan mobil apa yang sering digunakan Nindy ke mana-mana. Nindy juga sudah meminta izin kepada mamanya, gadis itu mengatakan misi yang sejujurnya. Kamaya, yang juga memiliki sifat yang aneh pun tentu saja mengizinkan putri angkatnya itu.

Motor yang ditunggangi Reyhan berhenti tak jauh dari lokasi sekolah mereka. Di pinggir jalan sana, seorang gadis dengan dengan rambut sebahu sudah menunggunya.

Cewek itu mengenakan seragam yang sama seperti Nindy, tapi Nindy hampir jarang melihat keberadaan gadis itu di sekolahnya. Oh, tentu saja. Ada banyak siswa di sana, kenapa Nindy harus repot-repot menghapal wajah dan nama mereka? Tapi karena ini menyangkut dengan Reyhan, jadi Nindy harus tahu identitas gadis misterius itu.

"Loh .... Mereka mau ke mana? Pak, ikutin mereka Pak!" kata Nindy kepada supir taksi yang mengantarkannya.

"Baik, Dek."

Reyhan melajukan kendaraannya tak terlalu cepat, menurut asumsi Nindy, Reyhan akan mengantarkan cewek yang disukainya itu pulang, tapi yang jadi pertanyaan kenapa harus diam-diam? Kenapa tidak menunggu di sekolah saja? Kenapa cewek itu harus berjalan seratus meter dari area sekolah hanya untuk menunggu Reyhan?

"Aneh banget, apa Reyhan malu ya kalau ketahuan gue. Padahal gue malah seneng kalau dia punya pacar. Apa jangan-jangan Reyhan mau jauhin gue karena dia udah punya cewek?! No way!" Nindy bermonolog sendiri karena kepalanya terus memikirkan berbagai pertanyaan dan kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Hingga kemudian si supir taksi menghentikan mobilnya dan membuat Nindy kebingungan.

"Kok berhenti, Pak?" tanya Nindy.

"Itu, Dek. Temennya juga berhenti di depan, kayaknya ada yang mau dibeli," sahut pria berdialek jawa itu sambil menunjuk Reyhan dan si gadis misterius di depan sana.

Benar saja, Reyhan menepikan motornya di pinggir jalan. Tepat di depan sebuah mini market. Mereka berdua masuk ke dalam dan Nindy memutuskan untuk menunggu dari dalam mobil dan memantau mereka dari kejauhan.

Tak sampai lima menit, kedua orang itu akhirnya keluar dengan satu kantung plastik berisi belanjaan yang Nindy tebak adalah snack dan minuman.

"Apa mereka mau pacaran di rumah cewek itu?" gumam Nindy melihat Reyhan yang mulai mengenakan helm-nya. "Pak ikutin lagi, Pak!"

Taksi Nindy mengikuti Reyhan lagi. Hingga motor yang ditunggangi cowok itu berbelok di sebuah gang yang cukup sempit.

"Dek, sepertinya mobil nggak akan muat lewat jalan ini. Kalau Adek mau mengikuti mereka mungkin harus jalan kaki atau naik ojek, Dek," kata pria itu kepada Nindy.

"Yaaah .... Padahal dikit lagi, itu pasti Reyhan mau ke rumah pacarnya, Pak." Nindy menghela napas kecewa, akhirnya gadis itu mengangguk pasrah dan berniat memanggil ojek yang memang mangkal di depan gang itu. "Ya udah deh, Pak. Sampai sini aja. Jadinya saya bayar berapa?" tanya Nindy ingin mengeluarkan uang dari dompetnya, namun bertepatan dengan itu ponselnya malah berbunyi.

"Mas Adinanta?" pekik Nindy dengan kedua mata melebar. "Halo Mas Adi!" kata Nindy setelah menjawab panggilan dari pria itu.

"Kamu keluyuran ke mana, Nin? Kenapa aku pulang tapi kamu malah nggak ada di rumah?!" omel pria itu padanya.

Sweet Mistake (REPOST) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang