Sweet Mistake (REPOST)

10. Unexpected Things

Cerita ini sdh TAMAT. Yg mau baca duluan bisa ke KBM APP atau ke situs Karyakarsa zonaniken.

Pembayarannya sama aja bisa pakai Gopay, OVO, DANA, Bank dsb. Kalau di Karyakarsa tidak perlu instal aplikasi dan bisa beli satuan atau paket novelnya yg bisa diakses seumur hidup.

Kalau di KBM APP kalian cuma perlu bayar 1.500 per chapter. Semua ada kurang & lebihnya jadi kalian bebas mau yg mana. Btw ini TIDAK WAJIB.

Yang mau baca GRATIS di wattpad aja, tapi slow update.

Tidak ada versi e-book, cetak, dan pdf.

*****

“Apa yang ... terjadi, kenapa Mas Adi bisa punya bayi?”

Suara Nindy gemetar, ada sorot kecewa di matanya. Adinanta menatap penuh penyesalan, lantas ia berkata kepada Nindy. “Nin, aku ....”

“Kami telah menikah secara siri,” kata Fiona yang sontak membuat Nindy terkejut dan menutup mulutnya.

Gandra menghela napas berat, buku-buku tangannya mengepal seolah ia ingin menghajar Adinanta saat itu juga. Namun, sosok mungil dalam dekapan pria itu adalah makhluk tak berdosa dan tidak tahu apa-apa. Gandra tidak ingin lepas kontrol, bila ia menghajar Adinanta sekarang bisa saja tinjuannya itu mengenai bayi itu.

“Mas Adi, itu nggak mungkin. Mas, tolong katakan kalau ini hanya bohong. Mas Adi nggak mungkin melakukan itu 'kan? Jawab Mas!”

“Itu benar, Nin.” Jawaban Adinanta berhasil membuat kedua kaki Nindy lemas. Gadis itu tersungkur ke lantai dan Kamaya segera memeluknya. “Maafkan aku, Nin ... aku sudah peringatkan kamu sebelumnya untuk berhenti mencintai aku, aku adalah pria berengsek yang bisa menghancurkan hati kamu kapan saja,” kata Adinanta dengan suara lirih tapi sudah cukup membuat hati gadis itu hancur lebur.

“Kenapa kamu merahasiakan semua ini? Kamu bilang, kalian sudah tidak pernah berhubungan lagi.” Gandra bertanya kepada Adinanta dan Fiona. “Fiona, bukankah kamu telah menikah dengan orang lain? Lalu apa ini ... kenapa kalian menikah siri?” tanya pria itu tak habis pikir.

“Maafkan saya, Om. Saya tidak bermaksud menyakiti Om dan Tante. Tapi ....”

“Aku hanya ingin melindungi Fiona,” ucapan Adinanta membuat Gandra mengernyitkan keningnya. “Ada beberapa masalah, dan aku hanya membantunya.”

“Oh, jadi kamu ikut campur urusan rumah tangga orang lain? Begitu? Adi ... Fiona memiliki suami, tidak seharusnya kamu bertindak sejauh ini. Dan lagi, bayi di tanganmu itu, cukup membuktikan kalau kamu tidak hanya membantu Fiona.”

“Fiona sudah bercerai dengan suaminya.”

“Dan apa itu gara-gara kamu?” kali ini Kamaya berdiri, sembari memapah Nindy yang menangis di pelukannya. “Mama tidak pernah mengajari kamu untuk menghancurkan rumah tangga orang lain, Adinanta.”

“Aku tidak merusak pernikahan siapapun, Ma. Aku membantu Fiona karena itu adalah masalah yang sangat berat. Dia membutuhkan pertolongan, aku hanya manusia biasa, aku tidak mungkin membiarkan dia begitu saja. Rasa kemanusiaanku tergerak, jadi aku membantunya.”

“Dan apa harus dengan menikahinya? Tanpa memberi tahu kami?” tanya Kamaya lagi.

“Tante, Fiona minta maaf. Adinanta tidak bersalah, saat itu kondisinya sedang tidak memungkinkan dan kami terpaksa menikah diam-diam. Fiona mohon Tante jangan memarahi Adinanta.” Fiona bersujud di kaki Kamaya, memohon kepada wanita itu untuk tak memarahi putranya.