Pagi hari sekali Gulf sudah bangun dan bersiap-siap ke acara reuni akbar fakultasnya di King Mongkut’s University. Gulf mengintip pintu kamar dari dapur dan melihat suaminya masih terlelap. Dia berjalan menghampiri suaminya itu untuk membangunkannya.
"Mew... bangunlah!" ucap Gulf sambil menepuk tubuh suaminya pelan.
Mew tak bergeming, Gulf masih berusaha membangunkan suaminya. "Ini sudah pukul 10, kau tidak ke kantor?" Ucap Gulf lagi namun Mew tetap tak bergeming.
Gulf akhirnya menyerah "Aku sudah buatkan nasi goreng, jangan lupa dimakan ya, aku pergi dulu," ujar Gulf berpamitan dari suaminya.
Setelah Gulf pergi dari apartemen Mew membuka matanya. Ia sudah bangun sedari tadi namun ia terlalu gengsi merespon perlakuan istrinya pagi ini.
"Ada apa denganmu Mew? Kenapa kau menjadi seperti ini?"
Mew bergelut dengan pikirannya. Ia beranjak dari kamar menuju ke meja makan dan menemukan nasi goreng, teh hangat dan secarik kertas. Mew mengambil secarik kertas itu dan menemukan tulisan tangan istrinya "Aku pergi dulu, jangan lupa sarapan,"
Seulas senyum terukir di bibirnya "Bagaimana aku bisa mendiamkanmu kalau kau berlaku seperti ini?" Mew bergumam pelan lalu meraih sendok garpu dan mulai menyantap hidangan sederhana buatan istrinya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gulf telah tiba di auditorium King Mongkut’s University dan sudah dipenuhi oleh para alumni. Mereka saling berbincang, tertawa, dan bercengkrama. Dari kejauhan terlihat Ja dan First baru saja tiba, mereka lalu datang menghampiri Gulf.
"Hallo Gulf..." sapa mereka pada Gulf."Hallo juga kalian..." Gulf membalasnya, kemudian memeluk kedua sahabatnya itu.
"By the way congrats ya semalam kau menang 2 penghargaan kan? Kami berdua bangga padamu,"
"Thank you guys..." balas Gulf sambil tersenyum menatap keduanya.
"Wait-- Kau terlihat berbeda. Pipimu terlihat chubby sekali. Kau gemukan ya Gulf?" tanya Ja pada sahabatnya itu.
"Oh ya?" Gulf melihat tubuhnya lalu memegang pipinya. "Perasaanmu saja Ja," ucap Gulf santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract ⚠🔞
RomansaGulf Kanawut Traipipattanapong dibuat frustasi oleh ibunya yang jatuh sakit untuk segera menikah. Di sisi lain Mew Suppasit Jongcheveevat harus mengakhiri masa lajangnya demi mendapatkan saham perusahaan keluarga sepenuhnya. Akankah keduanya menemuk...